Tag Archives: Pil KB

Lupa Minum Pil KB Darurat, Bolehkah Langsung Minum Dua Butir?

Source: helloSehat

Pil KB darurat (pil kondar) harus diminum sesegera mungkin setelah berhubungan seks tanpa kondom. Semakin cepat Anda minum, semakin ampuh kerja obatnya untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan. Namun, tidak banyak yang menyadari bahwa pil kontrasepsi dengan nama lain morning after pill ini terdiri dari dua buah pil kecil. Itu kenapa cukup banyak wanita yang lupa minum pil KB darurat dosis keduanya setelah minum yang pertama. Kalau sudah begini, apa yang harus dilakukan?

Cara kerja pil KB darurat

Satu buah pil kondar mengandung levonorgestrel dosis rendah. Levonorgestrel adalah versi buatan dari hormon progesteron dan estrogen yang diproduksi oleh tubuh wanita.

Levonorgestrel bekerja menghambat pelepasan hormon LH untuk mencegah ovulasi (pelepasan sel telur wanita selama siklus bulanan). Levonorgestrel juga akan memperbanyak produksi lendir pada dinding rahim sehingga sperma akan terjebak dalam leher rahim dan tak bisa bertemu dengan sel telur.

Pil KB darurat juga sekaligus mengganggu proses pembuahan dengan mencegah perlekatan sel telur yang sudah dibuahi (embrio) ke dinding rahim.

Pil kondar umumnya ada dua dosis

Pil kondar bisa dengan mudah bisa didapat di apotek atau toko obat tanpa perlu resep. Supaya manjur, pil kondar harus diminum paling lama 72 jam setelah berhubungan seks.

Pil KB darurat pada umumnya terdiri dari dua pil. Pil yang pertama harus diminum segera setelah berhubungan seks, dan yang kedua wajib diminum 12 jam setelah pil pertama.

Bagaimana jika lupa minum pil KB darurat yang kedua?

Jika lupa minum pil KB dosis yang kedua dan sudah lewat dari 12 jam batas yang ditentukan, Anda disarankan untuk segera minum dosis selanjutnya segera setelah ingat.

Satu hal yang perlu dipahami, jangan mengulang dosis baru (dalam artian membeli kemasan yang baru) jika memang benar Anda kelupaan minum dosis yang kedua. Lanjut dengan menghabiskan dulu sisa dosis yang Anda miliki saat ini. Anda sebetulnya masih bisa minum dosis yang kedua hingga 5 hari sesudah berhubungan seks.

Namun ingat: semakin lama Anda menunda, keampuhannya juga akan berkurang. Untuk menghindari insiden lupa minum pil KB darurat, penelitian mengatakan bahwa pil kondar yang berisi hormon estrogen dan progestin ini bisa diminum langsung dua dosis sekaligus dalam kurun waktu 12 jam.

Pil KB darurat tidak semanjur pil KB resep untuk cegah kehamilan

Ketika dikonsumsi langsung dalam 24 jam setelah berhubungan seks, efektivitas pil KB darurat untuk mencegah kehamilan bisa sampai 95%. Setelah 72 jam berhubungan seks, kemanjurannya menurun hingga sekitar 89%.

Meski cukup efektif, cara kerja pil kondar tetap tidak sepadan dengan pil KB resep yang rutin diminum. Itu kenapa morning after pill sebaiknya hanya gunakan di saat darurat saja, ketika terpaksa.

Apa saja efek samping minum pil KB darurat?

Jangan minum pil KB darurat terlalu sering. Pasalnya, minum pil ini terlalu sering dapat menyebabkan komplikasi serius. Efek samping yang bisa didapatkan beberapa saat setelah minum pil KB darurat adalah:

  • mual
  • sakit perut
  • ganti
  • sakit kepala
  • perubahan siklus haid
  • mendorong
  • payudara sensitif
  • muntah

Jika Anda muntah dalam waktu dua jam setelah mengonsumsi obat ini, baiknya ke rumah sakit atau hubungi dokter. Anda juga berisiko mengalami perdarahan tidak terduga beberapa waktu setelah minum obat ini.

