Furosemide [Mengeluarkan kelebihan Cairan dari dalam tubuh melalui Urine]


Furosemide adalah obat golongan diuretik yang bermanfaat untuk mengeluarkan kelebihan cairan dari dalam tubuh melalui urine. Obat ini sering digunakan untuk mengatasi edema (penumpukan cairan di dalam tubuh) atau hipertensi (tekanan darah tinggi).

Kemasan Furosemide, Harga sekitar Rp. 2.000 – Rp. 3.000

Furosemide bekerja dengan cara menghalangi penyerapan natrium di dalam sel-sel tubulus ginjal dan meningkatkan jumlah urine yang dihasilkan oleh tubuh. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet dan suntik.

Merek dagang: Diuvar, Edemin, Farsix 40, Furosemide, Lasix, Uresix, dan Yekasix.

Apa Itu Furosemide?

  • Jenis obat: Diuretik
  • Golongan: Obat resep
  • Manfaat: Mengatasi penumpukan cairan di dalam tubuh
  • Digunakan oleh: Dewasa, lansia, dan anak-anak
  • Furosemide untuk ibu hamil dan menyusui:
    • Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
    • Furosemide dapat terserap ke dalam ASI. Bila sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.
  • Bentuk: Tablet dan suntik

Peringatan Sebelum Menggunakan Furosemide:

  • Jangan menggunakan furosemide jika Anda memiliki riwayat alergi terhadap obat ini dan obat golongan sulfa, seperti sulfametoxazole.
  • Beri tahu dokter jika Anda memiliki riwayat pembesaran prostat, penyakit ginjal, gangguan hati, penyakit asam urat, diabetes, lupus, dan ketidakseimbangan elektrolit.
  • Beri tahu dokter jika Anda baru menjalani pemeriksaan yang melibatkan penyuntikan zat radioaktif (kontras) ke dalam pembulug darah vena, sebelum menggunakan obat ini.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan sebelum menggunakan furosemide.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat-obatan lain, termasuk suplemen, dan produk herbal.
  • Segera temui dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau overdosis setelah menggunakan obat ini.

Dosis dan Aturan Pakai Furosemide

  • Dosis furosemide berbeda-beda pada tiap pasien. Dokter akan memberikan dosis dan menentukan lama pengobatan sesuai dengan kondisi yang dialami pasien.
  • Furosemide bisa diberikan dalam bentuk obat minum atau suntikan. Suntikan furosemide bisa diberikan secara IM (intramuskular/ke otot) atau IV (intravena/ke pembuluh darah). Berikut ini adalah pembagian dosis furosemide berdasarkan kondisi yang ingin diobati:
  • Kondisi: Edema paru akut
    • Dewasa: 40 mg suntikan IV. Dosis bisa ditingkatkan menjadi 80 mg suntikan IV.
  • Kondisi: Edema akibat gagal jantung
    • Dewasa: 20–50 mg suntikan IM/IV atau tablet 40 mg per hari.
    • Dosis maksimal 1.500 mg suntikan IM/IV per hari atau tablet 80 mg per hari.
    • Anak: 0,5–1,5 mg/kgBB suntikan IM/IV per hari.
    • Dosis maksimal 20 mg suntikan IM/IV per hari.
  • Kondisi: Tekanan darah tinggi (hipertensi)
    • Dewasa: Tablet 40–80 mg per hari. Bisa dikombinasikan dengan obat antihipertensi.
    • Lansia: Dosis furosemide tablet untuk lansia selalu diawali dengan dosis terendah, lalu ditingkatkan secara bertahap sesuai kondisi pasien.

Cara Menggunakan Furosemide dengan Benar

Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada kemasan obat sebelum menggunakan furosemide. Jangan menambahkan atau mengurangi dosis tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.

Furosemide tablet dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Minumlah furosemide tablet dengan segelas air putih.

Bila Anda lupa mengonsumsi furosemide tablet, segera konsumsi obat ini begitu teringat, jika jeda dengan jadwal konsumsi berikutnya belum terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.

Furosemide suntik hanya boleh diberikan oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter. Dokter akan menyuntik furosemide sesuai kondisi pasien.

Dokter biasanya akan menyarankan pasien untuk tetap melanjutkan penggunaan obat meskipun kondisi kesehatan sudah membaik. Hal ini bertujuan untuk menghindari kambuhnya kondisi, khususnya penderita hipertensi.

Simpan obat ini dalam suhu ruangan. Hindarkan dari paparan sinar matahari langsung dan jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Furosemide dengan Obat Lain

Ada beberapa efek interaksi obat yang dapat terjadi jika furosemide digunakan bersama obat-obatan lain, di antaranya:

  • Peningkatan risiko terjadinya kerusakan ginjal, jika digunakan bersama antibiotik golongan sefalosporin dan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS)
  • Peningkatan risiko terjadinya kerusakan telinga, jika digunakan bersama antibiotik golongan aminoglikosida
  • Peningkatan risiko terjadinya hiperkalemia, jika digunakan bersama dengan obat diuretik hemat kalium
  • Peningkatan risiko terjadinya kerusakan jantung, jika digunakan bersama dengan obat glikosida jantung, seperti digoxin atau antihistamin
  • Peningkatan risiko terjadinya hiponatremia, jika digunakan bersama carbamazepine
  • Penurunan kadar furosemide di dalam darah, jika digunakan bersama obat aliskiren
  • Penurunan risiko efek samping furosemide, jika digunakan bersama indometacin

Efek Samping dan Bahaya Furosemide

Penggunaan furosemide berpotensi menyebabkan sejumlah efek samping, antara lain:

  • Pusing
  • Vertigo
  • Mual dan muntah
  • Diare
  • Penglihatan buram
  • Sembelit

Lakukan pemeriksaan ke dokter jika keluhan di atas tidak kunjung membaik. Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat, seperti muncul ruam yang gatal, bengkak di mulut dan bibir, atau mengalami efek samping yang serius, seperti:

  • Kram perut
  • Merasa lelah
  • Mulut terasa kering
  • Aritmia
  • Telinga berdenging
  • Kulit menguning
  • Mudah mengantuk
  • Pingsan

Terakhir diperbarui: 5 Maret 2020
Ditinjau oleh: dr. Merry Dame Cristy Pane | ALODOKTER

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.