Kopi Jawa yang Eksotis nan Harum


Kopi dari Indonesia


Kopi-Jawa-yang-Eksotis-nan-Harum-768x432
Bromo-Tengger_200

Indonesia sering mendapat julukan sebagai Negeri Gemah Ripah Loh Jinawi. Jika diartikan Gemah Ripah Loh Jinawi berarti kekayaan alam yang berlimpah.

Indonesia memang memiliki komoditas kekayaan alam yang sangat melimpah mulai dari Sabang sampai Merauke.

Mulai dari barang tambang sampai rempah-rempah bumbu dapur semuanya berhasil menarik perhatian Negara – negara tetangga bahkan sampai negara di kawasan Eropa.

Komoditas yang tidak kalah menariknya adalah kopi. Siapa yang tidak tahu dengan penghasil kopi ternikmat di dunia.

Sebagai produsen kopi terbesar dan berkualitas, Indonesia merupakan saingan berat negara-negara penghasil kopi seperti Brazil, Vietnam, dan Kolombia di mata dunia.

Kopi nusantara sangat beragam jenisnya mulai dari kopi luwak sampai kopi jawa. Nah, berhubung mayoritas Prelovers adalah orang jawa dan tinggal di Pulau Jawa jadi artikel ini hanya membahas kopi jawa karena masih banyak yang belum tahu tentang kopi yang eksotis nan harum ini. Yuk, simak ulasannya berikut ini!

Kopi Jawa adalah kopi asli Pulau Jawa


Dari asal mula namanya saja sudah kopi jawa, Prelovers pasti sudah tahu kan dari mana asal kopi ini? Yup, kopi jawa berasal dari Pulau Jawa.

Nama Jawa menjadi nama identitas dari kopi ini karena kopi ini sangat terkenal. Produksi kopi ini dipusatkan di tengah Pegunungan Ijen, di bagian timur ujung Pulau Jawa, dengan ketinggian pegunungan 1400 meter.

Kopi jawa juga ditanam di daerah Priangan, Ambarawa, dan Bondowoso.

Tidak kalah dengan kopi dari Sumatera

  • Kopi jawa memiliki bentuk yang berbeda dengan kopi asal Sumatera. Proses pembuatan yang diproses secara basah  (wet process) membuat kopi ini memiliki cita rasa yang tidak terlalu kaya dibandingkan dengan kopi asal Sumatera.
  • Meskipun demikian, kopi jawa mengelurkan aroma tipis rempah yang membuatnya lebih baik daripada kopi yang lain.
  • Kopi jawa memiliki tingkat keasaman yang rendah jika dikombinasikan dengan kondisi tanah, suhu udara, kondisi cuaca serta kelembaban udara.
  • Kopi jawa yang paling terkenal adalah Jampit dan Blawan.
  • Kopi biji tua disebut dengan old brown, memiliki biji yang besar dan mempunyai kadar asam yang rendah.
  • Kopi ini juga memiliki rasa yang kuat, pekat, dan manis.

Kopi Jawa yang mendunia

  • Indonesia merupakan pengekspor kopi terbesar nomor 4 di dunia. Dalam sejarah, kepopuleran kopi jawa melesat hingga akhir abad 19.
  • Sehingga dalam kurun waktu 2 abad, Jawa berkembang menjadi produsen kopi terbesar di dunia.
  • Aroma kopi jawa sudah sampai ke gerai-gerai kopi di seluruh dunia.
  • Perjalanan kopi jawa yang mendunia ini juga sempat dituangkan ke dalam buku yang berjudul The Road to Java Coffe karya Prawoto Indarto.

Nah, demikian ulasan tentang kopi jawa Prelovers. Kita sebagai warga negara Indonesia patut bangga dan bersyukur atas kelimpahan sumber daya alam yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Terutama kita sebagai orang Jawa, kita sudah mempunyai komoditas yang sudah diakui dunia, hebat bukan?

Source: prelo – 13 May 2017 oleh Prelovers

Kopi jawa – Wikipedia


Kopi jawa (Java coffee) adalah kopi yang berasal dari Pulau Jawa di Indonesia. Kopi ini sangatlah terkenal sehingga nama Jawa menjadi nama identitas untuk kopi.

Kopi Jawa Indonesia tidak memiliki bentuk yang sama dengan kopi asal Sumatra dan Sulawesi, cita rasa juga tidak terlalu kaya sebagaimana kopi dari Sumatra atau Sulawesi karena sebagian besar kopi jawa diproses secara basah (wet process).

