Tag Archives: Alat Kontrasepsi

Amankah Menggunakan Pil KB untuk Obati Jerawat?

Oleh Lika Aprilia Samiadi | Data medis direview oleh Hello Sehat Medical Review Team.

174191402-hello-sehat-1024x683

Jerawat, terutama kasus jerawat parah, dapat menyebabkan krisis kepercayaan diri pada sejumlah wanita. Jerawat dapat meninggalkan bekas dan proses penyembuhannya yang terbilang cukup lama akan cukup mengganggu penampilan seseorang. Bahkan tidak jarang, penampilan dan jerawat menjadi salah satu faktor penentu untuk seseorang dapat diterima bekerja dalam beberapa bidang pekerjaan.

Mungkin terdengar aneh, namun kenyataannya pil KB memang salah satu terapi untuk jerawat yang direkomendasikan oleh banyak dermatologis selama beberapa tahun belakangan ini.

Pada umumnya, pil KB yang sengaja diresepkan untuk mengobati jerawat ditujukan pada wanita yang juga membutuhkan kontrasepsi. Pil KB menjadi alternatif lain jika obat jerawat lainnya tidak berhasil meredakan jerawat meradang.

Bagaimana cara kerja pil KB untuk mengobati jerawat?


Terdapat kaitan jelas antara hormon dengan jerawat. Beberapa perempuan mengalami ‘panen’ jerawat selama PMS akibat melambungnya tingkat hormon menjelang siklus menstruasi. Sementara pada kasus lainnya, jerawat menjadi penghuni langganan di wajah, bahkan setelah menopause.

Jerawat dipicu oleh produksi sebum berlebih. Sebum adalah minyak yang dilepaskan oleh kelenjar dalam kulit Anda. Sebum, dan sisa-sisa kulit mati, dapat menyumbat pori dan menstimulasi pertumbuhan bakteri penyebab jerawat. Androgen, hormon yang melingkupi testosterone, mendorong kulit Anda untuk memproduksi sebum.

Indung telur wanita dan kelenjar adrenal biasanya melepaskan androgen dalam kadar rendah. Semakin tinggi kadar androgen memicu meningkatnya produksi sebum. Mengonsumsi pil KB yang mengandung estrogen dan progesteron akan menekan kadar androgen dalam tubuh. Hal ini mengirimkan sinyal kepada sel kulit untuk meminimalisir produksi sebum, yang pada akhirnya mengurangi timbulnya jerawat.

Mengobati jerawat ringan hingga sedang


Kontrasepsi oral alias pil KB telah disetujui oleh US Food and Drugs Association (US FDA) untuk mengobati kasus jerawat ringan hingga sedang pada wanita yang:

  • Berusia setidaknya 14-15 tahun, tergantung dari merek produk yang digunakan
  • Sudah menstruasi
  • Membutuhkan kontrasepsi

Kenyataannya, dokter meresepkan pil KB untuk berbagai kasus jerawat, dari yang ringan hingga parah.

Selain itu, dokter mungkin akan meresepkan produk kontrasepsi tambahan untuk menangani jerawat. Contohnya, pil KB Yasmin dan Alesse yang telah terbukti secara klinis dalam mengurangi jerawat.

Jika Anda sudah terlanjur mengonsumsi satu jenis pil KB yang efektif dalam menangani keluhan Anda, tidak perlu untuk berganti merek. Namun jika Anda menggunakan pil KB untuk pertama kalinya khusus masalah jerawat, langkah terbaik yang bisa kami rekomendasikan adalah gunakan hanya salah satu dari tiga pil KB yang telah disetujui secara medis untuk menangani jerawat.

Anda mungkin akan diharuskan untuk mengonsumsi pil KB tersebut selama beberapa bulan sampai wajah Anda bersih dari jerawat. Saat pertama kali Anda mulai mengonsumsi pil KB, jerawat akan timbul dan meradang. Ini adalah reaksi tubuh yang normal terjadi.

Pil KB hanya bereaksi terhadap satu faktor penyebab jerawat, yaitu minyak berlebih. Dokter sering meresepkan obat lain untuk perawatan jerawat, misalnya obat-obatan luar atau antibiotik, untuk digunakan bersamaan demi tampilan akhir dari wajah bersih terbebas dari jerawat.

Jika Anda memiliki peradangan jerawat parah dan siklus menstruasi yang tidak teratur, bulu-bulu halus yang tumbuh di wajah, atau obesitas, dokter mungkin akan melakukan uji khusus untuk kondisi medis tertentu, seperti sindrom ovarium polisistik, atau gangguan hormon lainnya.

Manfaat pil KB untuk jerawat


Sejumlah uji klinis telah menunjukkan bahwa mengonsumsi kombinasi pil KB akan menghasilkan efek berupa:

  • Membaiknya peradangan jerawat
  • Jerawat sedikit demi sedikit berkurang
  • Iritasi merah akibat jerawat yang semakin berkurang

Kebanyakan wanita yang menderita jerawat parah mengonsumsi pil KB yang dibarengi dengan ritual perawatan jerawat lainnya. Bagi wanita yang juga membutuhkan kontrasepsi, pil KB yang diresepkan sekaligus untuk mengobati jerawat dapat digunakan, asalkan pil KB dikonsumsi secara teratur.

Risiko menggunakan pil KB


Pil KB yang tersedia di pasaran saat ini mengandung dosis estrogen dan progesteron yang lebih rendah jika dibandingkan dengan versi lamanya. Ini artinya, risiko efek samping yang dikandungnya juga akan lebih rendah. Namun tetap saja, beberapa pil KB menimbulkan efek samping tertentu yang lebih tinggi, termasuk serangan jantung, stroke, dan penggumpalan darah pada kaki atau paru-paru yang mematikan.

Risiko lainnya, termasuk:

  • Hipertensi dan masalah kardiovaskular lainnya
  • Penyakit hati dan kantung empedu
  • Sakit kepala sebelah (migrain)
  • Depresi dan perubahan mood

Orang-orang yang harus menghindari pil KB


Keputusan mengonsumsi pil KB harus didiskusikan terlebih dulu dengan dokter Anda, dengan mempertimbangkan riwayat medis Anda. Kondisi medis tertentu dapat diperparah oleh reaksi pil KB dalam tubuh. Anda tidak akan diresepkan pil KB jika Anda memiliki salah satu kondisi di bawah ini:

  • Riwayat penyakit jantung, hipertensi, penggumpalan darah pada kaki dan paru-paru
  • Penyakit pembekuan darah, seperti defisiensi Leiden faktor V
  • Riwayat kanker, terutama payudara, rahim, atau hati
  • Penyakit hati, diabetes, atau migrain

Anda juga tidak diperbolehkan untuk mengonsumsi pil KB, jika:

  • Anda seorang perokok dan berusia lebih dari 35 tahun
  • Anda sedang dalam masa kehamilan atau menyusui
  • Anda tergolong obesitas atau memiliki keterbatasan mobilitas fisik

Minum Pil KB Bisa Mencegah Rematik Pada Wanita

Oleh Yuliati Iswandiari | Data medis direview oleh dr. Tania Savitri.

Menurut Penelitian, Minum Pil KB Bisa Mencegah Rematik Pada Wanita

cegah-rematik-pada-wanita

Sudah berapa lama Anda minum pil KB? Tak disangka-sangka, sebuah penelitian menguak bahwa wanita yang minum pil KB selama tujuh tahun atau lebih punya risiko kena rematik yang lebih kecil daripada wanita yang tidak menggunakan kontrasepsi minum.

Apa hubungannya pil KB dengan risiko rematik, ya? Bagaimana pil KB bisa melindungi wanita terhadap rematik? Begini penjelasan lengkapnya.

Pil KB menurunkan risiko penyakit rematik pada wanita


Sebuah penelitian yang telah dimuat dalam Journal Annals of the Rheumatic Diseases ini menemukan hubungan antara pil KB dengan rematik. Padahal selama ini penggunaan kontrasepsi oral seperti pil KB diduga memiliki efek samping yang negatif.

Bukannya efek samping negatif, ternyata tim ahli dari Swedia menemukan bahwa minum pil KB selama tujuh tahun atau lebih menurunkan risiko Anda untuk mengalami penyakit rematik.

