Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Gloucoma is a Leading Cause of Blindness
Glaukoma adalah salah satu jenis penyakit mata dengan gejala yang tidak langsung, yang secara bertahap menyebabkan penglihatan pandangan mata semakin lama akan semakin berkurang sehingga akhirnya mata akan menjadi buta. Hal ini disebabkan karena saluran cairan yang keluar dari bola mata terhambat sehingga bola mata akan membesar dan bola mata akan menekan saraf mata yang berada di belakang bola mata yang akhirnya saraf mata tidak mendapatkan aliran darah sehingga saraf mata akan mati.
Penyebab utama Glaukoma adalah meningkatnya tekanan bola mata di atas 20mmHg, penyebab lainnya adalah hipertensi dan diabetes mellitus. Walaupun jarang dapat juga disebabkan emosi yang tidak stabil, migrain, penyempitan pembuluh darah dan lain-lain. Tekanan bola mata di atas normal yang terus menerus akan merusak saraf penglihatan, tetapi seringkali tidak disadari oleh pasien, karena kerusakannya sedikit demi sedikit, oleh karenanya perlu pemeriksaan mata, jika telah berusia 40 tahun ke atas. Tekanan bola mata yang di atas normal pada tahap awal akan diberikan obat tetes mata untuk menurunkan tekanan bola mata menjadi normal.
Faktor Risiko
Glaukoma bisa menyerang siapa saja. Deteksi dan penanganan dini adalah jalan satu-satunya untuk menghindari kerusakan penglihatan serius akibat glaukoma. Bagi Anda yang berisiko tinggi disarankan untuk memeriksakan mata Anda secara teratur sejak usia 35 tahun.
Faktor Risiko:
Riwayat glaukoma di dalam keluarga, saudara sekandung lebih beresiko dibandingkan orang tua dan anaknya
Tekanan bola mata tinggi
Miopia (rabun jauh)
Diabetes (kencing manis) dengan gula darah tinggi yang lama
Hipertensi (tekanan darah tinggi)
Migrain atau penyempitan pembuluh darah otak (sirkulasi buruk)
Kecelakaan/operasi pada mata sebelumnya
Menggunakan steroid (cortisone) dalam jangka waktu lama
Lebih dari 45 tahun
Jenis-jenis Glaukoma
Glaukoma Sudut-Terbuka Primer (Primary Open-Angle Glaucoma)Glaukoma Sudut-Terbuka Primer adalah tipe yang yang paling umum dijumpai. Glaukoma jenis ini bersifat turunan, sehingga risiko tinggi bila ada riwayat dalam keluarga. Biasanya terjadi pada usia dewasa dan berkembang perlahan-lahan selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Seringkali tidak ada gejala sampai terjadi kerusakan berat dari saraf optik dan penglihatan terpengaruh secara permanen. Pemeriksaan mata teratur sangatlah penting untuk deteksi dan penanganan dini.
Glaukoma Sudut-Terbuka Primer biasanya membutuhkan pengobatan seumur hidup untuk menurunkan tekanan dalam mata dan mencegah kerusakan lebih lanjut.
Glaukoma Sudut-Tertutup Akut (Acute Angle-Closure Glaucoma) Glaukoma Sudut-Tertutup Akut lebih sering ditemukan karena keluhannya yang mengganggu. Gejalanya adalah sakit mata hebat, pandangan kabur dan terlihat warna-warna di sekeliling cahaya. Beberapa pasien bahkan mual dan muntah-muntah.
Glaukoma Sudut-Tertutup Akut termasuk yang sangat serius dan dapat mengakibatkan kebutaan dalam waktu yang singkat. Bila Anda merasakan gejala-gejala tersebut segera hubungi dokter spesialis mata Anda. Glaukoma Sekunder (Secondary Glaukoma)
Glaukoma Sekunder disebabkan oleh kondisi lain seperti katarak, diabetes, trauma, arthritis maupun operasi mata sebelumnya. Obat tetes mata atau tablet yang mengandung steroid juga dapat meningkatkan tekanan pada mata. Karena itu tekanan pada mata harus diukur teratur bila sedang menggunakan obat-obatan tersebut.
Glaukoma Kongenital (Congenital Glaukoma)
Glaukoma Kongenital ditemukan pada saat kelahiran atau segera setelah kelahiran, biasanya disebabkan oleh sistem saluran pembuangan cairan di dalam mata tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya tekanan bola mata meningkat terus dan menyebabkan pembesaran mata bayi, bagian depan mata berair dan berkabut dan peka terhadap cahaya.
Gejala
Gejala yang dirasakan pertama kali antara lain: bila memandang lampu neon/sumber cahaya maka akan timbul warna pelangi di sekitar neon tersebut, mata terasa sakit karena posisi mata dalam keadaan membengkak, penglihatan yang tadinya kabur lama kelamaan akan kembali normal, rasa ingin mengedip terus-menerus dengan menekan kedipan berlebihan. Hal inilah yang membuat para penderita glaukoma tidak menyadari bahwa ia sudah menderita penyakit mata yang kronis. Penyakit mata glaukoma ini dapat diderita kedua mata dari si penderita dan menurunkan tekanan bola mata adalah suatu keharusan, sedangkan operasi diperlukan, jika pengobatan tidak berhasil.
Seringkali Glaukoma tanpa gejala apapun (tanpa sakit), sehingga dijuluki si “pencuri penglihatan” oleh karena kerusakan yang terjadi perlahan dan umumnya tidak disadari oleh penderitanya, kerusakan saraf penglihatan yang sudah terjadi tidak dapat dikembalikan menjadi normal. Oleh karena itu screening perlu dilakukan berkala, walaupun tidak ada gejala apapun. Pada beberapa orang dapat terjadi Glaukoma, walaupun tekanan bola matanya rendah, sedangkan sebaliknya pada beberapa orang dengan tekanan bola mata tinggi tidak merasakan sakit apapun yang bisa saja penglihatannya tetap masih normal ataupun sudah ada Glaukomanya. Kerusakan saraf mata yang masih sedikit ataupun berkurangnya Luas Lapang Pandang yang masih sedikit tak dapat dideteksi dengan mata telanjang bahkan oleh Dokter Mata sekalipun dan perlu dilakukan Humprey Test untuk memastikan ada atau mulai berkurangnya Luas Lapang Pandang.
Ada banyak penyebab gatal di selangkangan yakni bisa karena infeksi, iritasi kimia, alergi, dll. Meskipun mungkin itu bukan kondisi yang serius, namun pasti sangat menjengkelkan dan bahkan mungkin bikin malu. Oleh karena itu penting juga mengetahui bagaiamana cara mengatasi gatal pada selangkangan ini.
Penyebab Gatal di selangkangan
Mustahil bisa mengatasi masalah secara tuntas tanpa mengetahui apa masalahnya. Oleh karena itu penting untuk diketahui beberapa kemungkinan penyebab gatal pada selangkangan, yaitu:
Infeksi Jamur
Infeksi jamur merupakan penyebab tersering gatal di selangkangan, istilah medisnya tinea cruris. Jamur mudah tumbuh pada selangkangan karena umumnya daerah ini lembab apalagi kebersihannya kurang. Ciri khas dari jamur pada selangkangan yaitu berwarna merah-coklat sampai kehitaman dengan batas tegas seperti pulau (lihat gambar di atas), kulit bersisik (mengelupas) dan terkadang terdapat area yang sepertinya menyembuh di bagian tengah (central healing). Rasa gatal semakin parah ketika berkeringat.
Intertrigo
Merupakan peradangan pada kulit (dermatitis) yang hanya mempengaruhi lipatan kulit. Hal ini terjadi ketika kulit teriritasi oleh gesekan antar kulit atau dengan pakaian, yang diperburuk oleh kelembaban dan panas. Faktor risiko intertrigo mencakup obesitas, panas, dan kelembaban. Gejala Intertrigo yaitu kemerahan pada kulit, rasa terbakar, dan gatal-gatal di lipatan kulit termasuk lipat paha atau selangkangan.
Infeksi Bakteri
Iritasi seperti pada intertrigo membuat kulit menjadi rentan terhadap infeksi. Salah satunya adalah infeksi bakteri yang ditandai dengan gatal diselangkangan berwarna kemerahan, dan terbentuk nanah. Jika parah bisa menimbulkan rasa nyeri dan demam.
Scabies
Skabies merupakan peradangan kulit yang disebabkan oleh kutu Sarcoptes scabei. Salah satu tempat favoritnya adalah kulit yang tipis seperti sela-sela jari, perut, dan daerah selangkangan. Ditandai dengan rasa gatal pada kulit terutama di malam hari dan ada anggota keluarga atau teman satu rumah yang ikut terkena.
Reaksi Alergi
Iritasi kimia seperti deterjen, semprotan tubuh, krim, salep, pelembut kain, busa kontrasepsi atau jeli dapat memicu reaksi alergi pada tubuh. Hal ini mungkin, pada gilirannya, menyebabkan pembentukan gatal, ruam merah pada selangkangan.
Penyebab lainnya
Ada banyak penyebab lain yang juga mungkin menimbulkan gatal di selangkangan. Seperti kutu kemaluan atau Phthirus pubis. Diabetes melitus yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah juga dapat menimbulkan gatal pada selangkangan. Bahkan mungkin akan memperburuk kondisi yang sudah ada.
Cara Mengatasi Gatal di Selangkangan
Untuk dapat mengatasi gatal pada selangkangan dengan tuntas, langkah awal adalah menentukan penyebabnya. Selanjutnya lakukan langkah berikut ini:
Langkah pertama adalah mengobati penyebab yang mendasari seperti jamur maka diobati dengan anti jamur baik cream ataupun obat minum, Lebih lanjut silahkan baca: Mengobati jamur. Untuk infeksi bakteri maka memerlukan antibiotik, dan untuk scabies maka diperlukan obat anti scabies. Dalam hal ini sangat perlu diagnosis dan terapi dari dokter.
Mengatasi rasa gatal dengan minum obat anti gatal.
Gunakan pakaian atau celana yang longgar sehingga mengurangi panas dan kelembapan, dan jangan menggunakan celana yang ketat.
Setelah mandi keringkan daerah selangkangan dengan handuk yang bersih.
Stop kebiasaan sering pakai baju secara bergantian dengan orang lain.
Hindari penggunaan produk seperti deodoran di daerah selangkangan atau produk lainnya yang berpotensi mengiritasi kulit dan membuat gatal semakin parah.
Jangan menggaruk secara rutin dan berlebihan karena akan menambah iritasi dan memperparah gatal yang terjadi.
Jika diperlukan, terapkan es atau kompres dingin pada selangkangan yang berfungsi mengurangi gatal dan peradangan.
Jamur bisa menginfeksi kulit mana saja, terutama bagian-bagian tubuh yang lembab, salah satunya adalah daerah selangkangan atau lipat paha. Infeksi jamur di selangkangan disebut dengan tinea cruris yang disebabkan oleh jamur tipe dermatofita yang juga umum menginfeksi bagian kulit lainnya.