Selain itu, minum pil KB jenis darurat ini dapat menyebabkan siklus menstruasi Anda berikutnya berubah dari biasanya. Mungkin menjadi lebih terasa sakit, jadwalnya lebih maju atau terlambat, atau malah haid tidak sama sekali. Hal ini normal, tapi jika Anda tidak juga mens dalam tiga minggu setelah minum pil kondar, sebaiknya segera konsultasi ke dokter dan lakukan tes kehamilan.

Oleh Novita Joseph | Informasi kesehatan ini sudah direview dan diedit oleh: dr. Tania Savitri – Dokter Umum.

Amankah Menggunakan Pil KB untuk Obati Jerawat?

Oleh Lika Aprilia Samiadi | Data medis direview oleh Hello Sehat Medical Review Team.

174191402-hello-sehat-1024x683

Jerawat, terutama kasus jerawat parah, dapat menyebabkan krisis kepercayaan diri pada sejumlah wanita. Jerawat dapat meninggalkan bekas dan proses penyembuhannya yang terbilang cukup lama akan cukup mengganggu penampilan seseorang. Bahkan tidak jarang, penampilan dan jerawat menjadi salah satu faktor penentu untuk seseorang dapat diterima bekerja dalam beberapa bidang pekerjaan.

Mungkin terdengar aneh, namun kenyataannya pil KB memang salah satu terapi untuk jerawat yang direkomendasikan oleh banyak dermatologis selama beberapa tahun belakangan ini.

Pada umumnya, pil KB yang sengaja diresepkan untuk mengobati jerawat ditujukan pada wanita yang juga membutuhkan kontrasepsi. Pil KB menjadi alternatif lain jika obat jerawat lainnya tidak berhasil meredakan jerawat meradang.

Bagaimana cara kerja pil KB untuk mengobati jerawat?


Terdapat kaitan jelas antara hormon dengan jerawat. Beberapa perempuan mengalami ‘panen’ jerawat selama PMS akibat melambungnya tingkat hormon menjelang siklus menstruasi. Sementara pada kasus lainnya, jerawat menjadi penghuni langganan di wajah, bahkan setelah menopause.

Jerawat dipicu oleh produksi sebum berlebih. Sebum adalah minyak yang dilepaskan oleh kelenjar dalam kulit Anda. Sebum, dan sisa-sisa kulit mati, dapat menyumbat pori dan menstimulasi pertumbuhan bakteri penyebab jerawat. Androgen, hormon yang melingkupi testosterone, mendorong kulit Anda untuk memproduksi sebum.

Indung telur wanita dan kelenjar adrenal biasanya melepaskan androgen dalam kadar rendah. Semakin tinggi kadar androgen memicu meningkatnya produksi sebum. Mengonsumsi pil KB yang mengandung estrogen dan progesteron akan menekan kadar androgen dalam tubuh. Hal ini mengirimkan sinyal kepada sel kulit untuk meminimalisir produksi sebum, yang pada akhirnya mengurangi timbulnya jerawat.

Mengobati jerawat ringan hingga sedang


Kontrasepsi oral alias pil KB telah disetujui oleh US Food and Drugs Association (US FDA) untuk mengobati kasus jerawat ringan hingga sedang pada wanita yang:

  • Berusia setidaknya 14-15 tahun, tergantung dari merek produk yang digunakan
  • Sudah menstruasi
  • Membutuhkan kontrasepsi

Kenyataannya, dokter meresepkan pil KB untuk berbagai kasus jerawat, dari yang ringan hingga parah.

Selain itu, dokter mungkin akan meresepkan produk kontrasepsi tambahan untuk menangani jerawat. Contohnya, pil KB Yasmin dan Alesse yang telah terbukti secara klinis dalam mengurangi jerawat.

Jika Anda sudah terlanjur mengonsumsi satu jenis pil KB yang efektif dalam menangani keluhan Anda, tidak perlu untuk berganti merek. Namun jika Anda menggunakan pil KB untuk pertama kalinya khusus masalah jerawat, langkah terbaik yang bisa kami rekomendasikan adalah gunakan hanya salah satu dari tiga pil KB yang telah disetujui secara medis untuk menangani jerawat.

Anda mungkin akan diharuskan untuk mengonsumsi pil KB tersebut selama beberapa bulan sampai wajah Anda bersih dari jerawat. Saat pertama kali Anda mulai mengonsumsi pil KB, jerawat akan timbul dan meradang. Ini adalah reaksi tubuh yang normal terjadi.