Penelitian ini melibatkan wanita usia 18 tahun ke atas yang tinggal di Swedia dari tahun 1996 hingga 2014. Para peneliti mengambil data dari Swedish Epidemiological Investigation of Rheumatoid Arthritis (EIRA). Mereka meneliti lebih dari dua ribu wanita dengan penyakit rematik dan lebih dari empat ribu wanita yang tidak memiliki penyakit ini sebagai kelompok pembanding.

Para peneliti mengambil sampel darah para wanita yang terlibat dalam penelitian ini untuk mengamati anti-citrullinated protein antibodies atau ACPA dalam darah. Antibodi yang terdeteksi dalam darah tersebut memang bisa jadi tanda adanya penyakit rematik.

Sekitar 90 persen orang dengan penyakit rematik terbukti menunjukkan hasil positif pada pemeriksaan anti-citrullinated protein atau ACPA. Maksudnya, semakin tinggi kadar ACPA dalam darah, Anda semakin rentan terhadap rematik. Bisa juga berarti bahwa penyakit tersebut sudah menyerang tubuh Anda cukup parah.

minum-pil-KB-sebelum-hamil

Seberapa efektif pil KB dalam menurunkan risiko rematik?


Wanita yang tengah mengonsumsi pil KB secara rutin mengalami penurunan risiko penyakit rematik sebesar 15 persen. Sedangkan wanita yang dulu pernah minum pil KB (tapi sekarang sudah berhenti untuk alasan apa pun) mengalami penurunan risiko sebesar 13 persen.

Mereka yang menggunakan pil KB selama lebih dari tujuh tahun (rata-rata lama penggunaan di antara peserta penelitian) mengalami penurunkan risiko hingga sebesar 19 persen. Penelitian ini membuktikan bahwa efek samping pil KB tidak selalu buruk pada wanita, bahkan bisa cukup bermanfaat mencegah rematik.

Apa boleh minum pil KB dalam jangka panjang untuk mencegah rematik pada wanita?


Anda tidak boleh sembarangan minum obat kontrasepsi untuk tujuan apa pun. Penggunaan kontrasepsi harus di bawah pengawasan dan anjuran dari dokter Anda. Mengapa harus berhati-hati? Meski peneliti melihat adanya manfaat konsumsi pil KB pada kesehatan wanita, tubuh setiap orang itu berbeda-beda. Karena itu, tubuh Anda mungkin bereaksi dengan cara yang berbeda ketika minum pil KB jangka panjang. Bisa saja efeknya justru negatif.

Selain itu, penelitian lebih lanjut pada subjek yang lebih banyak masih diperlukan untuk memastikan bagaimana tepatnya pil KB menurunkan risiko penyakit rematik pada wanita.

 

 

 

 

Apakah Ada Efek Samping Minum Pil KB Dalam Jangka Panjang?

Oleh Novita Joseph | Data medis direview oleh dr. Tania Savitri.

Apa-Efek-Samping-Penggunaan-Pil-KB-Jangka-Panjang

Pil KB atau alat kontrasepsi oral banyak dipilih para wanita untuk mencegah kehamilan. Meskipun terbilang efektif, namun masih ada bahaya yang mengintai, khususnya pada efek samping jangka panjang penggunaan pil KB. Apa saja efek minum pil KB dalam jangka waktu lama yang harus diperhatikan oleh wanita?

Beberapa efek minum pil KB dalam jangka panjang


1. Gairah seksual menurun

Pada tahun 2006, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Sexual Medicine menyimpulkan bahwa minum pil KB dalam waktu yang lama bisa menyebabkan disfungsi seksual pada wanita.

Secara khusus, penelitian tersebut menemukan adanya penurunan hasrat dan gairah seksual dan berkurangnya pelumasan vagina pada 124 wanita yang menggunakan pil KB jangka panjang. Para wanita tersebut juga melaporkan adanya penurunan rasa puas ketika berhubungan seks, dan hubungan intim pun menjadi lebih sakit karena vagina terasa lebih kering.

2. Masalah tiroid

Disfungsi tiroid bisa disebabkan oleh tingginya kadar estrogen dalam tubuh sebagai efek minum pil KB dalam jangka panjang. Kadar estrogen yang tinggi menyebabkan organ hati memproduksi produksi globulin secara berlebihan.

Globulin bekerja untuk mengikat hormon tiroid dalam darah sehingga tidak bisa masuk dalam sel. Hal ini menurunkan jumlah hormon tiroid dalam tubuh. Padahal, tiroid diperlukan guna menjalankan fungsi metabolisme tubuh serta membakar lemak dan gula. Gejala masalah tiroid antara lain tubuh kekurangan energi sehingga sering lelah.

3. Risiko kanker

National Cancer Institute menyatakan bahwa ada beberapa penelitian yang telah menunjukkan adanya peningkatan risiko kanker payudara pada wanita yang menggunakan pil KB dalam waktu lama.

Wanita yang berusia 45 ke atas memiliki risiko terkena kanker payudara lebih tinggi karena efek minum pil KB jangka panjang. Diketahui bahwa beberapa jenis kanker, yaitu kanker payudara, disebabkan oleh hormon estrogen yang menumpuk. Maka ketika Anda minum pil KB dengan kandungan estrogen sintetis (buatan) dalam jangka waktu lama, semakin tinggi juga risiko terkena kanker payudara.

4. Efek samping pil KB lainnya

Efek minum pil KB dalam jangka panjang lainnya yaitu peningkatan risiko pembekuan darah, serangan jantung, stroke, penambahan berat badan, hipertensi dan sakit kepala migrain.

Efek ini nampaknya akan meningkat kalau dibarengi dengan kebiasaan merokok. Minum pil KB dalam jangka panjang juga dikaitkan dengan masalah kekurangan nutrisi seperti kekurangan vitamin B2, B6 dan B12, depresi, dan meningkatnya perasaan cemas.

Sampai kapan boleh minum pil KB?


Anda bisa minum pil KB selama Anda membutuhkan alat kontrasepsi atau sampai Anda mencapai masa menopause. Dengan catatan, kondisi Anda secara umum sehat tanpa kondisi medis tertentu.

Hal ini berlaku untuk penggunaan pil KB kombinasi atau pil KB dengan hormon esterogen atau progestin saja. Sebaiknya Anda menjadwalkan kontrol rutin dengan dokter untuk memantau bagaimana tubuh Anda merespon penggunaan pil KB dalam jangka panjang.

Pil KB tidak direkomendasikan untuk wanita tertentu, contohnya kalau Anda adalah seorang perokok atau jika Anda berusia lebih dari 35 tahun.

Anda juga tidak direkomendasikan menggunakan pil KB kalau memiliki kondisi medis seperti kondisi gangguan pembekuan darah atau memiliki tekanan darah tinggi yang tidak terkendali.

 

Lupa Minum Pil KB, Apakah Bisa Hamil?

Oleh Novita Joseph | Data medis direview oleh dr. Tania Savitri.

Lupa Minum Pil KB, Apakah Bisa Hamil? (Dan Apa yang Harus Anda Lakukan)

Apa-yang-Harus-Dilakukan-Kalau-Lupa-Minum-Pil-KB

Apakah Anda seorang pengguna metode kontrasepsi oral (pil KB)? Pakai pil KB butuh kedisiplinan karena harus diminum rutin setiap hari. Anda tidak boleh lupa minum pil KB. Pil KB mengandung versi sintetis dua hormon yang diproduksi secara alami dalam tubuh wanita, yaitu hormon estrogen dan progestin. Kedua hormon ini mengatur siklus menstruasi wanita, dan keseimbangan hormon-hormon ini memainkan peran penting dalam kehamilan.

Lalu bagaimana kalau pil yang harus diminum tiap hari ini tiba-tiba terlewat lupa begitu saja? Adakah efek sampingnya? Apakah wanita bisa hamil karena lupa minum pil KB? Untuk mengetahui efek samping dan apa yang harus dilakukan lebih lanjut, ada baiknya Anda menyimak aturan minum pil KB berikut ini.