Infeksi jamur kulit umumnya menyebabkan rasa gatal, begitupula jamur di selangkangan gejala utamanya adalah gatal-gatal terutama ketika berkeringat serta ciri-ciri lain yang akan kita bahas dalam artikel ini. Namun perlu diingat bahwa tidak semua gatal di selangkangan disebabkan oleh jamur, tetapi masih banyak penyebab lainnya. Silahkan baca: Penyebab Gatal di Selangkangan dan Cara Mengatasinya
Penyakit jamur di selangkangan umumnya tidak berbahaya, tetapi dapat berkembang biak dengan cepat dan menyebabkan infeksi serta ketidaknyamanan terutama pada kulit yang hangat dan lembab. Itulah sebabnya jamur kulit lebih sering berkembang di kulit sekitar selangkangan, paha bagian dalam, dan bokong.
Jamur di selangkangan paling sering terjadi pada laki-laki dan remaja laki-laki, mungkin karena kelompok ini sering beraktifitas dan sering berkeringat. Infeksi jamur ini menyebabkan ruam yang sering terasa gatal dan pedih. Daerah kulit yang terkena juga bisa memerah, bersisik, atau kecoklatan. Perhatikan gambar di bawah ini:
Jamur di Selangkangan
Gejala umum gatal di selangkangan akibat jamur ini meliputi:
Kemerahan di daerah yang terkena.
Gatal terus-menerus di daerah yang terkena.
Sensasi terbakar atau pedih terutama ketika sudah terjadi lecet akibat garukan.
Pengelupasan lapisan kulit, sehingga tampak seperti bersisik atau retak kulit di daerah yang gatal.
Ruam yang semakin parah dengan olah raga atau aktivitas fisik
Perubahan warna kulit, bisa kemerahan atau kecoklatan, memiliki batas yang jelas antara kulit sakit dan sehat (lihat gambar di atas).
Ruam yang tidak membaik atau bahkan memburuk atau bertambah lebar setelah menggunakan krim hidrokortison (anti-gatal).
Jamur di selangkangan ini bisa menyebar ke pangkal paha, paha bagian dalam, ke perut dan bokong, tetapi skrotum biasanya tidak terpengaruh.
Apa Faktor Risiko dan Penyebabnya?
Gatal di selangkangan akibat jamur kulit ini disebabkan oleh sekelompok jamur yang disebut dermatofita. Jamur ini secara alami memang hidup pada kulit dan dalam kondisi normal tidak menyebabkan masalah apapun. Namun, bila seseorang tetap mengenakan pakaian berkeringat atau basah setelah berolahraga, maka dalam jangka waktu tertentu hal ini akan memudahkan jamur untuk berkembang biak dengan cepat. Jamur menjadi tumbuh subur dan menginfeksi kulit.
Jamur yang menyebabkan gatal di selangkangan ini memiliki sifat sangat menular. Oleh sebab itu, seseorang bisa terkena infeksi jamur ini melalui kontak pribadi yang dekat dengan orang yang terinfeksi atau melalui kontak dengan pakaian kotor dari orang yang terinfeksi.
Mereka yang memiliki berat badan berlebih lebih mungkin mengalami infeksi jamur karena lipatan kulit yang lebih rapat dan lebih lembab serta rentan terhadap berkeringat. Sebagai tindakan pencegahan, maka dianjurkan untuk mengganti pakaian setiap hari dan mandi dengan mencuci daerah pangkal paha, ketiak dan setiap lipatan tubuh menggunakan sabun dan air bersih.
Obat Jamur Kulit di Selangkangan
Sebaiknya jangan mengobati jamur di selangkangan sendiri tanpa anjuran dokter, meskipun Anda yakin bahwa itu adalah jamur, terlebih ketika Anda masih ragu tentang apa penyebab gatal di selangkangan yang Anda alami.
Dokter akan dapat menegakkan diagnosis tinea cruris hanya dengan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan teliti pada daerah kulit yang terkena. Dalam beberapa kasus, dokter perlu mengambil beberapa kerokan sel kulit (sampel) untuk diperiksa di laboratoarium guna mengkonfirmasi keberadaan jamur. Langkah-langkah ini digunakan untuk memastikan diagnosis dan sekaligus menyingkirkan gangguan kulit lainnya, seperti psoriasis.
Hal-hal yang dapat Anda lakukan di rumah untuk mengobati jamur di selangkangan antara lain:
Menerapkan krim atau salep antijamur pada daerah kulit yang terkena sesuai anjuran dokter.
Jangan menggunakan obat salep antigatal secara sembarangan, misalnya saja krim anti-gatal seperti hidrokortison (steroid cream) yang malah akan membuat jamur kulit menjadi lebih subur dan penyakit semakin memburuk.
Cuci daerah yang terkena dengan sabun dan air hangat.
Keringkan daerah yang terkena secara menyeluruh setelah mandi dan olahraga.
Berganti pakaian, terutama celana setiap hari.
Pakailah pakaian katun yang longgar.
Kapan harus ke dokter?
Jika gejala tidak membaik setelah dua minggu perawatan, Anda harus kontrol ulang ke dokter. Siapa tahu ada infeksi sekunder yang membuat penyakit menjadi lebih buruk sehingga memerlukan pengobatan tambahan. Jika diperlukan dokter akan meresepkan obat antijamur yang lebih kuat, seperti:
Ekonazol, obat jamur topikal (krim)
Oxiconazole, obat jamur topikal (krim)
Itrakonazol, obat jamur oral atau minum
Flukonazol, obat jamur oral atau minum
Obat antijamur oral dapat menyebabkan efek samping yang tidak menyenangkan, seperti sakit perut dan sakit kepala. Oleh sebab itu, apabila Anda mengalami efek samping ini, pastikan untuk membicarakannya dengan dokter agar diberikan solusi yang tepat.
Cara Mencegah Jamur Kulit
Kebersihan diri yang baik adalah kunci utama dalam mencegah setiap infeksi jamur pada kulit. Hal itu bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Rajin mencuci tangan Menjaga kulit tetap bersih dan kering, terutama daerah sekitar pangkal paha dan lipatan tubuh lainnya.
Cuci daerah lipatan secara teratur dengan sabun dan keringkan daerah secara menyeluruh setelah mandi.
Menggunakan bedak bayi di sekitar pangkal paha juga dapat membantu mencegah kelembaban yang berlebihan.
Hindari pakaian ketat, karena dapat menggesek atau mengiritasi kulit. Lebih baik mengenakan celana dalam tipe boxer bukan celana segitiga.
Gunakanlah pakaian longgar pada cuaca panas atau lembab.
Pakaian longgar dapat mencegah berkeringat dan gerah.
Pastikan mencuci baju olahraga atau pendukung atletik setelah digunakan.
Jangan lupa untuk mengobati infeksi jamur lainnya selain di selangkangan, misalnya saja kutu air, karena hal ini bisa menular ketika Anda menyentuh atau menggaruknya kemudian menyentuh kulit lainnnya tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.
Kerusakan dan transformasi protomkogen serta supressorgen yang mengalami perubahan mengakibatkan terjadinya pertumbuhan sel kanker.
Apa itu stadium?
Stadium ada fase dimana kita bisa mengetahui dimana letak kanker, kondisi kankernya, serta sampai pada mana kanker menyebar dan bmengetahui pengaruh yang ditimbulkan karena penyebaran yang disebabkan. Stadium dilakukan untuk memeriksa sejauh mana perkembangan kanker dan bagaimana penanganan yang harus dilakukan untuk mencegah menjalarkan pertumbuhan sel kanker tersebut.
Bagaimana cara mengetahui kanker yang dialami ?
Kanker Payudara Stadium 0
Dikatakan stadium 0 karena kanker masih berada di pembuluh/saluran payudara serta kelenjar susu, belum mengalami penyebaran keluar dari area tersebut.
Kanker Payudara Stadium 1
Stadium 1A
Ukurannya masih sangat kecil dan tidak menyebar serta belum ditemukannya pada pembuluh getah bening.
Stadium 1B
Kanker payudara stadium 1B berarti bahwa sel kanker payudara dalam bentuk yang kecil ditemukan pada kelenjar getah bening dekat payudara.
Tidak ada tumor dalam payudara, atau
Tumor memiliki ukuran lebih kecil dari 2cm
Kanker Payudara Stadium 2
Stadim IIA
Kanker berukuran lebih kecil dari 2cm, mulai ditemukan titik-titik pada getah bening di area sekitar ketiak.
Kanker telah berukuran 2-5 cm, pada pembuluh getah bening belum terjadi penyebaran titik-titik sel kanker
Titik-titik di pembuluh getah bening ketiak mulai ditemukan namun tidak ada tanda tumor pada bagian payudara
Stadium II B
Kanker berukuran 2-5 cm
Titik-titik pembuluh getah bening pada ketiak telah tersebar sel-sel kanker payudara
Tumor telah berukuran 5 cm namun belum terjadi penyebaran
Kanker Payudara Stadium 3
Stadium III A
Kanker telah berukuran < 5cm dan telah terjadi penyebaran sel-sel kanker pada titik-titik pembuluh getah bening di ketiak
Atau
Tumor lebih besar dari 5cm dan bentuk kecil sel kanker payudara berada di kelenjar getah bening.
Atau
Tumor lebih dari 5 cm dan telah menyebar ke hingga 3 kelenjar getah bening di ketiak atau ke kelenjar getah bening di dekat tulang dada.
Stadium III B
Terjadinya pembengkakan pada dinding dada yang juga sudah mulai adanya luka yang menghasilkan nanah pada dada. Penyebarannya bisa sudah mengenai getah bening di ketiak dan lengan atas.
Stadium III C
Telah dideteksi bahwa sel-sel kanker telah menyebat ke titik-titik pembuluh getah bening yaitu sekitar 10 area getah bening telah tersebar sel-sel kanker, tepatnya dibawah tulang selangka.
Kanker Payudara Stadium IV
Tidak diketahui telah berapa ukuran pasti sel kanker pada fase ini. Karena sel kanker telah menyebar ke jaringan lainnya yang sulit untuk diketahui. Sel kanker yang menyebar telah mulai menyebar ke berbagai lokasi, seperti tulang, paru-paru, hati dan juga tulang rusuk.
Cara Deteksi Kanker Payudara
Untuk mengetahui seseorang mengidap kanker payudara, maka dilakukan beberapa pemeriksaan, yaitu:
Sarari. Bila ukuran payudara masih cenderung kecil dan masih sekedar menerka-nerka tentang mengidap kanker payudara, maka bisa dilakukan dengan pemeriksaan payudara sendiri (SARARI). Pemeriksaan bisa dilakukan setiap bulan, namun pemeriksaan ini harus dilakukan apabila seseorang telah selesai masa haidnya.
Saranis. Ketika mulai adanya keragunan dengan penemuan sendiri, atau ditemukan benjolan kecil yang dimungkinkan oleh yang telah menginjak usia 40 tahunan atau memang memiliki factor beresiko, maka disarankan untuk melakukan pemeriksaan payudara secara klinis (SARANIS) dengan datang menemui dokter, bidan ataupun medis lainnya yang mengerti akan penyakit kanker.