Pil KB hanya bereaksi terhadap satu faktor penyebab jerawat, yaitu minyak berlebih. Dokter sering meresepkan obat lain untuk perawatan jerawat, misalnya obat-obatan luar atau antibiotik, untuk digunakan bersamaan demi tampilan akhir dari wajah bersih terbebas dari jerawat.

Jika Anda memiliki peradangan jerawat parah dan siklus menstruasi yang tidak teratur, bulu-bulu halus yang tumbuh di wajah, atau obesitas, dokter mungkin akan melakukan uji khusus untuk kondisi medis tertentu, seperti sindrom ovarium polisistik, atau gangguan hormon lainnya.

Manfaat pil KB untuk jerawat


Sejumlah uji klinis telah menunjukkan bahwa mengonsumsi kombinasi pil KB akan menghasilkan efek berupa:

  • Membaiknya peradangan jerawat
  • Jerawat sedikit demi sedikit berkurang
  • Iritasi merah akibat jerawat yang semakin berkurang

Kebanyakan wanita yang menderita jerawat parah mengonsumsi pil KB yang dibarengi dengan ritual perawatan jerawat lainnya. Bagi wanita yang juga membutuhkan kontrasepsi, pil KB yang diresepkan sekaligus untuk mengobati jerawat dapat digunakan, asalkan pil KB dikonsumsi secara teratur.

Risiko menggunakan pil KB


Pil KB yang tersedia di pasaran saat ini mengandung dosis estrogen dan progesteron yang lebih rendah jika dibandingkan dengan versi lamanya. Ini artinya, risiko efek samping yang dikandungnya juga akan lebih rendah. Namun tetap saja, beberapa pil KB menimbulkan efek samping tertentu yang lebih tinggi, termasuk serangan jantung, stroke, dan penggumpalan darah pada kaki atau paru-paru yang mematikan.

Risiko lainnya, termasuk:

  • Hipertensi dan masalah kardiovaskular lainnya
  • Penyakit hati dan kantung empedu
  • Sakit kepala sebelah (migrain)
  • Depresi dan perubahan mood

Orang-orang yang harus menghindari pil KB


Keputusan mengonsumsi pil KB harus didiskusikan terlebih dulu dengan dokter Anda, dengan mempertimbangkan riwayat medis Anda. Kondisi medis tertentu dapat diperparah oleh reaksi pil KB dalam tubuh. Anda tidak akan diresepkan pil KB jika Anda memiliki salah satu kondisi di bawah ini:

  • Riwayat penyakit jantung, hipertensi, penggumpalan darah pada kaki dan paru-paru
  • Penyakit pembekuan darah, seperti defisiensi Leiden faktor V
  • Riwayat kanker, terutama payudara, rahim, atau hati
  • Penyakit hati, diabetes, atau migrain

Anda juga tidak diperbolehkan untuk mengonsumsi pil KB, jika:

  • Anda seorang perokok dan berusia lebih dari 35 tahun
  • Anda sedang dalam masa kehamilan atau menyusui
  • Anda tergolong obesitas atau memiliki keterbatasan mobilitas fisik

Minum Pil KB Bisa Mencegah Rematik Pada Wanita

Oleh Yuliati Iswandiari | Data medis direview oleh dr. Tania Savitri.

Menurut Penelitian, Minum Pil KB Bisa Mencegah Rematik Pada Wanita

cegah-rematik-pada-wanita

Sudah berapa lama Anda minum pil KB? Tak disangka-sangka, sebuah penelitian menguak bahwa wanita yang minum pil KB selama tujuh tahun atau lebih punya risiko kena rematik yang lebih kecil daripada wanita yang tidak menggunakan kontrasepsi minum.

Apa hubungannya pil KB dengan risiko rematik, ya? Bagaimana pil KB bisa melindungi wanita terhadap rematik? Begini penjelasan lengkapnya.

Pil KB menurunkan risiko penyakit rematik pada wanita


Sebuah penelitian yang telah dimuat dalam Journal Annals of the Rheumatic Diseases ini menemukan hubungan antara pil KB dengan rematik. Padahal selama ini penggunaan kontrasepsi oral seperti pil KB diduga memiliki efek samping yang negatif.