Aturan minum pil KB


Pada dasarnya, pil KB terdiri dari paket 21 hari atau 28 hari. Nah, tiap butir pil harusnya dikonsumsi setiap hari, di waktu yang sama sesuai isi paket, per 21 atau 28 hari. Bila tidak minum pil KB secara teratur, baiknya Anda bisa menambahkan alat kontrasepsi lain seperti kondom atau bahkan hindari dulu berhubungan seks di minggu pertama telat minum pil KB.

Biasanya, kemanjuran dan hasil dari pemakaian pil KB bergantung pada alasan tertentu. Di antaranya adalah apakah Anda minum pil KB teratur, apakah seseorang memiliki kondisi kesehatan tertentu, atau sedang mengkonsumsi suplemen kesehatan lain yang dapat mengganggu keampuhan efek pil kontrasepsi tersebut.

Saat memutuskan untuk menggunakan dan mengonsumsi pil KB Anda juga sebaiknya mempertimbangkan, apakah Anda adalah seorang pelupa atau tidak. Ini supaya Anda tidak kesulitan meminumnya secara teratur. Jika Anda sepertinya tidak bisa mengikuti jadwal minum pil KB yang teratur setiap hari, mungkin Anda perlu mempertimbangkan jenis kontrasepsi lain.

pil-kb-untuk-pengidap-diabetes

Bagaimana kalau lupa minum pil KB?


Menurut seorang spesialis kandungan dari Amerika Serikat, dr. Melissa Peskin-Stolze, seperti yang dikuti dari Women Health, cara untuk menanggulangi lupa minum pil KB tergantung dari dua faktor. Pertama, berapa butir pil KB yang Anda lewatkan. Kedua di waktu kapan biasanya Anda minum pil ini.

Kalau Anda biasanya minum pil KB jam 9 pagi, dan baru teringat ketika sudah jam 4 sore, Anda harus segera minum satu butir pil KB secepatnya. Di hari berikutnya, Anda bisa melanjutkan minum pil KB sesuai jadwal atau waktu seperti biasanya, yaitu jam 9 pagi.

Intinya, ketika lupa minum pil KB di jam yang berbeda, Anda boleh tetap menyusul minum pil KB asal tidak lebih dari 12 jam di hari yang sama.

Bagi Anda yang lupa minum pil KB sampai kurun waktu lebih dari 24 jam (seharian), boleh-boleh saja tetap minum. Tapi sayangnya, akan menurunkan efektivitas pil KB itu sendiri.

Jika Anda lupa minum dalam satu hari penuh, ada baiknya Anda langsung minum dua pil dalam waktu yang sama. Meskipun mungkin ada efek sampingnya, yaitu Anda akan merasakan pusing dan mual dalam beberapa jam ke depan.

Bagaimana agar tidak lupa minum pil KB?


Ada baiknya Anda mengatur jadwal minum pil KB di pagi hari, karena di pagi hari kondisi pikiran dan tubuh Anda masih dalam kondisi yang segar. Alternatif lainnya, Anda bisa menggunakan aplikasi di handphone atau memasang alarm khusus sebagai pengingat.

Anda juga perlu meletakkan pil di tempat yang mudah dilihat sehingga tak sampai lupa. Umumnya, tidak adapa kalau langsung mengonsumsi dua butir pil sekaligus, namun mungkin lambung akan merasakan efek sampingnya seperti mual, sakit, bahkan muntah.

 

 

 

7 Hal yang Bisa Terjadi Pada Tubuh Jika Anda Berhenti Minum Pil KB

Oleh Risky Candraswari| Data medis direview oleh dr. Yusra Firdaus.

berhenti-minum-pil-kb

Setiap jenis pengontrol kehamilan sebenarnya selalu memberikan efek samping, dari yang berbentuk pil, IUD hormonal (KB spiral), hingga suntikan. Meski begitu, efek samping ini akan berbeda pada setiap orang karena tergantung dengan kondisi tubuh Anda sebelum mulai mengonsumsi pil KB. Lantas, apa yang terjadi pada tubuh jika berhenti minum pil KB? Cari tahu jawabannya di bawah ini.

Yang terjadi jika berhenti minum pil KB


Berikut ini beberapa hal yang bisa terjadi pada tubuh apabila Anda memutuskan untuk mulai berhenti minum pil KB.

1. Kemungkinan hamil

Banyak wanita meyakini jika tubuh memerlukan waktu yang lama untuk hamil setelah berhenti mengonsumsi pil KB. Padahal, hal tersebut bisa saja terjadi lebih cepat dari yang Anda bayangkan. Pasalnya, penelitian menunjukkan bahwa tingkat kehamilan para wanita setelah berhenti minum pil KB akan sama saja dengan mereka yang menggunakan alat kontrasepsi lainnya seperti kondom.

Bahkan dalam salah satu penelitian disebutkan, setengah dari para wanita hamil tersebut mulai mengandung dalam waktu 6 bulan pertama. Itu sebabnya, jika Anda dan pasangan tidak ada keinginan untuk hamil, pastikan menggunakan kondom atau jenis kontrasepsi lain saat berhubungan seksual setelah berhenti minum pil KB.

2. Siklus menstruasi yang tidak teratur

Jika sebelum mulai aktif mengonsumsi pil KB Anda memiliki siklus menstruasi yang teratur, maka ketika Anda memutuskan untuk berhenti meminum pil ini, Anda akan butuh waktu beberapa bulan untuk membuatnya kembali normal.

Namun, jika siklus menstruasi Anda pada dasarnya tidak teratur, maka semakin sulit bagi Anda untuk mengembalikannya ke jangka waktu yang normal. Bahkan jika menstruasi Anda sempat berhenti, maka Anda akan butuh waktu beberapa bulan untuk memulainya kembali.

3. PMS mungkin akan kembali

Pil KB sebenarnya membantu tubuh untuk mengatasi kekacauan hormonal yang menyebabkan Anda jadi merasa tertekan, cemas, dan mudah tersinggung ketika menjelang menstruasi. Nah, itu sebabnya jika Anda mulai berhenti mengonsumsi pil KB, Anda harus bersiap menghadapi berbagai gejala PMS termasuk suasana hati yang cepat berubah saat menjelang datang bulan.

4. Menurunkan kadar vitamin D dalam tubuh

Sebuah studi baru-baru ini yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism menemukan bahwa banyak wanita mengalami penurunan kadar vitamin D saat mereka berhenti minum pil KB. Hal ini tentu akan bermasalah bagi wanita yang mencoba untuk hamil, karena vitamin D membantu mendukung kerangka janin pada kehamilan.

Itu sebabnya, penting untuk memberi tahu dokter jika Anda berhenti minum pil KB. Tidak hanya itu, jangan lupa tanyakan juga tentang cara mendapatkan asupan vitamin D yang terbaik untuk Anda, entah itu dengan menghabiskan lebih banyak waktu di berjemur di bawah paparan sinar matahari, makan makanan kaya vitamin D seperti ikan, atau mungkin mengonsumsi suplemen vitamin D.

5. Rasa sakit yang tajam saat ovulasi

Cara kerja dari setiap alat pengontrol kehamilan pada dasarnya untuk mencegah Anda dari proses ovulasi. Itu sebabnya, saat Anda mulai berhenti menggunakan alat kontrasepsi ini Anda mungkin akan merasakan situasi tersebut kembali. Akibatnya, Anda mungkin mungkin akan merasa sedikit kram pada bagian panggul saat ovarium Anda mulai melepaskan telur. Tidak hanya itu, Anda juga berkemungkinan mengeluarkan banyak cairan dari vagina (keputihan).

6. Berat badan turun

Wanita yang menggunakan KB tipe progestin (seperti KB suntik, KB spiral, atau pil KB) cenderung mengalami kenaikan berat badan. Nah, hal ini memungkinkan Anda akan mengalami penurunan berat badan jika Anda memutuskan untuk berhenti. Akan tetapi sampai saat ini pun masih tidak jelas apakah pil KB kombinasi juga dapat menaikkan berat badan atau tidak.

Jika Anda ingin serius menurunkan berat badan, maka cara terbaik yang bisa Anda lakukanlah adalah dengan menerapkan diet sehat serta olahraga yang baik dan benar ketimbang bergantung pada efek samping penggunaan pil KB.