Dilakukan pemeriksaan dengan cara mamografi. Kanker berukuran kecil bisa terluhat dengan menggunakan cara ini. Tidak sakit ketika dijalani, hal ini dikarenakan cara pemeriksaan ini adalah dengan cara memfoto payudara. Pemeriksaan mamografi merupakan pemeriksaan lanjutan dari pemeriksaan secara klinis. Biasanya metode pemeriksaan ini digunakan apabila telah terjadi hal yang mulai membahayakan pada pasien, yaitu telah munculnya keluhan seperti puting susu keluar cairan yang berwarna kecoklatan atau berwarna karena tercampur dengan darah.
Biopsiaspirasi. Jaringan payudara yang mengalami kelainan dilakukan pengambilan sedikit yang hasil pengambilannya akan menentukan ada tidaknya sel kanker pada payudara. Biopsy dilakukan apabila diketahui bahwa berdasarkan hasil USG dilihat adanya sel-sel yang tidak normal atau mencurigakan adanya sel-sel kanker.
Apabila berdasarkan hasilnya diketahui positif, maka dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, namun bila hasilnya diketahui negative, maka akan dilakukan pemeriksaan biopsy bedah.
Pemeriksaan Lebih Lanjut : Open biopsy untuk pengambilan jaringan
Melakukan operasi yang bertujuan untuk melakukan pengambilan terhadap jaringan dengan cara melakukan open biopsy. Sifat tumor pada payudara diketahui dengan cara operasi pengambilan jaringan dengan metode pembekuan. Sehingga kita dapat tahu sifat yang dimiliki tumor itu ganas atau jinak.
Pengobatan Kanker Payudara
Cara pengobatannya bisa alami maupun dengan medis,
Cara pengobatan secara alami
Kunyit / Temu Putih atau Kunir
Rasa yang pahit pada kunyit justru berkhasiat. Didalam kunyit terkandung Ribosome In Activing Protein (RIP) yang membantu ribosom untuk mengganggu protes sintesis protein. Dan RIP juga sangat penting untuk membantu penghambatan terhadap pertumbuhan sel-sel kanker.
Kunyit berperan menangkal radikal bebas penyebab utama tumbuhnya sel kanker.
Tapak Dara
Adanya komponen Vinblastine (VLB), Vincristine (VCR), Leurosine (VLR) Vincadioline, Leurosidine dan juga Catharanthine yang berfungsi sebagai antikanker.
Daun Dewa
Flavonoid, Monoterpen dan Seskuitpen Lakton yang terkandung didalam daun dewa memiliki peran penting untuk menghambat pertumbuhan serta perkembangan dari sel kanker. Serta dengan adanya sifat farmakologis yang terdapat dalam daun dewa dapat meringankan rasa sakit yang ditimbulkan karena penyebaran sel kanker.
Daun Sirsak
Daun sirsak mengandung acetogennins, muricapentocin, annocatacin serta banyak senyawa lainnya yang memiliki khasiat untuk mengobati kanker payudara.
Sarang Semut
Banyak yang mempercayai bahwa sarang semut bisa menyembuhkan kanker payudara, hal ini dikarenakan pada sarang semut yang mengandung flavonoid yang aktif sehingga bisa mencegahnya sel-sel kanker untuk menyebar serta juga melawan sel-sel kanker.
Cara pengobatan dengan menggunakan medis
Cara pengobatannya adalah dengan melakukan terapi:
Terapi Lokal. Terapi lokal ini sendiri terdiri atas dua, yaitu terapi dengan cara operatif dan juga terapi secara radiasi. Terapi operatif adalah terapi dengan cara pengangkatan kanker secara keseluruhan namun terapi radiasi adalah penggunakan sinar sebagai media untuk menghancurkan sel kanker. Namun cara radiasi terkadang masih bisa meloloskan sel-sel kanker. Sehingga tidak efektif terhadap penyembuhannya.
Kemoterapi Keoterapi kini menjadi pilihan bagi kebanyakan penderita kanker, karena terapi ini sama seperti dengan orang yang dirawat inap dirumah sakit. Infuse menjadi media untuk memasukkan obat secara keseluruhan kedalam tubuh melalui darah. Kemoterapi merupakan program lanjutan setelah dilakukan operasi. Bila operasi menganggat, namun kemoterapi adalah mengontrol sel-sel kanker.
Terapi Hormonal Terapi ini dipergunakan untuk secara tidak langsung mengusir sel-sel kanker yang dibuat tidak nyaman.
Gaya hidup merupakan salah satu cara mencegah kanker payudara yang paling mujarab bahkan bagi anda yang memiliki risiko tinggi terkena jenis kanker ini. Sebelum membahas pencegahan kanker payudara ada baiknya kita mengetahui beberapa hal terkait yang menjadi sumber penting.
Apakah anda wanita dengan risiko terkena kanker payudara yang tinggi ?
Apa saja sih penyebab kanker payudara?
Kedua pertanyaan ini penting untuk anda ketahui agar dapat memahami lebih mudah cara mencegah kanker payudara yang dapat anda lakukan.
Wajib Diketahui :
Kapan Anda Terkena Risiko Tinggi Kanker Payudara
Risiko Tinggi Terkena Kanker Payudara ((Cancerdotorg, What are the risk factors for breast cancer?. diakses 04 November 2014))
Jenis Kelamin. Walaupun kanker payudara juga terjadi pada pria, namun wanita 100x lebih rentan terkena karena hormon estrogen dan progesteron pada wanita yang lebih tinggi.
Usia. Semakin tinggi usia maka semakin besar risiko terkena kanker payudara.
Usia < 45 Tahun : 1 dari 8 kasus
Usia > 55 tahun : 2 dari 3 kasus
Resiko Genetik. 5-10% kasus kanker payudara di alami karena adanya faktor bawaan genetik dari orang tua tentunya.
Riwayat Keluarga. Memiliki hubungan darah langsung dengan anggota keluarga yang terkena kanker payudara meningkatkan risiko anda 2 x lipat.
History kanker payudara diri sendiri. Memang sedikit konyol, namun anda yang telah terkena kanker payudara memiliki risiko 3 – 4 x lipat terkena atau berkembangnya kanker baru.
Periode menstruasi. Wanita yang telah ‘mens’ sebelum usia 12 tahun dan menopause setelah umur 55 tahun memiliki risiko yang tinggi.
Faktor risiko di atas mungkin tidak dapat kita hindari karena memang bawaan dan hikayat hidup manusia, selain faktor risiko di atas untuk mencegah kita wajib mengetahui penyebabnya.
Penyebab Utama Kanker Payudara
3 Penyebab Utama Kanker Payudara
Minum alkohol
Gaya hidup
Obesitas
Faktor risiko dan 3 penyebab utama di atas sudah cukup memberikan gambaran kita mengenai cara mencegah kanker payudara yang ampuh. Jika anda masuk salah satu kategori yang berisiko tinggi, tentu jangan khawatir perbaiki gaya hidup dan kenali lebih detil pencegahannya akan mengurangi dan mencegah anda terserang “penyakit mematikan” ini.
Setelah mengetahui faktor risiko dan 3 penyebab utama di atas, selanjutnya kita akan membahas mengenai cara pencegahannya.
Mengurangi Minuman Alkohol
Mengurangi minuman alkohol merupakan #1 yang harus kurangi ketika anda tidak ingin terkena kanker payudara. Hampir semua penelitian mengungkapkan bahwa minum minuman alkohol dapat meningkatkan risiko terkena kanker payudara
Wustldotedu, 8 Ways To Prevent Breast Cancer. diakses 04 November 2014
Cancerdotgov, National Cancer Institute, Breast Cancer Prevention. diakses 4 November 2014
CDCdotGov, Breast Cancer : What Can I Do to Reduce My Risk?. diakses 4 November 2014
Tidak semua aktivitas meminum minuman alkohol dapat meningkatkan risiko kanker, minum 2-5 gelas alkohol satu hari meningkatkan risiko 1.5 x lipat dibandingkan dengan wanita yang tidak mengkonsumsi alkohol. Sedangkan peningkatan risiko dalam jumlah kecil untuk wanita yang meminum hanya 1 gelas saja.
Mengapa alkohol berpengaruh pada perkembangan kanker payudara ? menurut peneliti seperti yang dikutip dari dailymail, alkohol diyakini dapat meningkatkan kadar hormon estrogen, salah satu hormon yang dapat mempercepat pertumbuhan sel kanker payudara
Dailymail, Charlotte Harding, 10 ways to prevent breast cancer. diakses 4 November 2014
Mengatur Berat Badan
Mengatur berat badan agar tidak terjadi obesitas / kegemukan merupakan salah satu cara ampuh dalam mencegah dan menghindari berbagai penyakit.
Bahkan beberapa jenis kanker juga dapat di hindari dengan mengatur berat badan ini, salah satunya adalah kanker payudara. Wanita yang memiliki berat lebih dari 80 Kg memiliki risiko 25% lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yang memiliki berat badan ideal di bawah /sekitar 60 kg
Everydayhealth, Sue Landry, Can Breast Cancer Be Prevented?. diakses 4 November 2014
Apakah semua obesitas atau peningkatan berat badan dapat meningkatkan bahaya terkena kanker? tentu jawabannya tidak. Obesitas atau peningkatan berat badan setelah menopause lah yang akan meningkatkan risiko lebih tinggi dibandingkan yang tidak obesitas setelah menopause.
Olahraga Secara Teratur
Satu kata sebagai kunci hidup sehat yaitu OLAHRAGA, terlepas dari segudang manfaatnya untuk kesehatan, olahraga ternyata juga menjadi salah satu faktor pencegahan penyakit kanker terutama payudara. Olahraga dapat menurunkan tingkat sirkulasi estrogen dalam tubuh, namun jika anda tidak pernah olahraga maka tingkat estrogen dalam tubuh akan semakin tinggi yang menyebabkan tingginya risiko terkena kanker payudara.
Bagaimana Olahraga dapat mencegah kanker payudara ?
Aktivitas olahraga akan mengeluarkan toxin atau racun dalam tubuh dalam jumlah yang cukup signifikan. Selain itu olahraga juga akan mengaktifkan fungsi syaraf dan otot tubuh manusia yang sangat penting untuk menjaga kanker payudara. Dengan olahraga teratur kita dapat membantu tubuh menghindari kanker payudara dan membuat metabolisme tubuh.
Jangan Merokok
Ok, terlepas dari semua studi yang mengaitkan antara kanker payudara dengan merokok, penting diketahui bahwa bahaya merokok bukan lagi omong kosong. Segala jenis penyakit berbahaya dan kanker dapat terjadi karena anda adalah perokok, hindari lah rokok. Penelitian yang menghubungkan antara rokok dan kanker payudara memang masih sangat minim, belum ada penelitian konkrit mengenai hal ini.
Namun beberapa penelitian telah menemukan bahwa kandungan zat kimia yang terdapat pada rokok sangat berkaitan dengan berbagai jenis kanker, sedangkan beberapa juga menemukan bahwa ASI pada perokok juga dapat terkontaminasi.
Rokok adalah penyebab kanker paru paru yang paling umum WAJIB hukumnya di hindari agar tidak terjadi kanker paru – paru. Namun ingat ini juga termasuk untuk kanker payudara yah.