Bukannya efek samping negatif, ternyata tim ahli dari Swedia menemukan bahwa minum pil KB selama tujuh tahun atau lebih menurunkan risiko Anda untuk mengalami penyakit rematik.

Penelitian ini melibatkan wanita usia 18 tahun ke atas yang tinggal di Swedia dari tahun 1996 hingga 2014. Para peneliti mengambil data dari Swedish Epidemiological Investigation of Rheumatoid Arthritis (EIRA). Mereka meneliti lebih dari dua ribu wanita dengan penyakit rematik dan lebih dari empat ribu wanita yang tidak memiliki penyakit ini sebagai kelompok pembanding.

Para peneliti mengambil sampel darah para wanita yang terlibat dalam penelitian ini untuk mengamati anti-citrullinated protein antibodies atau ACPA dalam darah. Antibodi yang terdeteksi dalam darah tersebut memang bisa jadi tanda adanya penyakit rematik.

Sekitar 90 persen orang dengan penyakit rematik terbukti menunjukkan hasil positif pada pemeriksaan anti-citrullinated protein atau ACPA. Maksudnya, semakin tinggi kadar ACPA dalam darah, Anda semakin rentan terhadap rematik. Bisa juga berarti bahwa penyakit tersebut sudah menyerang tubuh Anda cukup parah.

minum-pil-KB-sebelum-hamil

Seberapa efektif pil KB dalam menurunkan risiko rematik?


Wanita yang tengah mengonsumsi pil KB secara rutin mengalami penurunan risiko penyakit rematik sebesar 15 persen. Sedangkan wanita yang dulu pernah minum pil KB (tapi sekarang sudah berhenti untuk alasan apa pun) mengalami penurunan risiko sebesar 13 persen.

Mereka yang menggunakan pil KB selama lebih dari tujuh tahun (rata-rata lama penggunaan di antara peserta penelitian) mengalami penurunkan risiko hingga sebesar 19 persen. Penelitian ini membuktikan bahwa efek samping pil KB tidak selalu buruk pada wanita, bahkan bisa cukup bermanfaat mencegah rematik.

Apa boleh minum pil KB dalam jangka panjang untuk mencegah rematik pada wanita?


Anda tidak boleh sembarangan minum obat kontrasepsi untuk tujuan apa pun. Penggunaan kontrasepsi harus di bawah pengawasan dan anjuran dari dokter Anda. Mengapa harus berhati-hati? Meski peneliti melihat adanya manfaat konsumsi pil KB pada kesehatan wanita, tubuh setiap orang itu berbeda-beda. Karena itu, tubuh Anda mungkin bereaksi dengan cara yang berbeda ketika minum pil KB jangka panjang. Bisa saja efeknya justru negatif.

Selain itu, penelitian lebih lanjut pada subjek yang lebih banyak masih diperlukan untuk memastikan bagaimana tepatnya pil KB menurunkan risiko penyakit rematik pada wanita.

 

 

 

 

Apakah Ada Efek Samping Minum Pil KB Dalam Jangka Panjang?

Oleh Novita Joseph | Data medis direview oleh dr. Tania Savitri.

Apa-Efek-Samping-Penggunaan-Pil-KB-Jangka-Panjang

Pil KB atau alat kontrasepsi oral banyak dipilih para wanita untuk mencegah kehamilan. Meskipun terbilang efektif, namun masih ada bahaya yang mengintai, khususnya pada efek samping jangka panjang penggunaan pil KB. Apa saja efek minum pil KB dalam jangka waktu lama yang harus diperhatikan oleh wanita?

Beberapa efek minum pil KB dalam jangka panjang


1. Gairah seksual menurun

Pada tahun 2006, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Sexual Medicine menyimpulkan bahwa minum pil KB dalam waktu yang lama bisa menyebabkan disfungsi seksual pada wanita.

Secara khusus, penelitian tersebut menemukan adanya penurunan hasrat dan gairah seksual dan berkurangnya pelumasan vagina pada 124 wanita yang menggunakan pil KB jangka panjang. Para wanita tersebut juga melaporkan adanya penurunan rasa puas ketika berhubungan seks, dan hubungan intim pun menjadi lebih sakit karena vagina terasa lebih kering.