7. Muncul jerawat

Penggunaan pil KB kombinasi di mana yang menggabungkan estrogen dan progestin bisa membersihkan jerawat pada banyak wanita karena menurunkan kadar androgen dalam tubuh. Androgen sendiri merupakan hormon yang menghasilkan minyak pada kulit.

Nah, itu sebabnya, saat Anda berhenti mengonsumsi pil KB, maka jerawat bisa saja akan datang kembali lagi, terutama saat menjelang menstruasi, di mana kadar hormon sedang tidak stabil (naik-turun).

Meski berhenti konsumsi pil KB, Anda akan tetap terlindungi dari beberapa jenis kanker


Salah satu efek samping yang setidaknya cukup baik dari pil KB adalah saat Anda menggunakannya dalam jangka waktu yang lama, maka Anda secara tidak langsung telah menurunkan risiko kanker ovarium dan endometrium.

Jika Anda termasuk wanita yang sangat lama mengonsumsi pil ini, “perlindungan” tersebut masih tetap akan berjalan meskipun Anda telah berhenti minum pil KB. Efek samping ini juga berlaku pada permasalahan non-kanker lainnya, seperti tumor jinak pada bagian payudara dan tumor jinak di bagian rahim (fibroid).

 

 

 

Berapa Lama Alat Kontrasepsi Anda Bekerja Efektif Cegah Kehamilan?

Oleh Yuliati Iswandiari | Data medis direview oleh dr. Yusra Firdaus.

Berapa-Lama-Alat-Kontrasepsi-Anda-Bekerja-Efektif-Cegah-Kehamilan

Kontrasepsi adalah alat yang digunakan untuk mencegah kehamilan. Ada berbagai jenis kontrasepsi, masing-masing dengan manfaat dan kekurangannya. Beberapa alat kontrasepsi seperti kondom bisa mencegah kehamilan secara langsung namun beberapa alat kontrasepsi seperti pil KB membutuhkan beberapa waktu untuk bekerja. Cari tahu mana alat kontrasepsi efektif yang bekerja paling lama dan paling cepat di bawah ini.

Berapa lama alat kontrasepsi bekerja untuk benar-benar bisa mencegah kehamilan?

Ada dua cara untuk Anda tahu apakah alat kontrasepsi yang Anda gunakan efektif atau tidak. Yang pertama adalah apakah Anda sudah menggunakan alat kontrasepsi dengan benar? Cara penggunaan kontrasepsi ini akan memengaruhi hasilnya. Jadi pastikan Anda menggunakan alat kontrasepsi dengan benar.

Cara kedua seperti yang dilansir dari Medical News Today, adalah mengetahui seberapa efektifnya alat kontrasepsi ini jika terjadi kesalahan dalam penggunaannya. Jika Anda salah menggunakannya dengan tingkat yang tentu tidak parah, apakah masih tetap bisa mencegah kehamilan atau tidak. Jika masih, alat kontrasepsi Anda benar-benar efektif. Namun, hal ini tidak bisa menjadi tolak ukur yang pasti. Dibandingkan hanya menebak-nebak, berikut waktu yang dibutuhkan alat kontrasepsi agar bisa bekerja secara efektif.

1. Pil KB

Jika digunakan dengan benar (misalnya diminum secara rutin), alat kontrasepsi minum ini mampu mencegah kehamilan hingga 99 persen. Jika terjadi kesalahan misalnya melewatkan satu hari minum, keampuhannya mencegah kehamilannya turun menjadi 91 persen.

Pil KB biasanya mengandung hormon progestin dan estrogen untuk mencegah ovulasi. Pil ini dikenal dalam dua jenis utama, pil KB yang hanya mengandung progestin; dan pil KB yang mengandung estrogen dan progestin atau pil kombinasi.

Hormon progestin di dalam pil KB berfungsi untuk mengentalkan lendir serviks sehingga sulit bagi sperma untuk melakukan perjalanan ke sel telur. Jika Anda minum pil KB pada hari pertama menstruasi atau lima hari pertama menstruasi, maka pil KB akan langsung bekerja.

Namun, jika Anda memiliki siklus menstruasi lebih pendek misalnya 21 atau 23 hari, maka biasanya perlu menunggu dua hari agar pil KB bekerja secara efektif. Hal ini juga berlaku jika Anda minum pil KB lebih dari lima hari pertama menstruasi.

2. IUD

IUD adalah singkatan dari intrauterine device. IUD adalah plastik berbentuk huruf T yang diletakkan di dalam rahim dan berguna untuk menghadang sperma agar tidak membuahi sel telur. Ada dua jenis utama IUD. IUD yang terbuat dari tembaga yang bisa bertahan hingga 10 tahun dan akan langsung bekerja secara efektif mencegah kehamilan ketika dimasukkan.

IUD yang kedua, IUD yang mengandung hormon progestin dan perlu diganti tiap 5 tahun sekali. IUD ini akan langsung efektif ketika dimasukkan dalam tujuh hari pertama menstruasi. Jika tidak dimasukkan dalam periode ini, maka membutuhkan waktu tujuh hari agar alat kontrasepsi efektif bekerja.

3. Implan

Kontrasepsi ini berupa benda kecil berukuran dan berbentuk seperti batang korek api yang dimasukkan ke bagian bawah kulit, umumnya pada lengan bagian atas. Implan ini secara perlahan mengeluarkan hormon progestin yang berfungsi mencegah kehamilan selama 3 tahun.

Kontrasepsi ini mampu mencegah kehamilan hingga 99 persen. Jika dimasukkan selama lima hari pertama menstruasi, implan bisa segera bekerja efektif, jika tidak dimasukkan dalam periode ini, dibutuhkan waktu tujuh hari untuk bisa efektif bekerja mencegah kehamilan.

4. Koyo KB

Apakah Anda tahu bahwa ada alat kontrasepsi yang berbentuk koyo? Koyo KB ini ditempelkan pada kulit dan diganti seminggu sekali selama tiga minggu. Koyo KB harus dilepas pada minggu keempat. Koyo KB bekerja dengan melepaskan hormon yang sama efektifnya dengan yang terdapat dalam pil KB bisa mencegah kehamilan hampir 99 persen.

Jika koyo ini ditempelkan pada waktu lima hari menstruasi, maka bisa langsung bekerja secara efektif, jika tidak mulai digunakan dalam periode ini, maka dibutuhkan waktu tujuh hari agar alat kontrasepsi efektif bekerja.

5. Cincin vagina

Cincin vagina adalah alat kontrasepsi berupa cincin plastik yang digunakan di dalam vagina. Cincin plastik ini berfungsi melepaskan hormon yang sama seperti pil KB.

Cincin vagina sendiri langsung bekerja efektif ketika dimasukkan pada hari pertama menstruasi. jika tidak dimasukkan dalam periode ini maka membutuhkan waktu tujuh hari untuk bekerja secara efektif.

6. Suntik KB

Suntik KB adalah kontrasepsi hormonal yang disuntikkan pada bagian tertentu tubuh seperti lengan atas, paha, atau bokong. Setelah disuntikkan, kadar hormon akan meningkat dan kemudian menurun secara bertahap hingga suntikan selanjutnya.

Di Indonesia, berdasarkan jangka waktu, terdapat dua jenis suntik KB yang paling umum digunakan, yaitu suntik KB satu bulan dan suntik KB tiga bulan. Suntikan KB tiga bulan mengandung hormon progestin, sementara suntikan KB satu bulan mengandung kombinasi hormon progestin dan hormon estrogen, dengan kadar progestin yang lebih rendah.

 

Aturan Pakai Dan Cara Minum Pil KB yang Tepat, Sesuai Mereknya

Oleh Andisa Shabrina | Data medis direview oleh dr. Tania Savitri.