Menyusui Jika Memungkinkan
Menyusui ternyata tidak hanya bermanfaat bagi si bayi, Ibu juga mendapatkan manfaat yang luar biasa dari kegiatan mulia menyusui. Memang belum banyak penelitian yang menghasilkan keterkaitan langsung antara menyusui terhadap kanker payudara.
Namun beberapa studi telah mengemukakan bahwa wanita yang menyusui memiliki risiko lebih kecil dibandingkan dengan wanita yang tidak pernah menyusui.
Alasan utama yang diklaim oleh para peneliti adalah keterkaitan antara aktivitas menyusui dengan kestabilan tingkat estrogen sehingga memperkecil risiko.
Hindari Radiasi
Ada berbagai jenis radiasi yang mungkin anda dapatkan, terutama pada saat pemeriksaan medis, seperti CT Scan, pemeriksaan MRI, dan rontgen. Sejumlah studi menemukan bahwa risiko tertinggi terkena kanker payudara yang disebabkan oleh radiasi adalah pada saat pubertas dimana payudara mulai terbentuk. Selain itu risiko ini juga meningkat jika radiasi sinar X dilakukan di dada pada saat orang tersebut berusia 20 tahun ke bawah.
Hindari Terapi Hormon Pasca Menopause
Terapi hormon pasca Menopause tidak perlu di ambil dalam jangka waktu yang panjang, penggunaan terapi hormon sering dilakukan untuk mengatasi sulit tidur, cepat marah, dan faktor lain yang disebabkan menopause. Kombinasi terapi hormon estrogen dan progestin dapat meningkatkan risiko terkena kanker pada payudara, disarankan tidak mengambil terapi hormon lebih dari 5 tahun. Untuk info lebih lanjut saran dokter selama melakukan terapi secara mendetil sangat diperlukan.
Hindari Konsumsi Pil KB
Konsumsi pil KB tentu memiliki potensi manfaat dan risiko yang masing-masing harus di waspadai terjadi pada tubuh kita. Beberapa pil KB memiliki kandungan estrogen yang menjadi pemicu terjadinya kanker payudara. Studi telah menunjukkan bahwa perempuan yang mengkonsumsi pil KB memiliki risiko lebih tinggi di bandingkan dengan wanita yang tidak mengkonsumsi. Risiko ini akan hilang seiring dengan dihentikan penggunaannya.
Melahirkan Anak (di bawah 30 Tahun)
Wanita yang melahirkan anak di bawah 30 tahun memiliki kecenderungan risiko yang lebih rendah dibandingkan wanita yang belum pernah melahirkan atau melahirkan di atas 30 tahun. Namun faktor melahirkan dapat menjadi berbeda sesuai dengan berbagai jenis kanker yang ada. Penelitian juga menunjukkan bahwa banyaknya kehamilan dan hamil sebelum usia 30 tahun berpengaruh positif untuk mengurangi risiko kehamilan.
Screening Payudara Jika Usia Sudah > 50 Tahun
Fakta di lapangan telah menunjukkan bahwa wanita yang berusia di atas 50 tahun mengalami tingkat risiko yang lebih tinggi. Untuk itu Screening atau pemeriksaan yang lebih rutin jika anda telah berusia di atas 50 tahun akan sangat bermanfaat untuk menghindari terkena jenis kanker berbahaya ini.
Mengurangi Hormon Estrogen
Estrogen merupakan salah satu kunci terjadinya kanker payudara, mengurangi produksi hormon estrogen diyakini dapat mengurangi risiko terkena kanker payudara. Berikut adalah beberapa cara alami yang penting untuk mengurangi hormon estrogen:
Kehamilan Awal. Tingkat estrogen akan lebih rendah selama masa kehamilan. Wanita yang memiliki kehamilan cukup bulan sebelum usia 20 memiliki risiko lebih rendah terkena kanker payudara dibandingkan wanita yang belum memiliki anak atau yang melahirkan anak pertama mereka setelah usia 35.
Menyusui. Tingkat estrogen mungkin tetap rendah sementara seorang wanita menyusui.
Ablasi Ovarium. Indung telur merupakan “tools” yang memproduksi estrogen. Jumlah estrogen yang dibuat oleh tubuh dapat dikurangi dengan menghilangkan satu atau dua ovarium. Selain itu, obat-obatan dapat diambil untuk menurunkan jumlah estrogen yang dibuat oleh indung telur.
Haid pada usia > 14 tahun. Menstruasi pada usia 14 atau lebih tua mengurangi jumlah tahun jaringan payudara yang terkena estrogen sehingga mengurangi risiko kanker payudara.
Menopause Dini. Semakin sedikit tahun seorang wanita mengalami siklus menstruasi, semakin pendek waktu jaringan payudara terkena estrogen.
Cara Mencegah Yang Beredar Di Masyarakat
Selain berbagai cara di atas, mungkin ada banyak isu yang beredar di masyarakat untuk mencegah kanker payudara yang belum teruji secara detil kebenarannya. Namun ada baiknya mempertimbangkannya selama tidak memberikan dampak negatif.
Menghindari lingkungan yang terpapar bahan kimia
Menghindari menggunakan bra ketat
Mengkonsumsi makanan yang bergizi, serat dan buah buahan yang kaya vitamin.
Menghindari penggunaan deodoran
Menghindari aborsi
Diet rendah lemak.
Menghindari bekerja pada malam hari.
Cara mencegah kanker payudara memang penting untuk di ketahui, cara klinis yang telah teruji di atas wajib anda jadikan rujukan agar terhindar dari kanker ganas.
Ciri ciri kanker payudara yang paling umum adalah adanya/timbulnya benjolan di sekitar payudara, bisa kecil, sedang, atau besar, dapat pula terasa mengganggu atau tidak. Dalam artikel ini kita akan membahas secara detil mengenai tanda kanker payudara yang harus di perhatikan, pengetahuan awal ini sangat membantu dalam proses penyembuhan, harap di simak ((Komendotorg, Warning Signs & Symptoms, diakses 18 Oktober 2014)).
1. Benjolan / Penebalan di Sekitar Payudara
Benjolan di sekitar payudara merupakan salah satu ciri atau tanda paling awal yang harus anda perhatikan. Sebagian wanita memiliki benjolan di daerah ketiak atau sekitar payudara sebagai tanda awal mereka telah terkena kanker payudara stadium awal.
Walau tidak 100 % benjolan ini menandakan bahwa anda terkena kanker, namun setidaknya anda harus waspada, mulai dari yang terasa kecil atau yang sudah mengganggu, sebaiknya langsung berkonsultasi ke dokter terkait.
Untuk membedakan mana benjolan yang kemungkinan besar adalah kanker payudara dan mana yang tidak, berikut adalah beberapa karakteristiknya ((Imaginis, Breast Lumps – Evaluating a Lump in Breast, diakses 18 Oktober 2014))
Tanda Benjolan Yang Kemungkinan Kanker
Benjolan terasa keras
Benjolan ini tidak diskrit; tidak mudah dibedakan
Benjolan tetap di payudara; tidak bergerak
Hanya ada satu benjolan
Tidak ada benjolan yang sama di payudara sebelahnya
Kulit payudara berlesung pipit
Benjolan disertai dengan keluarnya cairan
Benjolan Yang Kemungkinan Kecil Menjadi Kanker
Benjolan lunak
Benjolan diskrit; mudah dibedakan
Benjolan bergerak di payudara
Ada beberapa benjolan payudara
Ada benjolan di payudara sebelahnya.
Benjolan menghilang setelah siklus menstruasi
Selain benjolan, penebalan payudara di bawah ketiak juga wajib anda waspadai dan segera konsultasi di dokter terkait jika anda merasakan hal ini.
2. Perubahan Ukuran dan Bentuk Payudara
Jika anda melihat ada keanehan dalam salah satu bentuk payudara anda maka anda harus khawatir karena ini merupakan tanda umum kedua yang paling sering terjadi. Tidak hanya bentuk, ukuran payudara juga menjadi tanda yang umum.
Perubahan Ukuran
Dari yang sebelumnya besar, 34 hanya menjadi 32 (Contoh dalam ukuran bh )
Perubahan Bentuk
Dari yang sebelumnya mancung, sekarang menjadi tengkulai ke bawah.
Gambar di atas dapat menjadi contoh untuk ciri yang kedua ini, perubahan ukuran dan bentuk ini dapat terjadi pada salah satu payudara, atau kedua-duanya. Jadi ada baiknya jika anda memperhatikan salah satu berubah, atau keduanya berubah dalam hal bentuk dan ukuran anda dapat berkonsultasi lebih lanjut pada dokter terkait.
3. Terdapat Kerutan di Sekitar Payudara
Kerutan biasanya dialami oleh orang yang sudah tua, namun tidak halnya jika anda mengalami atau terkena gejala awal kanker payudara, kerutan mungkin saja terdapat di bagian tertentu di payudara anda.
Kulit payudara normal
Kulit payudara normal tidak memiliki kerutan, cenderung halus dan permukaan yang rata (kecuali di daerah puting)
Kerutan Tanda Kanker Payudara
Kerutan tanda kanker payudara ini dapat anda rasakan dengan tangan perbedaannya, permukan kasar dan spesifik di daerah tertentu pada kulit payudara.
Biasanya kerutan ini akan berwarna sedikit hitam dan tidak terlalu besar lingkupnya.
4. Keluarnya Cairan Dari Puting Secara Tiba Tiba
Ketika tanpa sebab yang jelas (tidak sedang menyusui) tiba tiba keluar cairan dari puting, maka ini adalah salah satu gejala anda terkena kanker payudara.
Cairan putih/bening
Cairan yang keluar dari puting ini dapat berwarna putih dan bening, agak kental atau encer.
Cairan Darah/Kecoklatan
Jika puting mengeluarkan cairan coklat atau bahkan berupa cairan berwarna merah darah, ini sudah tahap kronis dimana anda harus segera berkonsultasi ke dokter. Kemungkinan besar anda mengalami gejala awal kanker payudara.
Namun secara garis besar, apapun cairan yang keluar dari puting tanpa sebab yang jelas sebaiknya anda beri perhatian khusus, periksa ke dokter.
5. Nyeri Tidak Kunjung Hilang Di Bagian Tertentu Payudara
Payudara mungkin saja terasa nyeri ketika anda mengalami menstruasi ataupun ketika sedang hamil. Namun tentu rasa nyeri tersebut dapat hilang seiring dengan selesainya siklus yang anda lalui.
Lalu bagaimana jika rasa nyeri tersebut tidak kunjung hilang? Jika tidak kunjung hilang coba teliti lagi apakah bagian yang nyeri tersebut terletak pada posisi yang sama atau tidak ? jika pada bagian yang sama maka akan semakin besar kemungkinan bahwa itu merupakan gejala kanker payudara yang harus anda waspadai.
Apa yang harus dilakukan pada nyeri tersebut?
Jangan di pencet atau ditempelkan dengan ’minyak’ pereda nyeri
Segera konsultasikan ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut
Jangan dibiarkan terlalu lama, karena akan sangat berbahaya
6. Payudara Nampak Kemerahan dan Bengkak
Jika anda mengalami perubahan drastis dari warna kulit sekitar payudara seperti memerah, bengkak, atau terlihat gelap di salah satu sisi dan bagian tertentu pada payudara anda, maka sebaiknya anda mulai berkonsultasi pada dokter spesialis terkait.