2. Masalah tiroid

Disfungsi tiroid bisa disebabkan oleh tingginya kadar estrogen dalam tubuh sebagai efek minum pil KB dalam jangka panjang. Kadar estrogen yang tinggi menyebabkan organ hati memproduksi produksi globulin secara berlebihan.

Globulin bekerja untuk mengikat hormon tiroid dalam darah sehingga tidak bisa masuk dalam sel. Hal ini menurunkan jumlah hormon tiroid dalam tubuh. Padahal, tiroid diperlukan guna menjalankan fungsi metabolisme tubuh serta membakar lemak dan gula. Gejala masalah tiroid antara lain tubuh kekurangan energi sehingga sering lelah.

3. Risiko kanker

National Cancer Institute menyatakan bahwa ada beberapa penelitian yang telah menunjukkan adanya peningkatan risiko kanker payudara pada wanita yang menggunakan pil KB dalam waktu lama.

Wanita yang berusia 45 ke atas memiliki risiko terkena kanker payudara lebih tinggi karena efek minum pil KB jangka panjang. Diketahui bahwa beberapa jenis kanker, yaitu kanker payudara, disebabkan oleh hormon estrogen yang menumpuk. Maka ketika Anda minum pil KB dengan kandungan estrogen sintetis (buatan) dalam jangka waktu lama, semakin tinggi juga risiko terkena kanker payudara.

4. Efek samping pil KB lainnya

Efek minum pil KB dalam jangka panjang lainnya yaitu peningkatan risiko pembekuan darah, serangan jantung, stroke, penambahan berat badan, hipertensi dan sakit kepala migrain.

Efek ini nampaknya akan meningkat kalau dibarengi dengan kebiasaan merokok. Minum pil KB dalam jangka panjang juga dikaitkan dengan masalah kekurangan nutrisi seperti kekurangan vitamin B2, B6 dan B12, depresi, dan meningkatnya perasaan cemas.

Sampai kapan boleh minum pil KB?


Anda bisa minum pil KB selama Anda membutuhkan alat kontrasepsi atau sampai Anda mencapai masa menopause. Dengan catatan, kondisi Anda secara umum sehat tanpa kondisi medis tertentu.

Hal ini berlaku untuk penggunaan pil KB kombinasi atau pil KB dengan hormon esterogen atau progestin saja. Sebaiknya Anda menjadwalkan kontrol rutin dengan dokter untuk memantau bagaimana tubuh Anda merespon penggunaan pil KB dalam jangka panjang.

Pil KB tidak direkomendasikan untuk wanita tertentu, contohnya kalau Anda adalah seorang perokok atau jika Anda berusia lebih dari 35 tahun.

Anda juga tidak direkomendasikan menggunakan pil KB kalau memiliki kondisi medis seperti kondisi gangguan pembekuan darah atau memiliki tekanan darah tinggi yang tidak terkendali.

 

Lupa Minum Pil KB, Apakah Bisa Hamil?

Oleh Novita Joseph | Data medis direview oleh dr. Tania Savitri.

Lupa Minum Pil KB, Apakah Bisa Hamil? (Dan Apa yang Harus Anda Lakukan)

Apa-yang-Harus-Dilakukan-Kalau-Lupa-Minum-Pil-KB

Apakah Anda seorang pengguna metode kontrasepsi oral (pil KB)? Pakai pil KB butuh kedisiplinan karena harus diminum rutin setiap hari. Anda tidak boleh lupa minum pil KB. Pil KB mengandung versi sintetis dua hormon yang diproduksi secara alami dalam tubuh wanita, yaitu hormon estrogen dan progestin. Kedua hormon ini mengatur siklus menstruasi wanita, dan keseimbangan hormon-hormon ini memainkan peran penting dalam kehamilan.

Lalu bagaimana kalau pil yang harus diminum tiap hari ini tiba-tiba terlewat lupa begitu saja? Adakah efek sampingnya? Apakah wanita bisa hamil karena lupa minum pil KB? Untuk mengetahui efek samping dan apa yang harus dilakukan lebih lanjut, ada baiknya Anda menyimak aturan minum pil KB berikut ini.