Harus-Diminum-Secara-Teratur-Begini-Cara-MInum-Pil-KB-yang-Benar

Pil KB adalah salah satu metode pencegahan kehamilan yang paling efektif. Jika digunakan secara sempurna sesuai aturan pakai dan diminum teratur tanpa pernah terlewat sekalipun, efektivitas pil kontrasepsi dilaporkan mencapai 99 persen. Salah cara pakai atau terlambat minum dosis bisa menurunkan efektivitas obat hingga 92 persen. Oleh karena itu, simak di artikel ini cara minum pil KB yang benar, sesuai dengan merek yang Anda gunakan

Panduan umum cara minum pil KB

Ada dua pilihan dosis pil KB: paket 21 hari atau 28 hari. Kedua paket pil KB ini sama saja fungsinya. Yang berbeda hanya dosisnya. Paket pil 21 hari seluruhnya berisi hormon, sementara paket pil 28 hari terdiri dari 21 pil berisi hormon dan 7 pil berisi plasebo (pil kosong). Paket per 28 hari menjadi pilihan populer bagi banyak wanita karena dapat membantu mereka membentuk rutinitas minum pil setiap hari tanpa terlupa.

Satu pil hormon harus dikonsumsi setiap hari di waktu yang sama selama 21 hari. Kemudian tergantung dari paket Anda, Anda diharuskan berhenti dulu minum pil selama 7 hari jika Anda menggunakan paket 21 hari. Untuk paket yang 28 hari, Anda dapat melanjutkan minum pil kosong selama 7 hari. Di rentang waktu Anda sementara berhenti mengonsumsi pil hormon, Anda akan menstruasi seperti biasa.

Bagi Anda yang baru pertama kali ingin menggunakan pil KB, pil sudah boleh diminum selama hari pertama sampai ketujuh menstruasi. Pil KB juga boleh digunakan pada hari kedelapan menstruasi, tapi Anda harus menggunakan kondom ketika berhubungan seks atau menunda dulu berhubungan seks kalau tidak mau hamil. mulai hari ke-8 hingga 14 atau tidak melakukan hubungan seks sampai dosis pil habis.

Jika Anda baru beralih ke pil KB dari metode kontrasepsi lain, misalnya KB suntik, pil dapat diminum langsung tanpa harus menunggu haid dulu. Setelah melahirkan, pil KB boleh kembali dilanjutkan setelah 6 bulan ASI esklusif atau setelah 3 bulan jika Anda tidak menyusui. Intinya, pil KB dapat mulai diminum setiap saat asal Anda yakin tidak sedang hamil.

Apa-Efek-Samping-Penggunaan-Pil-KB-Jangka-Panjang

Cara minumnya:

Telanlah obat bulat-bulat dengan air. Tidak masalah apakah Anda meminumnya sebelum atau setelah makan. Setiap kemasannya ditandai dengan hari-hari dalam seminggu. Minum tablet pertama Anda dari hari pertama Anda mulai minum.

Misalnya, Anda akan mulai pakai pil KB di hari Rabu, maka minum dosis pil KB yang ditandai dengan tulisan hari “Rabu” dan lanjutkan hari seterusnya sesuai petunjuk panah pada blister. Segera isi ulang ketika dosis habis. Dianjurkan untuk memulai blister baru di hari yang sama seperti blister sebelumnya.

Pil kontrasepsi ini harus diminum secara teratur tanpa terlewat sekalipun, sebaiknya di waktu yang sama setiap hari. Anda bisa menentukan waktu konsumsi yang paling nyaman bagi Anda sehingga meminimalkan kemungkinan lupa ataupun pergeseran waktu konsumsi pil.

Cara minum pil KB sesuai merek yang digunakan

Panduan cara minum pil KB yang disebutkan di atas hanyalah secara umum. Setiap merek pil KB punya cara pakai yang berbeda. Oleh karena itu, selalu baca petunjuk penggunaan pada label kemasannya sebelum Anda minum obat. Berikut beberapa cara minum pil KB sesuai mereknya.

Pil KB Andalan

Pil KB Andalan adalah merek pil KB yang paling umum digunakan. Pil KB Andalan tersedia dalam dua paket 21 dan 28 hari. Maka, cara minum pil KB Andalan sama seperti panduan di atas: satu pil untuk satu hari, tergantung dari paket mana yang Anda ambil. Pil KB Andalan dianjurkan dikonsumsi secara teratur setiap hari pada jam yang sama.

Pil KB Yasmin

Cara minum pil KB Yasmin pun sebenarnya sebelas-dua belas dengan panduan di atas. Satu tablet hormon setiap hari selama 21 hari berturut-turut. Sisa 7 hari lainnya bisa Anda lanjutkan dengan menghabiskan minum pil plasebo jika Anda menggunakan paket 28 hari.

Pil Yasmin tidak boleh dikonsumsi jika Anda sedang hamil atau Anda dua kali telat haid berturut-turut. Jika Anda baru saja melahirkan, tunggu sekitar empat minggu sebelum minum pil KB ini.

Pil KB Diane

Cara minum pil KB Diane sejatinya sama: satu pil hormon setiap hari di waktu yang sama selama 21 hari, dilanjutkan dengan stop sementara minum pil selama 7 hari selanjutnya atau habiskan dosis pil kosong. Anda harus minum dosis obat sampai habis setiap hari terlepas dari seberapa sering Anda berhubungan seks.

Yang manapun merek KB yang Anda gunakan, pil sebaiknya tidak dikonsumsi jika Anda merokok dan berusia di atas 35 tahun. Pasalnya, pil ini dapat meningkatkan risiko stroke atau serangan jantung. Pil KB juga tidak boleh digunakan berbarengan dengan alat kontrasepsi hormon lainnya, misalnya KB suntik, spiral, atau koyo.

Apa yang harus dilakukan kalau ketinggalan dosis?

Jika Anda ketinggalan satu dosis atau terlambat sehari, Anda masih terlindungi dari risiko kehamilan. Namun jika Anda ketinggalan lebih dari dua dosis atau terlambat berhari-hari (lebih dari 48 jam), ini mungkin akan meningkatkan risiko hamil Anda.

Segera minum dosis yang tertinggal begitu ingat, bahkan jika ini berarti Anda minum dua pil dalam satu hari. Asal tidak lebih dari 12 jam di hari yang sama. Seterusnya, lanjutkan minum dosis seperti biasa. Anda perlu menggunakan kondom ketika berhubungan seks jika sudah ketinggalan dosis lebih dari 2 hari.

Jika ada tujuh atau lebih pil yang tersisa dalam kemasan setelah pil terakhir yang Anda lupakan, segera selesaikan isi blister seperti biasa. Kemudian tetap lanjutkan dengan beristirahat selam 7 hari atau habiskan pil kosong sebelum Anda memulai paket berikutnya.

Jika ada kurang dari tujuh pil tersisa dalam kemasan setelah pil terakhir yang terlupa, langsung mulai dengan blister baru keesokan harinya. Ini berarti melewatkan jeda istirahat tanpa pil atau pil plasebo. Anda mungkin juga memerlukan kontrasepsi darurat jika Anda telah melewatkan dua atau lebih pil di minggu pertama pak dan melakukan hubungan seks tanpa kondom dalam tujuh hari sebelumnya.

Apa Bedanya Pil KB Andalan, Yasmin, dan Diane?

Oleh Yuliati Iswandiari | Data medis direview oleh dr. Yusra Firdaus.

Apa-Bedanya-Pil-KB-Andalan-Yasmin-dan-Diane

Alat kontrasepsi memiliki banyak jenis. Salah satu di antaranya adalah kontrasepsi hormon berbentuk pil yang disebut sebagai pil KB. Di Indonesia, pil KB dipasarkan dengan beragam merk: Andalan, Yasmin, dan Diane. Sama-sama efektif untuk mencegah kehamilan, lantas apa yang membedakan ketiganya?

Jika Anda sedang mempertimbangkan untuk mulai pakai KB, sebaiknya baca dulu informasi lengkapnya di bawah ini.

Seberapa efektif pil KB untuk mencegah kehamilan?

Pil KB adalah salah satu metode pencegahan kehamilan yang paling efektif. Jika digunakan secara sempurna sesuai aturan pakai dan diminum teratur tanpa pernah terlewat sekalipun, efektivitas pil hormon ini dilaporkan mencapai 99 persen. Artinya dari 1.000 wanita yang mengonsumsi pil ini secara teratur, hanya kurang dari sepuluh orang yang “kebobolan” hamil.