Kemerahan
Amati kulit sekitar payudara anda, lihat apakah ada warna aneh di bagian bawah, atas, atau samping. Tanda merah ini biasanya akan membawa kehangatan jika di sentuh. Seperti orang pada saat demam, namun hanya pada daerah tersebut saja.
Bengkak
Selain benjolan ada juga bengkak yang lunak, tidak seperti benjolan yang keras bengkak ini cenderung lebih lunak sifatnya.
7. Puting Masuk Ke Dalam
Puting susu biasanya akan timbul, kalau pun sedang mengecil setidaknya dia akan sejajar dengan kulit. Namun keanehan harus anda perhatikan ketika ia telah menukik ke dalam dan tidak sewajarnya.
Apakah puting susu saja ?
Tidak. Semua bagian di payudara yang menukik di dalam harus anda waspadai sebagai gejala kanker payudara yang patut dilakukan pengecekan lebih lanjut agar tidak menjadi lebih bahaya.
Puting susu yang ‘bersembunyi’ di dalam dapat terjadi di hanya salah satu bagian saja atau di kedua bagian sekali gus.
Ingat!! Tidak hanya puting susu, bagian lain selain puting juga dapat menukik ke dalam yang tandanya harus anda perhatikan agar tidak berdampak kronis.
8. Gatal, Bersisik Sakit, dan Ruam di Puting Susu
Faktor lain yang dapat menjadi ciri ciri penyakit kanker payudara adalah timbulnya gatal yang tidak terduga di sekitar daerah payudara. Gatal ini dapat terjadi dalam skala kecil dan tidak terlalu mengganggu sampai yang cukup mengganggu karena sulit hilang serta intensitasnya sudah sangat tinggi.
Bersisik
Di kulit payudara juga timbul semacam sisik yang cukup mengganggu karena sakit jika di kelupas atau di pegang. Bersisik pada bagian kulit mana pun tentu harus mendapat treatment yang lebih karena sewajarnya kulit manusia tidak akan bersisik, terlebih jika terjadi di daerah payudara.
Ruam
Khusus untuk ruam hanya terjadi di sekitar puting susu, jika terjadi ruam, sebaiknya berkonsultasi di dokter terkait.
Gejala Lanjut Kanker Payudara
8 Ciri di atas merupakan gejala awal kanker payudara, namun tentu jika kanker sudah menyebar tentu tidak hanya memberikan efek pada fisik di sekitar payudara tersebut. Berikut adalah tanda dan efek kanker payudara yang terlambat diketahui ((Cancerdotca, Signs and symptoms of breast cancer, diakses 18 Oktober 2014)) atau ketika kanker telah menyebar dan mempengaruhi bagian lain di tubuh kita.
Nyeri tulang
Mual
Kehilangan nafsu makan
Penurunan berat badan
Penyakit kuning
Penumpukan cairan di sekitar paru-paru (efusi pleura)
Sesak napas
Sakit kepala hebat dan tidak lekas sembuh
Batuk
Penglihatan ganda
Kelemahan otot
Setelah mengetahui ciri ciri kanker payudara, ada baiknya anda berkonsultasi ke dokter terkait untuk menemukan solusi atas tanda yang anda alami.
Diagnosis Kanker Payudara
Ada beberapa diagnosis kanker payudara yang dapat dilakukan oleh para medis yaitu :
1. Mammogram
Adalah cara paling ampuh untuk mendeteksi kanker payudara, mammogram adalah gambar x-ray dari payudara untuk mengetahui jaringan yang ada didalamnya.
2. Biopsi
Tes biopsi digunakan untuk orang yang diduga menderita kanker payudara, tes ini dilakukan untuk menindaklanjuti hasil screening dan gejala yang mereka rasakan untuk mengetahui apakah ada kanker payudara atau tidak dan untuk menindaklanjutinya.
Pada dasarnya belum dapat dipastikan bahwa seorang wanita dapat mengembangkan penyebab kanker payudara dalam dirinya atau tidak. Namun ada beberapa penyebab yang mempengaruhi kemungkinan berkembangnya kanker payudara. Beberapa faktor penyebab kanker payudara ini ada yang tidak dapat di ubah dan beberapa faktor lainnya dapat diubah untuk mencegah timbulnya kanker payudara ini. Berikut ini penyebab umum kanker payudara yang perlu para wanita ketahui :
Penyebab Kanker Payudara dari Faktor Genetik
Sedikitnya ada 8 faktor genetik yang menjadi penyebab kanker payudara yang wajib anda waspadai, beberapa diantaranya memang tidak dapat dicegah.
1. Jenis Kelamin
Faktor genetik yang satu ini sudah tentu tidak asing lagi, Betul.. Wanita 100 kali lebih berisiko terkena kanker payudara dibandingkan dengan pria.
2. Usia Senja
Kanker payudara dapat timbul seiring dengan meningkat dengan usia. Sekitar 8 dari 10 kasus kanker payudara terjadi pada wanita di atas usia 50 tahun dan kondisi ini paling banyak menyerang para wanita yang telah mengalami menopause
NHSdotuk, Breast Cancer Female-Causes, diakses 04 November 2014
Di Inggris, wanita yang berusia sekitar 50 sampai 70 tahun, melakukan skrining setiap 3 tahun sekali yang dilakukan oleh NHS Breast Screening Programme.
3. Riwayat Dalam Keluarga
penyebab kanker payudaraDi dalam keluarga yang di dalamnya terdapat kerabat dekat yang menderita kanker payudara atau kanker ovarium, kemungkinan besar terkena kanker payudara ini menjadi lebih tinggi.
Beberapa kasus kanker payudara tidak mengalami herediter atau diturunkan dalam keluarga, namun gen tertentu dapat meningkatkan resiko kanker payudara.
Lakukan skrining genetik kanker payudara, jika ditemui kerabat dekat seperti ibu kandung, saudara perempuan atau anak, yang telah menderita kanker payudara di bawah usia 50 tahun. Konsultasikan hal ini sebelumnya pada tenaga medis yang berwenang.
4. Ras
Masalah ras mungkin perlu menjadi pertimbangan, dari data yang dihimpun dari National Breast Cancer wanita “Bule” lebih banyak terkena jenis kanker payudara.
5. Riwayat Kesehatan Pribadi
Jika anda telah terdiagnosis terkena kanker payudara pada salah satu bagian payudara, maka kemungkinan besar faktor risiko akan meningkat pada payudara yang lain. Risiko juga sangat tinggi jika sebelumnya telah terdeteksi sel sel abnormal di sekitar payudara.
6. Masa Menstruasi & Reproduksi
Jika anda telah mengalami menstruasi dini pada usia kurang dari 12 tahun dan manepause terlambat (lebih dari 55 tahun) kemungkinan lebih tinggi terkena risiko kanker payudara. Faktor lain adalah tidak memiliki anak dan melahirkan di usia yang cukup tua menjadikan risiko terkena kanker payudara lebih besar.
7. Perubahan Gen
Perubahan gen BRCA1 dan BRCA2 merupakan salah satu yang memicu terjadinya kanker payudara. Perubahan gen ini dapat diketahui dengan mengambil salah satu tes genetik. Tes genetik sangat dianjurkan jika dalam keluarga terdapat penderita kanker payudara.
8. Kepadatan Payudara
Wanita memiliki payudara yang di dalamnya terdapat jaringan kelenjar yang menghasilkan susu (lobulus). Jaringan payudara yang padat mengandung sel-sel payudara yang lebih tinggi dan memungkinkan terjadinya kanker payudara karena lebih banyak sel-sel yang dapat menjadi kanker. Pemeriksaan jaringan payudara dengan mammogram (scan payudara) juga sulit untuk mendeteksi keberadaan jaringan abnormal.
Penyebab kanker payudara dari faktor genetik ini diantaranya tidak dapat dicegah, beberapa diantaranya adalah :
Usia
Ras
Riwayat keluarga
Riwayat kesehatan pribadi
Menstruasi dini
Manepause telat
Selain penyebab dari faktor genetik, ternyata yang tidak kalah penting adalah penyebab dari faktor lingkungan dan gaya hidup.
Penyebab Kanker Payudara dari Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan tidak dapat anda sepelekan, bahkan telah banyak kasus ditemukan penyebabnya adalah paparan lingkungan yang tidak bersahabat dengan jenis kanker ini.
9. Radiasi
Paparan sinar radiasi merupakan salah satu tindakan medis dalam dunia kodokteran, seperti sinar-X dan computerized tomography (CT) scan, dapat menjadi penyebab kanker payudara. Pada orang yang pernah mengalami Hodgkin semasa kecil dan pernah melakukan radioterapi ke daerah dada, seharusnya telah melakukan konsultasi dengan spesialis untuk memeriksakan tentang keberadaan kanker payudara. Kemudian jika pada saat ini dibutuhkan pengobatan yang membutuhkan radioterapi, lakukan diskusi terhadap tenaga medis mengenai kemungkinan terjadinya risiko kanker payudara sebelum pengobatan berlangsung.
Penyebab Kanker Payudara Faktor Gaya Hidup
Nah, ini adalah faktor penyebab yang harusnya dapat kita minimalisir dalam kaitannya menjadi pemicu kanker payudara. Pola hidup sehat adalah salah satu cara mencegah kanker payudara yang cukup ampuh, mari kenali faktor dari gaya hidup :
10. Kelebihan Berat Badan
Terkait dengan hormon estrogen dalam tubuh, ternyata menjadi penyebab kanker payudara, terutama seseorang yang mengalami kelebihan berat badan dan telah mengalami menopause lebih berisiko terkena kanker payudara. Hal ini diduga terkait dengan jumlah estrogen dalam tubuh, karena kelebihan berat badan atau obesitas setelah menopause menyebabkan lebih banyak estrogen yang akan diproduksi.
11. Implan Payudara
Implan sering ditanam dalam tubuh, tak terkecuali pada bagian payudara. Wanita yang menggunakan implan payudara dapat mempengaruhi terjadinya kanker payudara lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan yang tidak memakainya. Hal ini dikemukakan oleh para peneliti dari Kanada dilaporkan dalam BMJ (British Medical Journal) May 2013
medicalnewstodaydotcom , What Is Breast Cancer? What Causes Breast Cancer?, diakses 04 November 2014
12 . Melakukan Pekerjaan Tertentu
Beberapa penelitian telah menunjukkan keterkaitan pekerjaan wanita terhadap timbulnya kanker payudara. Penelitian di Prancis menunjukkan hubungan antara wanita yang bekerja pada malam hari dan nelum pernah mengalami kehamilan, dapat menjadi penyebab kanker payudara. Selain itu, penelitian dari Kanada mengemukakan bahwa pekerjaan tertentu, memungkinkan tubuh manusia kontak ke dalam karsinogen, misalnya pekerjaan di bar, otomotif, perusahaan manufaktur plastik, dan perusahaan makanan kemasan (kaleng, plastik).