Aturan minum pil KB


Pada dasarnya, pil KB terdiri dari paket 21 hari atau 28 hari. Nah, tiap butir pil harusnya dikonsumsi setiap hari, di waktu yang sama sesuai isi paket, per 21 atau 28 hari. Bila tidak minum pil KB secara teratur, baiknya Anda bisa menambahkan alat kontrasepsi lain seperti kondom atau bahkan hindari dulu berhubungan seks di minggu pertama telat minum pil KB.

Biasanya, kemanjuran dan hasil dari pemakaian pil KB bergantung pada alasan tertentu. Di antaranya adalah apakah Anda minum pil KB teratur, apakah seseorang memiliki kondisi kesehatan tertentu, atau sedang mengkonsumsi suplemen kesehatan lain yang dapat mengganggu keampuhan efek pil kontrasepsi tersebut.

Saat memutuskan untuk menggunakan dan mengonsumsi pil KB Anda juga sebaiknya mempertimbangkan, apakah Anda adalah seorang pelupa atau tidak. Ini supaya Anda tidak kesulitan meminumnya secara teratur. Jika Anda sepertinya tidak bisa mengikuti jadwal minum pil KB yang teratur setiap hari, mungkin Anda perlu mempertimbangkan jenis kontrasepsi lain.

pil-kb-untuk-pengidap-diabetes

Bagaimana kalau lupa minum pil KB?


Menurut seorang spesialis kandungan dari Amerika Serikat, dr. Melissa Peskin-Stolze, seperti yang dikuti dari Women Health, cara untuk menanggulangi lupa minum pil KB tergantung dari dua faktor. Pertama, berapa butir pil KB yang Anda lewatkan. Kedua di waktu kapan biasanya Anda minum pil ini.

Kalau Anda biasanya minum pil KB jam 9 pagi, dan baru teringat ketika sudah jam 4 sore, Anda harus segera minum satu butir pil KB secepatnya. Di hari berikutnya, Anda bisa melanjutkan minum pil KB sesuai jadwal atau waktu seperti biasanya, yaitu jam 9 pagi.

Intinya, ketika lupa minum pil KB di jam yang berbeda, Anda boleh tetap menyusul minum pil KB asal tidak lebih dari 12 jam di hari yang sama.

Bagi Anda yang lupa minum pil KB sampai kurun waktu lebih dari 24 jam (seharian), boleh-boleh saja tetap minum. Tapi sayangnya, akan menurunkan efektivitas pil KB itu sendiri.

Jika Anda lupa minum dalam satu hari penuh, ada baiknya Anda langsung minum dua pil dalam waktu yang sama. Meskipun mungkin ada efek sampingnya, yaitu Anda akan merasakan pusing dan mual dalam beberapa jam ke depan.

Bagaimana agar tidak lupa minum pil KB?


Ada baiknya Anda mengatur jadwal minum pil KB di pagi hari, karena di pagi hari kondisi pikiran dan tubuh Anda masih dalam kondisi yang segar. Alternatif lainnya, Anda bisa menggunakan aplikasi di handphone atau memasang alarm khusus sebagai pengingat.

Anda juga perlu meletakkan pil di tempat yang mudah dilihat sehingga tak sampai lupa. Umumnya, tidak adapa kalau langsung mengonsumsi dua butir pil sekaligus, namun mungkin lambung akan merasakan efek sampingnya seperti mual, sakit, bahkan muntah.

 

 

 

Apa Bedanya Pil KB Andalan, Yasmin, dan Diane?

Oleh Yuliati Iswandiari | Data medis direview oleh dr. Yusra Firdaus.

Apa-Bedanya-Pil-KB-Andalan-Yasmin-dan-Diane

Alat kontrasepsi memiliki banyak jenis. Salah satu di antaranya adalah kontrasepsi hormon berbentuk pil yang disebut sebagai pil KB. Di Indonesia, pil KB dipasarkan dengan beragam merk: Andalan, Yasmin, dan Diane. Sama-sama efektif untuk mencegah kehamilan, lantas apa yang membedakan ketiganya?

Jika Anda sedang mempertimbangkan untuk mulai pakai KB, sebaiknya baca dulu informasi lengkapnya di bawah ini.

Seberapa efektif pil KB untuk mencegah kehamilan?

Pil KB adalah salah satu metode pencegahan kehamilan yang paling efektif. Jika digunakan secara sempurna sesuai aturan pakai dan diminum teratur tanpa pernah terlewat sekalipun, efektivitas pil hormon ini dilaporkan mencapai 99 persen. Artinya dari 1.000 wanita yang mengonsumsi pil ini secara teratur, hanya kurang dari sepuluh orang yang “kebobolan” hamil.