Namun angka kesuksesan ini jugalah harus mempertimbangkan faktor lain, seperti lupa meminum dosis atau kehabisan dosis sebelum sempat isi ulang. Kekeliruan cara pakai atau keterlambatan dosis bisa menurunkan efektivitas pil hingga antara 92-94 persen.

Agar efektif, Anda harus memperhatikan benar cara minum pil kontrasepsi Anda —dan sebisa mungkin minum tepat di waktu yang sama setiap hari.

Sekilas tentang pil KB Andalan, Yasmin, dan Diane

Baik pil KB Andalan, Yasmin, dan Diane memiliki cara kerja yang sama untuk mencegah kehamilan.

Pil KB mengandung ethinylestradiol, versi sintetis dari dua hormon yang diproduksi secara alami dalam tubuh wanita: estrogen dan progestin. Kedua hormon ini mengatur siklus menstruasi wanita, dan tingkat naik-turun hormon ini memainkan peran penting dalam kehamilan.

Kombinasi dua hormon ini bekerja dalam tiga langkah:

  1. mencegah indung telur untuk melepas sel telur agar tidak terjadi proses pembuahan (ovulasi),
  2. kemudian mengubah ketebalan lendir leher rahim guna menyulitkan sperma bergerak masuk ke dalam rahim untuk mencari telur.
  3. Terakhir, pil ini mengubah lapisan dinding rahim sehingga sel telur yang sudah dibuahi pun tidak mungkin untuk menempel dan tertanam di dalam rahim.

Baik pil Andalan, Yasmin, maupun Diane sama-sama efektif mencegah kehamilan jika diminum secara sempurna mengikuti panduan cara pakainya.

Lantas, apa bedanya antara pil KB Andalan, Yasmin, dan Diane?

Perbedaan antara ketiga pil pencegah kehamilan ini terletak pada jenis progestin yang terkandung di dalamnya.

  1. Pil KB Andalan mengandung mengandung progestin levonorgestrel,
  2. Pil KB Yasmin mengandung mengandung progestin drospirenone, sedangkan
  3. Pil KB Diane mengandung mengandung progestin cyproterone acetate.

Beda jenis hormon progestin, dapat menimbulkan efek samping yang berbeda. Berikut perbedaannya.

Levonorgestrel

Levonorgestrel dalam pil Andalan rentan menyebabkan jerawat karena efek sampingnya yang meningkatkan hormon androgen dalam tubuh.

Levonorgestrel hanya boleh digunakan sebagai kontrasepsi darurat saja, bukan untuk dikonsumsi secara rutin. Dalam beberapa kasus, pil KB darurat ini bisa menyebabkan siklus haid tidak teratur; mual dan muntah; lemas, pusing, kliyengan, dan sakit kepala; hingga sakit perut dan diare. Namun kebanyakan efek samping ini bersifat sementara.

Waktu terbaik mengonsumsi obat ini adalah kurang dari 12 jam dan tidak melebihi waktu tiga hari setelah hubungan seksual. Bila sudah lewat tiga sampai lima hari dari saat Anda berhubungan seks, pil kondar sudah tidak mempan untuk mencegah kehamilan.

Drospirenone

Drospirenone membantu menekan produksi hormon yang mengatur keseimbangan air dan elektrolit dalam tubuh serta menurunkan hormon androgen.

Karena menurunkan hormon androgen, drospirenone bisa mengurangi gejala PMS ringan seperti peningkatan nafsu makan, mood buruk, dan perut kembung karena retensi air. pil KB yang memiliki hormon progestin drospirenone juga bisa dipakai untuk mengobati jerawat.

Drospirenone bisa menyebabkan peningkatan kadar kalium berlebihan. Maka pil Yasmin tidak boleh digunakan oleh wanita yang memiliki gangguan ginjal, penyakit hati, atau penyakit adrenal.

Cyproterone acetate

Pil Diane yang mengandung progestin cyproteron acetate (CPA) bisa mengatasi gejala hiperandrogen yang banyak dialami para wanita usia produktif. CPA merupakan hormon sintetis yang bekerja menghambat reseptor androgen, sehingga menurunkan produksi hormon androgen.

Penurunan hormon androgen dalam tubuh dapat menekan produksi minyak berlebih pada kulit dan mencegah jerawat radang. Hiperandrogenisme juga dapat menyebabkan pertumbuhan eambut berlebih, yang disebut hirsutisme.

Jika Anda sedang mempertimbangkan untuk minum pil KB, diskusikan lebih lanjut dengan dokter untuk mengetahui mana yang paling tepat untuk Anda.

Gallery


80e852b509b2259134bc909383a19c37

yasmin

pil kb diane

 

Metode Kontrasepsi Untuk Ibu Menyusui

metode-kontrasepsi-untuk-ibu-menyusui-bundanet

Saat menyusui harus berhati-hati dalam menggunakan obat-obatan karena banyak obat yang bisa keluar melaui ASI sehingga bisa berdampak pada bayi. Beberapa obat juga bisa mempengaruhi produksi ASI sehingga produksi ASI bisa berkurang. Demikian juga halnya dengan memilih metode kontrasepsi. Tidak semua metode kontrasepsi aman digunakan saat menyusui karena beberapa metode dapat menyebabkan berkurangnya produksi ASI.

Berikut ini adalah beberapa metode kontrasepsi yang aman digunakan untuk ibu menyusui :

METODE AMENORE LAKTASI

Metode Amenore Laktasi (MAL) sebagai pilihan metode kontrasepsi atau pencegahan terhadap kehamilan yang mengandalkan proses menyusui. MAL terbukti 98% efektif dalam mencegah kehamilan pada ibu-ibu yang menyusui bayinya secara eksklusif segera setelah melahirkan, masih belum mengalami haid lagi setelah masa nifas (amenore) dan sebelum masa 6 bulan setelah melahirkan.

Namun, perlu diperhatikan kembali risiko terjadinya kehamilan akan meningkat bila terjadi penurunan frekuensi menyusui (terutama bila ibu tidak menyusui pada malam hari) atau ibu bekerja, bila sudah terjadi haid dan setelah masa 6 bulan setelah melahirkan. Karena itu, setelah 6 bulan atau jika sudah haid atau untuk ibu yang bekerja maka sebaiknya menggunakan metode kontrasepsi yang lain.

METODE BARIER

Metode barier ini bekerja dengan cara menghalangi sperma untuk mencapai sel telur. Menggunakan kondom dapat mencegah penularan PMS (penyakit menular seksual).

Kondom pria – merupakan selubung/ sarung karet yang dapat terbuat dari berbagai bahan di antaranya lateks (karet), plastik (vinil), atau bahan alami yang dipasang pada alat kelamin pria saat berhubungan seksual. Metode kondom ini merupakan metode barier yang paling dikenal di masyarakat.

s-l1000 Colorful condoms isolated on white

Kondom wanita – merupakan kantong tipis yang mengandung pelicin yang dimasukkan ke dalam vagina sebelum melakukan hubungan seksual.

36322-kondom-wanita-memiliki-tingkat-kegagalan-yang-lebih-tinggi-daripada-kondom-pria-ini-dia-resikonyasutra-kondom-wanita-1-1471316801-2944388-ca2ae6a97dec64fa9bdea04686110066-product

Diafragma dengan spermisida – merupakan kubah lentur yang berbentuk bulat cembung, terbuat dari lateks (karet) yang dimasukkan ke dalam vagina sebelum berhubungan seksual. Diafragma menutup leher rahim sehingga sperma tidak bisa mencapai sel telur. Spermisida bisa digunakan bersamaan untuk meningkatkan efektifitasnya.

Diafragma-cervical-cap-bundanet

Cervical cap (tudung leher rahim) dengan spermisida – merupakan kap lunak terbuat dari lateks atau silikon dengan tepi bundar yang pas untuk menutup seluruh leher rahim.

Spons dengan spermisida – alat berbentuk cakram dan digunakan bersama dengan spermisida diletakkan di depan mulut rahim sebelum melakukan hubungan seksual.

kb-spremisida-bundanet

Spermisida – busa, krim, jeli, lembaran atau tablet yang mengandung bahan yang dapat membunuh sperma. Baca selengkapnya mengenai spermisida.

AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)

kb-spiral-bundanet

kb-spiral-bundanetDikenal juga dengan IUD (Intrauterine Device) atau spiral. Merupakan alat kecil yang elastis berbentuk huruf T dengan benang melekat diujungnya yang bertujuan untuk mengecek posisi AKDR dan untuk memudahkan proses pencabutan. AKDR dipasang di dalam rahim untuk mencegah terjadinya kehamilan. AKDR dikenal luas sebagai spiral karena awalnya bentuk AKDR itu seperti spiral yang di sebut sebagai lippes loop.

Alat kontrasepsi dalam rahim ini bersifat reversibel (kesuburan mudah kembali), sangat efektif dan berjangka panjang (5 tahun). Setelah menggunakan AKDR fase haid menjadi lebih lama dan lebih banyak, pemasangan dan pencabutan AKDR harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang terlatih, metode AKDR ini dapat dipakai oleh semua perempuan usia reproduksi namun tidak boleh dipakai oleh perempuan yang terpapar penyakit menular seksual (PMS) karena AKDR tidak bisa memproteksi PMS.

KONTRASEPSI HORMONAL

Kontrasepsi hormonal yang aman digunakan saat menyusui adalah yang hanya mengandung hormon progestin dan tidak mengandung hormon estrogen karena dapat menyebabkan produksi ASI berkurang. Karena itu, tidak semua kontrasepsi hormonal aman untuk digunakan saat menyusui.

Metode kontrasepsi hormonal mencegah kehamilan terutama dengan mencegah ovulasi (pelepasan telur oleh ovarium). Selain itu, kontrasepsi hormonal bekerja dengan cara mencegah pembuahan (ovulasi), mengentalkan lendir leher rahim sehingga menurunkan kemampuan sperma untuk masuk ke dalam rahim, menjadikan dinding dalam rahim tipis sehingga hasil pembuahan sulit menempel di rahim serta menghambat perjalanan hasil pembuahan oleh saluran telur.

Kontrasepsi hormonal yang aman digunakan saat menyusui adalah :

  • Pil Mini/Pil KB untuk ibu menyusui. Merupakan Pil KB yang hanya mengandung progestin. Tetapi mempunyai efektifitas yang sama dengan pil KB kombinasi jika selalu di minum pada waktu yang sama setiap hari. Tetapi, pil mini menjadi kurang efektif jika terlambat minum lebih dari 3 jam.
  • Suntikan progestin/suntik KB 3 bulanan. Metode suntikan progestin sangat efektif, aman, dapat dipakai oleh semua perempuan dalam usia reproduksi. Saat ini yang banyak ditemukan di pasaran dan banyak di gunakan adalah depo medroksiprogesteron asetat (DMPA) yang mengandung 150 mg DMPA, yang diberikan setiap 3 bulan dengan cara di suntik di daerah bokong. Efek samping yang paling sering terjadi adalah perdarahan bercak yang lama dan tidak teratur, khususnya selama 3-6 bulan pertama pemakaian. Hingga 50% wanita tidak akan mengalami menstruasi lagi setelah menggunakan DMPA selama setahun.
  • Menstruasi biasanya baru akan muncul kembali dalam waktu 6 bulan setelah suntikan terakhir.Implan/susuk KB. Kontrasepsi implan atau yang dikenal di masyarakat luas sebagai susuk KB adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan ke bawah kulit pada bagian dalam lengan atas. Kontrasepsi implan berbentuk kapsul silastik yang berisi hormon progestin. Hormon ini akan dilepaskan sedikit demi sedikit hingga habis masa efektifnya. Implan dapat mencegah terjadinya kehamilan minimal selama 3 tahun (implan 1 batang) dan dapat langsung bekerja dalam 24 jam setelah di pasang. Efek samping yang sering mengganggu adalah perdarahan yang tidak teratur. Sebagian besar wanita bisa segera hamil setelah implan dibuka.

KB ALAMIAH

Merupakan cara kontrasepsi dengan cara membaca tanda dan gejala tubuh untuk mengetahui kapan masa subur dan tidak subur. Dengan metode ini, Bunda diharuskan mempelajari tanda-tanda masa subur melalui suhu tubuh dan lendir leher rahim untuk mengidentifikasi kapan saat yang aman untuk melakukan hubungan seksual. Cara ini akan lebih efektif jika makin banyak tanda masa subur yang dimonitor, misalnya kombinasi dari suhu tubuh dan lendir leher rahim. Metode KB alamiah lain seperti sistem kalender atau pantang berkala sudah tidak dianjurkan lagi untuk digunakan karena angka kegagalan yang cukup tinggi (> 20%).

Metode ini tidak berpengaruh terhadap produksi ASI dan tidak ada efek samping tetapi diperlukan pelatihan dan pencatatan setiap hari. Selain itu masa pantang juga bisa cukup lama tergantung dari siklus menstruasi.

SENGGAMA TERPUTUS

Merupakan metode kontrasepsi dimana pria mengeluarkan alat kelaminnya dari vagina sebelum pria mencapai ejekulasi sehingga sperma tidak masuk ke dalam vagina dan kehamilan dapat dicegah. Efektifitas cara ini sangat tergantung dari kedisiplinan untuk melakukannya secara terus-menerus dan harus dilakukan dengan cara yang tepat.

Cara ini tentu saja tidak mengganggu produksi ASI dan tidak ada efek samping tetapi cara ini membutuhkan pengertian yang sangat dalam dari suami dan istri sehingga tidak dianjurkan jika suami sulit melakukan senggama terputus atau sulit untuk bekerja sama.

KONTRASEPSI MANTAP

Metode ini membutuhkan pembedahan dan dilakukan jika pasangan tersebut sudah tidak ingin hamil lagi. Merupakan metode yang bersifat permanen dan merupakan metode kontrasepsi yang sangat efektif sehingga kemungkinan kegagalan (bisa hamil) paling kecil dibandingkan metode yang lain. Kontrasepsi mantap pada wanita disebut tubektomi dan pada pria disebut vasektomi.

Tubektomi

Merupakan prosedur penutupan kedua saluran telur sehingga sperma tidak bisa mencapai sel telur. Pada dasarnya metode tubektomi ini sangatlah efektif dan bersifat permanen. Tindakan pembedahannya pun aman, sederhana dan tidak ada efek samping akibat pengikatan pada saluran telur (tuba falopi).

Vasektomi

Merupakan prosedur penutupan saluran yang membawa sperma sehingga cairan semen yang keluar saat hubungan seksual tidak mengandung sperma.

Beberapa hal yang penting untuk bunda ketahui mengenai penggunaan kontrasepsi selama menyusui akan diuraikan di bawah ini.

PANDUAN KLINIS MEMULAI PENGGUNAAN KONTRASEPSI SAAT MENYUSUI*

  • Ibu menyusui harus menerima informasi mengenai seluruh metode kontrasepsi untuk membantu mereka untuk memilih metode yang paling sesuai.
  • Ibu menyusui harus diberitahukan bahwa dengan menyusui akan menunda baik ovulasi maupun menstruasi.
  • Ibu menyusui harus diberitahukan bahwa jika melahirkan tidak lebih dari 6 bulan yang lalu, belum haid dan menyusui eksklusif bahwa risiko untuk terjadinya kehamilan berkisar 2%.
  • Ibu menyusui harus mengetahui bahwa risiko untuk terjadinya kehamilan akan meningkat ketika lebih dari 6 bulan pasca melahirkan, atau jika sudah terjadi menstruasi, atau jika tidak menyusui secara ekslusif (memberikan tambahan susu formula).
  • Penggunaan kontrasepsi yang hanya mengandung progestin tidak menyebabkan efek pada volume ASI dan juga tidak menyebabkan efek pada pertumbuhan dan perkembangan bayi.
  • Ibu menyusui dapat menggunakan kontrasepsi yang hanya mengandung progestin sebelum 6 minggu pasca melahirkan jika berisiko untuk terjadi ovulasi atau kehamilan yang tidak diinginkan atau tidak ada cara lain yang cocok.
  • Ibu menyusui harus menghindari penggunaan kontrasepsi hormonal kombinasi mininal selama 6 bulan pasca melahirkan.
    Ibu menyusui bisa menggunakan kedua jenis IUD (IUD copper atau IUD progestin) dan pemasangan sebaiknya ditunda hingga proses pengecilan rahim selesai (kira-kira 6 minggu pasca melahirkan).
  • Metode barier dan KB alamiah dapat digunakan selama menyusui. Metode ini lebih efektif jika digunakan pada wanita menyusui karena menyusui sendiri bisa menurunkan kesuburan.
  • Kontrasepsi yang digunakan bisa dihentikan jika terjadi efek samping yang mengganggu atau jika ingin mengganti metode kontrasepsi.