13. Konsumsi Alkohol
Bahaya alkohol salah satunya adalah dapat menjadi penyebab berkembangnya sel kanker, seperti kanker payudara. Sebuah penelitian kanker mengemukakan bahwa setiap 200 wanita yang secara teratur mengkonsumsi minuman beralkohol setiap sehari, terdapat tiga wanita yang terkena kanker payudara, dibandingkan dengan wanita yang tidak mengkonsumsi alkohol sama sekali.
14. Terapi Penggantian Hormon (HRT)
Terapi penggantian hormon (HRT) sering dihubungkan dengan risiko kanker payudara yang menjadi lebih tinggi. Diperkirakan bahwa akan ada tambahan 19 kasus kanker payudara untuk setiap 1.000 wanita yang menggunakan kombinasi HRT selama 10 tahun. Resiko kanker akan terus meningkat jika semakin lama melakukan HRT. Pemakaian HRT untuk membuat hormon kembali normal selama atau lebih dari lima tahun harus di hentikan, penghentian pemakaian HRT merupakan cara mencegah kanker payudara yang paling efektif.
15. Terdapat Benjolan Jinak
Sering orang mengira, jika terasa benjolan payudara adalah ciri-ciri kanker payudara. Padahal belum tentu benjolan payudara, meskipun beberapa jenis benjolan dapat menjadi penyebab kanker payudara. Benjolan jinak pada jaringan payudara misalnya sel yang tumbuh abnormal di saluran atau sel-sel abnormal di dalam lobus payudara dapat meningkatkan kemungkinan kanker payudara.
Mitos Mengenai Penyebab Kanker Payudara
Terkait dengan penyebab kanker ganas ini, ada beberapa kebiasaan atau alat yang dikhawatirkan menjadi pemicu kanker. Namun ternyata hal tersebut hanya lah mitos: berikut beberapa di antaranya ((NBC, cause of breast cancer. diakses 2015-02-22)).
Kafein
Deodoran
Microwave
Telepon
Berhubungan dengan penderita kanker payudara.
Memang belum jelas secara pasti apa yang menjadi penyebab kanker payudara. Dokter mulai mengetahui ini saat kanker payudara ini telah terjadi saat sel-sel payudara mulai tumbuh secara abnormal. Sel-sel abnormal tersebut membelah diri dengan lebih cepat dari sel sehat, dan terus menumpuk, hingga membentuk benjolan. Pada kasus yang paling sering terjadi, tumbuhnya sel abnormal ini dimulai pada sel-sel yang berada di saluran penghasil susu. Selain itu juga dapat terjadi pada jaringan kelenjar yang disebut lobulus. Kemudian el-sel dapat menyebar (metastasis) melalui payudara ke kelenjar getah bening atau ke bagian tubuh lain ((mayoclinicdotorg, Breast Cancer, diakses 04 November 2014)).
Beberapa faktor penyebab kanker payudara yang dapat diubah seperti konsumsi alkohol, penggunaan HRT atau kelebihan berat badan ini sebenarnya dapat diminimalisir. Lakukan pola hidup sehat sejak dini untuk mencegah munculnya kanker payudara ini.
Setidaknya anda dapat melakukan beberapa hal ini untuk melakukan pencegahan kanker payudara yang sangat ampuh :
Menurut data WHO perempuan di negara berkembang seperti indonesia pertumbuhan wanita yang menderita kanker payudara terus melesat tajam. Penyebab banyak wanita yang menderita kanker payudara ini beragam. Mulai dari urbanisasi, gaya hidup yang serba cepat yang ujung membuat banyak wanita tidak memperhatikan kesehatan, memilih makanan serba instan dan juga polusi perkotaan yang makin hari makin parah. WHO bahkan menyebut bahwa 1 dari 8 wanita di negara berkembang telah menderita kanker payudara.
Nah anda wajib merubah gaya hidup anda lebih sehat lagi apabila anda ingin terhindar dari kanker payudara. Kanker payudara memang tidak mematikan, angka harapan hdiup para penderita kanker ini cukup tinggi. Namun tetap saja, jika ditangani secara terlambat ancaman nyawa anda. Nah untuk itu ayo kenali risiko kanker payudara pada wanita.
Berikut ulasannya seperti dilansir dari laman EVA
1. Genetika
Anda wajib memerhatikan riwayat keluarga anda, apabila anda memiliki saudara atau leluhur yang terkena kanker payudara maka anda harus lebih waspada. Karena anda juga bisa terkena penyakit ini 4 kali lebih besar. Untuk itu, anda wajib sekali melakukan tes skrining pada payudara anda setiap rentan 6 bulan sekali agar anda bisa lebih aman jika terkena masalah yang sama.
2. Wanita Usia 50-an
Wanita yang menginjak usia 50 tahun ke atas ternyata memiliki risiko tertinggi terkena masalah kanker payudara. Penyebabmya akibat dari perubahan hormon yang cukup signifikan di usia ini. Penyabab lainnya adalah karena sistem imun anda mulai melemah saat menginjak usia pertengan ini.
3. Menunda atau tidak Memiliki Anak sama sekali
Memilih menunda memiliki anak bagi wanita adalah alasan merugikan. Banyak dokter menyarankan agar wanita memiliki anak di bawah usia 30 tahun. Sebab semakin tua maka akan ada perubahan genetik. Apalagi jika anda memilih tidak memiliki anak risiko akan bertambah tinggi. Perlu anda tahu, dengan rutin menyusi ASI pada anak bisa mencegah kanker payudara.
4. Pubertas lebih awal
Saat ini banyak wanita yang mengalami pubertas lebih awal. Ternyata siklus ini juga bisa mempengaruhi anda terkena masalah kanker payudara. Ini biasanya karena hormon estrogen dan progesteron yang tidak stabil.
5. Alat Kontrasepsi
Alat kontrasepsi oral semacam pil dapat mengurangi risiko kanker ovarium dan kanker rahim, tetapi jenis kontarasepsi ini juga memiliki banyak efek samping. Salah satunya adalah peningkatan risiko mengembangkan sel kanker payudara.
6. Masalah Hormon
Wanita yang memiliki masalah hormon seperti kebanyakan hormon testoteron bisa menyebabkan wanita itu terkena masalah kanker payudara.
7. Wanita dengan masalah Obesitas
Lemak dalam tubuh kita memiliki kemampuan untuk membuat enzim yang disebut aromatase yang fungsinya membantu meningkatkan metabolisme untuk memproduksi estrogen. Saat cadangan lemak banyak maka hormon estrogen akan melimpah hal inilah yang menyebabkan anda berisiko terkena kanker payudara lebih besar.
Lingkaran biru, adalah simbol bagi diabetes mellitus, sebagaimana pita merah untuk AIDS
Diabetes Mellitus, DM (bahasa Yunani: διαβαίνειν, diabaínein, tembus atau pancuran air) (bahasa Latin: mellitus, rasa manis) yang juga dikenal di Indonesia dengan istilah penyakit kencing manis adalah kelainan metabolik yang disebabkan oleh banyak faktor, dengan simtoma berupa hiperglikemia kronis dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein, sebagaiakibat dari:
defisiensi sekresihormoninsulin, aktivitas insulin, atau keduanya.
defisiensi transporter glukosa.
atau keduanya.
Berbagai penyakit, sindrom dan simtoma dapat terpicu oleh diabetes mellitus, antara lain: Alzheimer, ataxia-telangiectasia, sindrom Down, penyakit Huntington, kelainan mitokondria, distrofi miotonis, penyakit Parkinson, sindrom Prader-Willi, sindrom Werner, sindrom Wolfram, leukoaraiosis, demensia, hipotiroidisme, hipertiroidisme, hipogonadisme, dan lain-lain.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan bentuk Diabetes Mellitus berdasarkan perawatan dan simtoma:
Diabetes Tipe 1, yang meliputi simtoma ketoasidosis hingga rusaknya sel beta di dalam pankreas yang disebabkan atau menyebabkan autoimunitas, dan bersifat idiopatik. Diabetes mellitus dengan patogenesis jelas, seperti fibrosis sistik atau defisiensi mitokondria, tidak termasuk pada penggolongan ini.
Diabetes Tipe 2, yang diakibatkan oleh defisiensi sekresi insulin, seringkali disertai dengan sindrom resistansi insulin
Diabetes gestasional, yang meliputi gestational impaired glucose tolerance, GIGT dan gestational diabetes mellitus, GDM.dan menurut tahap klinis tanpa pertimbangan patogenesis, dibuat menjadi:
Insulin requiring for survival diabetes, seperti pada kasus defisiensi peptida-C.
Insulin requiring for control diabetes. Pada tahap ini, sekresi insulin endogenus tidak cukup untuk mencapai gejala normoglicemia, jika tidak disertai dengan tambahan hormon dari luar tubuh.
Not insulin requiring diabetes.
Kelas empat pada tahap klinis serupa dengan klasifikasi IDDM (bahasa Inggris: insulin-dependent diabetes mellitus), sedang tahap kelima dan keenam merupakan anggota klasifikasi NIDDM (bahasa Inggris: non insulin-dependent diabetes mellitus). IDDM dan NIDDM merupakan klasifikasi yang tercantum pada International Nomenclature of Diseases pada tahun 1991 dan revisi ke-10 International Classification of Diseases pada tahun 1992.
Klasifikasi Malnutrion-related diabetes mellitus, MRDM, tidak lagi digunakan oleh karena, walaupun malnutrisi dapat memengaruhi ekspresi beberapa tipe diabetes, hingga saat ini belum ditemukan bukti bahwa malnutrisi atau defisiensi protein dapat menyebabkan diabetes. Subtipe MRDM; Protein-deficient pancreatic diabetes mellitus, PDPDM, PDPD, PDDM, masih dianggap sebagai bentuk malnutrisi yang diinduksi oleh diabetes mellitus dan memerlukan penelitian lebih lanjut. Sedangkan subtipe lain, Fibrocalculous pancreatic diabetes, FCPD, diklasifikasikan sebagai penyakit pankreas eksokrin pada lintasan fibrocalculous pancreatopathy yang menginduksi diabetes mellitus.
Klasifikasi Impaired Glucose Tolerance, IGT, kini didefinisikan sebagai tahap dari cacat regulasi glukosa, sebagaimana dapat diamati pada seluruh tipe kelainan hiperglisemis. Namun tidak lagi dianggap sebagai diabetes.
Klasifikasi Impaired Fasting Glycaemia, IFG, diperkenalkan sebagai simtoma rasio Gula Darah puasa yang lebih tinggi dari batas atas rentang normalnya, tetapi masih di bawah rasio yang ditetapkan sebagai dasar diagnosa diabetes.
Diabetes Mellitus Tipe 1
Diabetes Mellitus Tipe 1, diabetes anak-anak (bahasa Inggris: childhood-onset diabetes, juvenile diabetes, insulin-dependent diabetes mellitus, IDDM) adalah diabetes yang terjadi karena berkurangnya rasio insulin dalam sirkulasi darah akibat hilangnya sel beta penghasil insulin pada pulau-pulau Langerhans pankreas. IDDM dapat diderita oleh anak-anak maupun orang dewasa.