Meskipun begitu, sebagian kopi Jawa mengeluarkan aroma tipis rempah sehingga membuatnya lebih baik dari jenis kopi lainnya. Kopi Jawa memiliki keasaman yang rendah dikombinasikan dengan kondisi tanah, suhu udara, cuaca, serta kelembaban udara.

Kopi Jawa yang paling terkenal adalah Jampit dan Blawan. Biji kopi Jawa yang tua (disebut old-brown) berbentuk besar, dan rendah kadar asam. 

Kopi ini dengan rasa kuat, pekat, rasa kopi manis. Produksi Kopi Jawa Arabika dipusatkan di tengah Pegunungan Ijen, di bagian ujung timur Pulau Jawa, dengan ketinggian pegunungan 1400 meter. Kopi ini dibudidayakan pertama kali oleh kolonial Belanda pada abad 18 pada perkebunan besar.

Cofffeebeans_aging_a

Sejarah


Pada tahun 1696 Wali Kota Amsterdam Nicholas Witsen memerintahkan komandan VOC di Pantai Malabar, Adrian van Ommen untuk membawa bibit kopi ke Batavia atau sekarang yang disebut Jakarta.

Bibit kopi tersebut diujicoba pertama di lahan pribadi Gubernur-Jendral VOC Willem van Outhoorn di kawasan yang sekarang dikenal sebagai Pondok Kopi, Jakarta Timur.

Panenan pertama kopi Jawa, hasil perkebunan di Pondok Kopi langsung dikirim ke Hortus Botanicus Amsterdam. Kalangan biolog di Hortus Botanicus Amsterdam kagum akan mutu kopi Jawa.

Menurut mereka mutu dan cita rasa kopi Jawa itu melampaui kopi yang pernah mereka ketahui. Para ilmuwan segera mengirim contoh kopi Jawa ke berbagai kebun raya di Eropa.

Kebun Raya Kerajaan milik Louis XIV salah satunya yang menerima contoh kopi Jawa. Orang-orang Prancis segera memperbanyak contoh kiriman dan mengirimkannya ke tanah jajahan mereka untuk dibudidayakan, termasuk Amerika Tengah dan Selatan.

Akhirnya dunia mengakui cita rasa yang mantap dan aromanya yang khas menjadi daya tarik Kopi Jawa. Perdagangan kopi sangat memang menguntungkan VOC, tetapi tidak bagi petani kopi di Indonesia saat itu karena diterapkannya sistem cultivation.

Seiring berjalannya waktu, istilah a Cup of Java muncul di dunia barat, hal ini mengesankan kopi Indonesia identik dengan Kopi Jawa, meskipun masih terdapat kopi nikmat lainnya seperti kopi Sumatera dan kopi Sulawesi.

Kopi yang ditanam di Jawa Tengah pada umumnya adalah kopi Arabika. Salah satu kopi Jawa yang ada di Jawa Tengah berasal dari Tawangmangu. Dimana kopi yang ada type S line atau asli peninggalan Belanda.

Kopi jawa yang dikembangkan diperkirakan ada sejak Tawangmangu dipilih oleh orang-orang Belanda yang memilih lereng lawu sebagai tempat untuk mukim sekaligus mengebangkan usaha perkebunan teh dan kopi.

Saat ini populasi kopi Arabica Tawangmangu masih tersisa sekitar 4 hekat dan mulai ada pengembangan oleh Mahadri Coffe. Sedangkan di Jawa Timur, Kayu Mas, Blewan, dan Jampit pada umumnya adalah kopi Robusta.

Di daerah pegunungan dari Jember hingga Banyuwangi terdapat banyak perkebunan kopi Arabika dan Robusta.

Jember sudah dikenal dunia sebagai daerah penghasil kopi Jawa yang berkualitas dan nikmat. Produksi kopi Jawadari jenis Kopi arabika yang terkenal di dunia telah membuat banyak pengusaha Jawa sukses berdagang kopi. 

Harga kopi arabika yang banyak diproduksi di Jawa lebih mahal daripada kopi robusta. 

Bahkan banyak negara di dunia terutama Amerika dan Eropa menyebut kopi identik Jawa.  Produksi kopi dari Indonesia merupakan terbesar ke-3 di dunia. 

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.