*Di adaptasi dari FFPRHC Guidance, July 2004.

Dibawah ini adalah tabel mengenai kemungkinan terjadinya kehamilan pada tahun pertama pemakaian dari masing-masing alat kontrasepsi.

ANGKA KEHAMILAN (%) SELAMA TAHUN PERTAMA PENGGUNAAN KONTRASEPSI*

Opera Snapshot_2017-12-20_065054_bundanet.com

Tentu saja tidak ada alat kontrasepsi yang ideal. Masing-masing alat kontrasepsi mempunyai kelebihan dan kekurangan. Dari uraian di atas diharapkan bisa membuka wawasan bunda mengenai alat kontrasepsi yang aman digunakan selama menyusui dan bisa dijadikan acuan untuk membantu menentukan alat kontrasepsi yang paling sesuai.

 

Kontrasepsi – Pilih Yang Mana Yah ?

alat-kontrasepsi-yang-aman-untuk-ibu-menyusui

Memilih metode kontrasepsi yang paling sesuai tentu saja merupakan pekerjaan yang tidak mudah, apalagi untuk pasangan muda yang belum mempunyai pengalaman tentang kontrasepsi.

Belum lagi berbagai informasi yang tidak jelas sumbernya berseliweran disekeliling kita baik mengenai kemungkinan efek samping, kegagalan kontrasepsi maupun cara pemasangan yang menakutkan.

Kesibukan mengurus bayi juga seringkali menjadi hambatan untuk memikirkan dan berdiskusi dengan pasangan mengenai metode kontrasepsi yang ideal bagi mereka. Tentu saja setiap pasangan mempunyai rencana masing-masing tentang jumlah anak, jarak antara tiap kehamilan, lamanya menyusui maupun metode yang paling sesuai dengan kondisi mereka.

Tetapi, menggunakan kontrasepsi seharusnya tidak ditunda-tunda, apalagi untuk bunda yang bekerja. Karena walaupun bunda menyusui tetapi karena cuti melahirkan hanya tiga bulan, maka dalam waktu 2-3 bulan bunda harus meninggalkan bayi dan kembali bekerja. Menyusui sebagai metode kontrasepsi bisa berlaku bila :

  • Menyusui secara penuh dan menyusui tiap 4-6 jam
  • Belum haid
  • Umur bayi kurang dari 6 bulan.

bn2

Jadi bila bunda tidak termasuk yang bisa memenuhi kategori tersebut sebaiknya segera mencari metode kontrasepsi lain sehingga kehamilan yang tidak direncanakan bisa dihindari.

Dibawah ini akan dibahas beberapa perbandingan mengenai beberapa metode kontrasepsi yang sering digunakan, sehingga diharapkan bunda dan pasangan tidak bingung dan ragu lagi untuk memilih metode kontrasepsi.

Berbagai metode kontrasepsi mempunyai perbedaan baik dalam hal efektifitas, langkah-langkah yang harus dilakukan oleh pengguna dan efek samping.

Perbedaan dalam langkah-langkah yang harus dilakukan oleh pengguna, misalnya, pada pengguna metode barier, spermisida atau senggama terputus harus dilakukan pada setiap kali berhubungan seksual. Kondom pria tidak bisa digunakan sebelum penis ereksi. Metode barier lainnya seperti diafragma, tudung leher rahim dan kondom wanita harus dipakai beberapa jam sebelum memulai hubungan seksual.

Pada pengguna AKDR, vasektomi, tubektomi dan implan, hanya sedikit atau tidak ada yang perlu dilakukan pasca tindakan atau pasca pemasangan. Tidak ada ritual khusus pula yang perlu dilakukan sebelum hubungan seksual dalam rangka untuk mencegah kehamilan. AKDR memerlukan kontrol berkala untuk mengecek posisinya dalam rahim, kecuali bunda menginginkan mengecek sendiri dengan meraba benang di dalam vagina. Bila benang masih teraba dan tidak teraba bagian keras dari AKDR maka posisinya masih baik. AKDR dipasang dan dilepas atau diganti (jika menginginkan) hanya sekali dalam beberapa tahun (maksimal 5 tahun).

Metode kontrasepsi mantap seperti vasektomi dan tubektomi merupakan prosedur yang permanen, jadi satu kali dilakukan maka tidak ada ritual lain yang perlu dilakukan. Implan merupakan metode kontrasepsi yang efektif untuk pemakaian tiga tahun tanpa memerlukan tindakan khusus setelah pemasangan hingga pencabutan implan. Tetapi metode ini memerlukan prosedur bedah kecil untuk pemasangan dan pencabutannya.

Pil kontrasepsi harus diminum setiap hari. Sedangkan suntikan kontrasepsi harus disuntikkan tiap satu bulan untuk suntikan kombinasi atau tiap tiga bulan untuk suntikan progestin.

EFEK SAMPING

Masing-masing metode kontrasepsi mempunyai kemungkinan efek samping yang berbeda. Tidak semua akseptor (pengguna) akan mengalami efek samping akibat penggunaan kontrasepsi. Bila suatu metode makin kurang efektif maka kemungkinan kegagalan sehingga terjadi kehamilan akan makin besar.

Metode kontrasepsi senggama terputus, KB alamiah dan metode amenore laktasi (MAL) merupakan metode tanpa efek samping atau dengan efek samping minimal. Metode barier mempunyai risiko reaksi alergi. Pengguna yang sensitif terhadap lateks dapat menggunakan kondom yang terbuat dari material yang minimal menyebabkan alergi, seperti kondom poliuretan atau diafragma silikon. Metode barier juga seringkali digunakan bersama spermisida. Spermisida mempunyai kemungkinan efek samping berupa iritasi alat kelamin, infeksi vagina dan infeksi saluran kemih.

Prosedur sterilisasi (vasektomi atau tubektomi) termasuk metode kontrasepsi dengan risiko yang rendah. Sterilisasi wanita (tubektomi) merupakan tindakan operasi yang lebih sulit dibandingkan vasektomi sehingga mempunyai risiko yang lebih tinggi.

Setelah pemasangan AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim), akseptor mungkin mengalami haid lebih banyak dan lebih lama. Walaupun begitu, 99% akseptor AKDR cukup senang menggunakannya. Karakteristik positif dari AKDR adalah kesuburan dapat segera kembali setelah AKDR dilepas. Sedangkan metode hormonal mempunyai beberapa potensi efek samping yang lebih sering karena efek sistemik dari hormon tersebut.

PERBANDINGAN EFEKTIFITAS

Di bawah ini terdapat perbandingan berbagai macam metode kontrasepsi mulai dari yang kurang efektif hingga yang paling efektif.

bn3

Dari gambar di atas maka tampak bahwa metode kontrasepsi ADR, Implan, tubektomi dan vasektomi merupakan metode yang paling efektif. Sedangkan suntik kb, pil kb dan diafragma mempunyai efektifitas cukup. Kondom, senggama terputus, kontrasepsi alamiah dan spermisida termasuk metode kontrasepsi dengan efektifitas yang kurang baik.

Bila efektifitas merupakan faktor yang sangat penting dalam pemilihan metode kontrasepsi yang ingin digunakan, maka penggunaan ADR, implan, tubektomi atau vasektomi merupakan pilihan yang tepat.

Sebagai kesimpulan, maka kami coba rangkum perbandingan dari beberapa metode kontrasepsi yang paling sering digunakan pada tabel di bawah ini :

Opera Snapshot_2017-12-19_223434_bundanet.com

Updated: 11/06/2016

Source: bundanet