Sampai saat ini IDDM tidak dapat dicegah dan tidak dapat disembuhkan, bahkan dengan diet maupun olah raga. Kebanyakan penderita diabetes tipe 1 memiliki kesehatan dan berat badan yang baik saat penyakit ini mulai dideritanya. Selain itu, sensitivitas maupun respons tubuh terhadap insulin umumnya normal pada penderita diabetes tipe ini, terutama pada tahap awal.
Penyebab terbanyak dari kehilangan sel beta pada diabetes tipe 1 adalah kesalahan reaksi autoimunitas yang menghancurkan sel beta pankreas. Reaksi autoimunitas tersebut dapat dipicu oleh adanya infeksi pada tubuh.
Saat ini, diabetes tipe 1 hanya dapat diobati dengan menggunakan insulin, dengan pengawasan yang teliti terhadap tingkat glukosa darah melalui alat monitor pengujian darah. Pengobatan dasar diabetes tipe 1, bahkan untuk tahap paling awal sekalipun, adalah penggantian insulin. Tanpa insulin, ketosis dan diabetic ketoacidosis bisa menyebabkan koma bahkan bisa mengakibatkan kematian. Penekanan juga diberikan pada penyesuaian gaya hidup (diet dan olahraga). Terlepas dari pemberian injeksi pada umumnya, juga dimungkinkan pemberian insulin melalui pump, yang memungkinkan untuk pemberian masukan insulin 24 jam sehari pada tingkat dosis yang telah ditentukan, juga dimungkinkan pemberian dosis (a bolus) dari insulin yang dibutuhkan pada saat makan. Serta dimungkinkan juga untuk pemberian masukan insulin melalui “inhaled powder”.
Perawatan diabetes tipe 1 harus berlanjut terus. Perawatan tidak akan memengaruhi aktivitas-aktivitas normal apabila kesadaran yang cukup, perawatan yang tepat, dan kedisiplinan dalam pemeriksaan dan pengobatan dijalankan. Tingkat Glukosa rata-rata untuk pasien diabetes tipe 1 harus sedekat mungkin ke angka normal (80-120 mg/dl, 4-6 mmol/l). Beberapa dokter menyarankan sampai ke 140-150 mg/dl (7-7.5 mmol/l) untuk mereka yang bermasalah dengan angka yang lebih rendah, seperti “frequent hypoglycemic events”. Angka di atas 200 mg/dl (10 mmol/l) seringkali diikuti dengan rasa tidak nyaman dan buang air kecil yang terlalu sering sehingga menyebabkan dehidrasi. Angka di atas 300 mg/dl (15 mmol/l) biasanya membutuhkan perawatan secepatnya dan dapat mengarah ke ketoasidosis. Tingkat glukosa darah yang rendah, yang disebut hipoglisemia, dapat menyebabkan kehilangan kesadaran.
Diabetes Mellitus Tipe 2
Diabetes Mellitus Tipe 2 (bahasa Inggris: adult-onset diabetes, obesity-related diabetes, non-insulin-dependent diabetes mellitus, NIDDM) merupakan tipe diabetes mellitus yang terjadi bukan disebabkan oleh rasio insulin di dalam sirkulasi darah, melainkan merupakan kelainan metabolisme yang disebabkan oleh mutasi pada banyak gen, termasuk yang mengekspresikan disfungsi sel β, gangguan sekresi hormon insulin, resistansi sel terhadap insulin yang disebabkan oleh disfungsi GLUT10 dengan kofaktor hormon resistin yang menyebabkan sel jaringan, terutama pada hati menjadi kurang peka terhadap insulin[9] serta RBP4 yang menekan penyerapan glukosa oleh otot lurik namun meningkatkan sekresi gula darah oleh hati. Mutasi gen tersebut sering terjadi pada kromosom 19 yang merupakan kromosom terpadat yang ditemukan pada manusia.
Pada NIDDM ditemukan ekspresi SGLT1 yang tinggi, rasio RBP4 dan hormon resistin yang tinggi,[9] peningkatan laju metabolisme glikogenolisis dan glukoneogenesis pada hati, penurunan laju reaksi oksidasi dan peningkatan laju reaksi esterifikasi pada hati.
NIDDM juga dapat disebabkan oleh dislipidemia, lipodistrofi, dan sindrom resistansi insulin.
Pada tahap awal kelainan yang muncul adalah berkurangnya sensitifitas terhadap insulin, yang ditandai dengan meningkatnya kadar insulin di dalam darah. Hiperglisemia dapat diatasi dengan obat anti diabetes yang dapat meningkatkan sensitifitas terhadap insulin atau mengurangi produksi glukosa dari hepar, namun semakin parah penyakit, sekresi insulin pun semakin berkurang, dan terapi dengan insulin kadang dibutuhkan. Ada beberapa teori yang menyebutkan penyebab pasti dan mekanisme terjadinya resistensi ini, namun obesitas sentral diketahui sebagai faktor predisposisi terjadinya resistensi terhadap insulin, dalam kaitan dengan pengeluaran dari adipokines ( nya suatu kelompok hormon) itu merusak toleransi glukosa. Obesitas ditemukan di kira-kira 90% dari pasien dunia dikembangkan diagnosis dengan jenis 2 kencing manis. Faktor lain meliputi mengeram dan sejarah keluarga, walaupun di dekade yang terakhir telah terus meningkat mulai untuk memengaruhi anak remaja dan anak-anak.
Diabetes tipe 2 dapat terjadi tanpa ada gejala sebelum hasil diagnosis. Diabetes tipe 2 biasanya, awalnya, diobati dengan cara perubahan aktivitas fisik (olahraga), diet (umumnya pengurangan asupan karbohidrat), dan lewat pengurangan berat badan. Ini dapat memugar kembali kepekaan hormon insulin, bahkan ketika kerugian berat/beban adalah rendah hati,, sebagai contoh, di sekitar 5 kg ( 10 sampai 15 lb), paling terutama ketika itu ada di deposito abdominal yang gemuk. Langkah yang berikutnya, jika perlu,, perawatan dengan lisan antidiabetic drugs. [Sebagai/Ketika/Sebab] produksi hormon insulin adalah pengobatan pada awalnya tak terhalang, lisan ( sering yang digunakan di kombinasi) kaleng tetap digunakan untuk meningkatkan produksi hormon insulin ( e.g., sulfonylureas) dan mengatur pelepasan/release yang tidak sesuai tentang glukosa oleh hati ( dan menipis pembalasan hormon insulin sampai taraf tertentu ( e.g., metformin), dan pada hakekatnya menipis pembalasan hormon insulin ( e.g., thiazolidinediones). Jika ini gagal, ilmu pengobatan hormon insulin akan jadilah diperlukan untuk memelihara normal atau dekat tingkatan glukosa yang normal. Suatu cara hidup yang tertib tentang cek glukosa darah direkomendasikan dalam banyak kasus, paling terutama sekali dan perlu ketika mengambil kebanyakan pengobatan.
Sebuah zat penghambat dipeptidyl peptidase 4 yang disebut sitagliptin, baru-baru ini diperkenankan untuk digunakan sebagai pengobatan diabetes mellitus tipe 2. Seperti zat penghambat dipeptidyl peptidase 4 yang lain, sitagliptin akan membuka peluang bagi perkembangan sel tumor maupun kanker.
Sebuah fenotipe sangat khas ditunjukkan oleh NIDDM pada manusia adalah defisiensi metabolisme oksidatif di dalam mitokondria pada otot lurik. Sebaliknya, hormon tri-iodotironina menginduksi biogenesis di dalam mitokondria dan meningkatkan sintesis ATP sintase pada kompleks V, meningkatkan aktivitas sitokrom c oksidase pada kompleks IV, menurunkan spesi oksigen reaktif, menurunkan stres oksidatif, sedang hormon melatonin akan meningkatkan produksi ATP di dalam mitokondria serta meningkatkan aktivitas respiratory chain, terutama pada kompleks I, III dan IV. Bersama dengan insulin, ketiga hormon ini membentuk siklus yang mengatur fosforilasi oksidatif mitokondria di dalam otot lurik. Di sisi lain, metalotionein yang menghambat aktivitas GSK-3beta akan mengurangi risiko defisiensi otot jantung pada penderita diabetes.
Simtoma yang terjadi pada NIDDM dapat berkurang dengan dramatis, diikuti dengan pengurangan berat tubuh, setelah dilakukan bedah bypass usus. Hal ini diketahui sebagai akibat dari peningkatan sekresi hormon inkretin, namun para ahli belum dapat menentukan apakah metoda ini dapat memberikan kesembuhan bagi NIDDM dengan perubahan homeostasis glukosa.
Pada terapi tradisional, flavonoid yang mengandung senyawa hesperidin dan naringin, diketahui menyebabkan:
peningkatan rasio plasma hormon insulin, protein C dan leptin
penurunan ekspresi GLUT2 pada hati
penurunan rasio plasma asam lemak dan kadar trigliserida pada hati
penurunan rasio plasma dan kadar kolesterol dalam hati, antara lain dengan menekan 3-hydroxy-3-methylglutaryl-coenzyme reductase, asil-KoA, kolesterol asiltransferase
penurunan oksidasi asam lemak di dalam hati dan aktivitas karnitina palmitoil, antara lain dengan mengurangi sintesis glukosa-6 fosfatase dehidrogenase dan fosfatidat fosfohidrolase
meningkatkan laju lintasan glikolisis dan/atau menurunkan laju lintasan glukoneogenesis
sedang naringin sendiri, menurunkan transkripsi mRNA fosfoenolpiruvat karboksikinase dan glukosa-6 fosfatase di dalam hati.
Hesperidin merupakan senyawa organik yang banyak ditemukan pada buah jenis jeruk, sedang naringin banyak ditemukan pada buah jenis anggur.
Diabetes Mellitus Tipe 3
Diabetes Mellitus Gestasional (bahasa Inggris: gestational diabetes, insulin-resistant type 1 diabetes, double diabetes, type 2 diabetes which has progressed to require injected insulin, latent autoimmune diabetes of adults, type 1.5″ diabetes, type 3 diabetes, LADA) atau diabetes melitus yang terjadi hanya selama kehamilan dan pulih setelah melahirkan, dengan keterlibatan interleukin-6 dan protein reaktif C pada lintasan patogenesisnya. GDM mungkin dapat merusak kesehatan janin atau ibu, dan sekitar 20–50% dari wanita penderita GDM bertahan hidup.
Diabetes melitus pada kehamilan terjadi di sekitar 2–5% dari semua kehamilan. GDM bersifat temporer dan dapat meningkat maupun menghilang setelah melahirkan. GDM dapat disembuhkan, namun memerlukan pengawasan medis yang cermat selama masa kehamilan.
Meskipun GDM bersifat sementara, bila tidak ditangani dengan baik dapat membahayakan kesehatan janin maupun sang ibu. Resiko yang dapat dialami oleh bayi meliputi makrosomia (berat bayi yang tinggi/diatas normal), penyakit jantung bawaan dan kelainan sistem saraf pusat, dan cacat otot rangka. Peningkatan hormon insulin janin dapat menghambat produksi surfaktan janin dan mengakibatkan sindrom gangguan pernapasan. Hyperbilirubinemia dapat terjadi akibat kerusakan sel darah merah. Pada kasus yang parah, kematian sebelum kelahiran dapat terjadi, paling umum terjadi sebagai akibat dari perfusi plasenta yang buruk karena kerusakan vaskular. Induksi kehamilan dapat diindikasikan dengan menurunnya fungsi plasenta. Operasi sesar dapat akan dilakukan bila ada tanda bahwa janin dalam bahaya atau peningkatan resiko luka yang berhubungan dengan makrosomia, seperti distosia bahu.
Patofisiologi
Kemungkinan induksi diabetes tipe 2 dari berbagai macam kelainan hormonal, seperti hormon sekresi kelenjar adrenal, hipofisis dan tiroid merupakan studi pengamatan yang sedang laik daun saat ini. Sebagai contoh, timbulnya IGT dan diabetes mellitus sering disebut terkait oleh akromegali dan hiperkortisolisme atau sindrom Cushing.
Hipersekresi hormon GH pada akromegali dan sindrom Cushing sering berakibat pada resistansi insulin, baik pada hati dan organ lain, dengan simtoma hiperinsulinemia dan hiperglisemia, yang berdampak pada penyakit kardiovaskular dan berakibat kematian.
GH memang memiliki peran penting dalam metabolisme glukosa dengan menstimulasi glukogenesis dan lipolisis, dan meningkatkan kadar glukosa darah dan asam lemak. Sebaliknya, insulin-like growth factor 1 (IGF-I) meningkatkan kepekaan terhadap insulin, terutama pada otot lurik. Walaupun demikian, pada akromegali, peningkatan rasio IGF-I tidak dapat menurunkan resistansi insulin, oleh karena berlebihnya GH.
Terapi dengan somatostatin dapat meredam kelebihan GH pada sebagian banyak orang, tetapi karena juga menghambat sekresi insulin dari pankreas, terapi ini akan memicu komplikasi pada toleransi glukosa.
Sedangkan hipersekresi hormon kortisol pada hiperkortisolisme yang menjadi penyebab obesitas viseral, resistansi insulin, dan dislipidemia, mengarah pada hiperglisemia dan turunnya toleransi glukosa, terjadinya resistansi insulin, stimulasi glukoneogenesis dan glikogenolisis. Saat bersinergis dengan kofaktor hipertensi, hiperkoagulasi, dapat meningkatkan risiko kardiovaskular.
Hipersekresi hormon juga terjadi pada kelenjar tiroid berupa tri-iodotironina dengan hipertiroidisme yang menyebabkan abnormalnya toleransi glukosa.
Pada penderita tumor neuroendokrin, terjadi perubahan toleransi glukosa yang disebabkan oleh hiposekresi insulin, seperti yang terjadi pada pasien bedah pankreas, feokromositoma, glukagonoma dan somatostatinoma.
Hipersekresi hormon ditengarai juga menginduksi diabetes tipe lain, yaitu tipe 1. Sinergi hormon berbentuk sitokina, interferon-gamma dan TNF-α, dijumpai membawa sinyal apoptosis bagi sel beta, baik in vitro maupun in vivo. Apoptosis sel beta juga terjadi akibat mekanisme Fas-FasL, dan/atau hipersekresi molekul sitotoksik, seperti granzim dan perforin; selain hiperaktivitas sel T CD8– dan CD4–.
Komplikasi
Komplikasi jangka lama termasuk penyakit kardiovaskular (risiko ganda), kegagalan kronis ginjal (penyebab utama dialisis), kerusakan retina yang dapat menyebabkan kebutaan, serta kerusakan saraf yang dapat menyebabkan impotensi dan gangren dengan risiko amputasi. Komplikasi yang lebih serius lebih umum bila kontrol kadar gula darah buruk.
Ketoasidosis diabetikum
Pada penderita diabetes tipe I, gejalanya timbul secara tiba-tiba dan bisa berkembang dengan cepat ke dalam suatu keadaan yang disebut dengan ketoasidosis diabetikum. Kadar gula di dalam darah adalah tinggi tetapi karena sebagian besar sel tidak dapat menggunakan gula tanpa insulin, maka sel-sel ini mengambil energi dari sumber yang lain. Sel lemak dipecah dan menghasilkan keton, yang merupakan senyawa kimia beracun yang bisa menyebabkan darah menjadi asam (ketoasidosis). Gejala awal dari ketoasidosis diabetikum adalah rasa haus dan sering kencing, mual, muntah, lelah dan nyeri perut (terutama pada anak-anak). Pernapasan menjadi dalam dan cepat karena tubuh berusaha untuk memperbaiki keasaman darah. Bau napas penderita tercium seperti bau aseton. Tanpa pengobatan, ketoasidosis diabetikum bisa berkembang menjadi koma, kadang dalam waktu hanya beberapa jam. Bahkan setelah mulai menjalani terapi insulin, penderita diabetes tipe I bisa mengalami ketoasidosis jika mereka melewatkan satu kali penyuntikan insulin atau mengalami stres akibat infeksi, kecelakaan atau penyakit yang serius. Penderita diabetes tipe II bisa tidak menunjukkan gejala selama beberapa tahun. Jika kekurangan insulin semakin parah, maka timbullah gejala yang berupa sering kencing dan haus. Jarang terjadi ketoasidosis. Jika kadar gula darah sangat tinggi (sampai lebih dari 1.000 mg/dL, biasanya terjadi akibat stres-misalnya infeksi atau obat-obatan), maka penderita akan mengalami dehidrasi berat, yang bisa menyebabkan kebingungan mental, pusing, kejang dan suatu keadaan yang disebut koma hiperglikemik-hiperosmolar non-ketotik.
Hipoglikemi
Diagnosis
Tabel: Kadar glukosa darah sewaktu dan puasa dengan metode enzimatik sebagai patokan penyaring dan diagnosis DM (mg/dl).
Bukan DM
Belum pasti DM
DM
Kadar glukosa darah sewaktu:
Plasma vena
<110
110 – 199
>200
Darah kapiler
<90
90 – 199
>200
Kadar glukosa darah puasa:
Plasma vena
<110
110 – 125
>126
Darah kapiler
<90
90 – 109
>110
Simtoma Klinis
Simtoma hiperglisemia lebih lanjut menginduksi tiga gejala klasik lainnya:
poliuria – sering buang air kecil
polidipsia – selalu merasa haus
polifagia – selalu merasa lapar
penurunan berat badan, seringkali hanya pada diabetes mellitus tipe 1
dan setelah jangka panjang tanpa perawatan memadai, dapat memicu berbagai komplikasi kronis, seperti:
gangguan pada mata dengan potensi berakibat pada kebutaan,
gangguan pada ginjal hingga berakibat pada gagal ginjal
gangguan kardiovaskular, disertai lesi membran basalis yang dapat diketahui dengan pemeriksaan menggunakan mikroskop elektron,[34]
gangguan pada sistem saraf hingga disfungsi saraf autonom, foot ulcer, amputasi, charcot joint dan disfungsi seksual,
dan gejala lain seperti dehidrasi, ketoasidosis, ketonuria dan hiperosmolar non-ketotik yang dapat berakibat pada stupor dan koma.
rentan terhadap infeksi.
Kata diabetes mellitus itu sendiri mengacu pada simtoma yang disebut glikosuria, atau kencing manis, yang terjadi jika penderita tidak segera mendapatkan perawatan.
Penanganan
Pasien yang cukup terkendali dengan pengaturan makan saja tidak mengalami kesulitan kalau berpuasa. Pasien yang cukup terkendali dengan obat dosis tunggal juga tidak mengalami kesulitan untuk berpuasa. Obat diberikan pada saat berbuka puasa. Untuk yang terkendali dengan obat hipoglikemik oral (OHO) dosis tinggi, obat diberikan dengan dosis sebelum berbuka lebih besar daripada dosis sahur. Untuk yang memakai insulin, dipakai insulin jangka menengah yang diberikan saat berbuka saja. Sedangkan pasien yang harus menggunakan insulin (DMTI) dosis ganda, dianjurkan untuk tidak berpuasa dalam bulan Ramadhan.
Diabetes Insipidus
Diabetes Insipidus, DI adalah suatu penyakit dengan simtoma poliuria dan polidipsia. Jenis DI yang paling sering dijumpai adalah DI sentral, yang disebabkan oleh defisiensi arginina pada hormon AVP. Jenis kedua adalah DI nefrogenis yang disebabkan oleh kurang pekanya ginjal terhadap hormon dengan sifat anti-diuretik, seperti AVP.
Bagaimana Pemeriksaan Pada Diabetes Insipidus?
Ada beberapa pemeriksaan pada Diabetes Insipidus, antara lain: Pemeriksaan yang paling sederhana dan paling dapat dipercaya untuk diabetes insipidus adalah water deprivation test. Selama menjalani pemeriksaan ini penderita tidak boleh minum dan bisa terjadi dehidrasi berat. Oleh karena itu pemeriksaan ini harus dilakukan di rumah sakit atau tempat praktek dokter. Pembentukan air kemih, kadar elektrolit darah (natrium) dan berat badan diukur secara rutin selama beberapa jam. Segera setelah tekanan darah turun atau denyut jantung meningkat atau terjadi penurunan berat badan lebih dari 5%, maka tes ini dihentikan dan diberikan suntikan hormon antidiuretik. Diagnosis diabetes insipidus semakin kuat jika sebagai respon terhadap hormon antidiuretik: – pembuangan air kemih yang berlebihan berhenti – tekanan darah naik – denyut jantung kembali normal. Apapun pemeriksaannya, prinsipnya adalah untuk mengetahui volume, berat jenis, atau konsentrasi urin. Sedangkan untuk mengetahui jenisnya, dapat dengan memberikan vasopresin sintetis, pada Diabetes Insipidus Sentral akan terjadi penurunan jumlah urin, dan pada Diabetes Insipidus Nefrogenik tidak terjadi apa-apa.
Fosfatidil Inositol-3 Kinase
Kinase Fosfatidil Inositol-3 (bahasa Inggris: phosphatidyl inositol-3 kinase, Phosphoinositide 3-kinases, PI3K) merupakan enzim kinase lipid yang berperan dalam perkembangan sel, proliferasi, diferensiasi, motility, transduksi sinyal intraselular, termasuk GLUT12.
Enzim ini pertama kali ditemukan oleh Lewis C. Cantley.
PI3K diaktivasi oleh hormon tri-iodotironina dengan bantuan integrin alfavbeta3 dalam sintesis transporter ion yang disebut ATP sintase. Banyak orang berpendapat bahwa respon biologis yang distimulasi oleh insulin, dikendalikan oleh enzim ini, termasuk proses penyerapan gula darah, sintesis glikogen dan protein. Enzim ini memiliki koenzim(PKB/c-Akt/Rac) yang menghambat enzim glikogen sintase kinase 3 dan mengaktivasi serina kinase yang meningkatkan laju sintesis glikogen dan protein, menginduksi produksi fosfatidil inositol 3,4,5-trifosfat yang merupakan molekul sinyal yang menyebabkan translokasi Akt menuju membran plasma guna proses fosforilasi dan aktivasi oleh enzim PDK-1 dan PDK-2.