Namun angka kesuksesan ini jugalah harus mempertimbangkan faktor lain, seperti lupa meminum dosis atau kehabisan dosis sebelum sempat isi ulang. Kekeliruan cara pakai atau keterlambatan dosis bisa menurunkan efektivitas pil hingga antara 92-94 persen.

Agar efektif, Anda harus memperhatikan benar cara minum pil kontrasepsi Anda —dan sebisa mungkin minum tepat di waktu yang sama setiap hari.

Sekilas tentang pil KB Andalan, Yasmin, dan Diane

Baik pil KB Andalan, Yasmin, dan Diane memiliki cara kerja yang sama untuk mencegah kehamilan.

Pil KB mengandung ethinylestradiol, versi sintetis dari dua hormon yang diproduksi secara alami dalam tubuh wanita: estrogen dan progestin. Kedua hormon ini mengatur siklus menstruasi wanita, dan tingkat naik-turun hormon ini memainkan peran penting dalam kehamilan.

Kombinasi dua hormon ini bekerja dalam tiga langkah:

  1. mencegah indung telur untuk melepas sel telur agar tidak terjadi proses pembuahan (ovulasi),
  2. kemudian mengubah ketebalan lendir leher rahim guna menyulitkan sperma bergerak masuk ke dalam rahim untuk mencari telur.
  3. Terakhir, pil ini mengubah lapisan dinding rahim sehingga sel telur yang sudah dibuahi pun tidak mungkin untuk menempel dan tertanam di dalam rahim.

Baik pil Andalan, Yasmin, maupun Diane sama-sama efektif mencegah kehamilan jika diminum secara sempurna mengikuti panduan cara pakainya.

Lantas, apa bedanya antara pil KB Andalan, Yasmin, dan Diane?

Perbedaan antara ketiga pil pencegah kehamilan ini terletak pada jenis progestin yang terkandung di dalamnya.

  1. Pil KB Andalan mengandung mengandung progestin levonorgestrel,
  2. Pil KB Yasmin mengandung mengandung progestin drospirenone, sedangkan
  3. Pil KB Diane mengandung mengandung progestin cyproterone acetate.

Beda jenis hormon progestin, dapat menimbulkan efek samping yang berbeda. Berikut perbedaannya.

Levonorgestrel

Levonorgestrel dalam pil Andalan rentan menyebabkan jerawat karena efek sampingnya yang meningkatkan hormon androgen dalam tubuh.

Levonorgestrel hanya boleh digunakan sebagai kontrasepsi darurat saja, bukan untuk dikonsumsi secara rutin. Dalam beberapa kasus, pil KB darurat ini bisa menyebabkan siklus haid tidak teratur; mual dan muntah; lemas, pusing, kliyengan, dan sakit kepala; hingga sakit perut dan diare. Namun kebanyakan efek samping ini bersifat sementara.

Waktu terbaik mengonsumsi obat ini adalah kurang dari 12 jam dan tidak melebihi waktu tiga hari setelah hubungan seksual. Bila sudah lewat tiga sampai lima hari dari saat Anda berhubungan seks, pil kondar sudah tidak mempan untuk mencegah kehamilan.

Drospirenone

Drospirenone membantu menekan produksi hormon yang mengatur keseimbangan air dan elektrolit dalam tubuh serta menurunkan hormon androgen.

Karena menurunkan hormon androgen, drospirenone bisa mengurangi gejala PMS ringan seperti peningkatan nafsu makan, mood buruk, dan perut kembung karena retensi air. pil KB yang memiliki hormon progestin drospirenone juga bisa dipakai untuk mengobati jerawat.

Drospirenone bisa menyebabkan peningkatan kadar kalium berlebihan. Maka pil Yasmin tidak boleh digunakan oleh wanita yang memiliki gangguan ginjal, penyakit hati, atau penyakit adrenal.

Cyproterone acetate

Pil Diane yang mengandung progestin cyproteron acetate (CPA) bisa mengatasi gejala hiperandrogen yang banyak dialami para wanita usia produktif. CPA merupakan hormon sintetis yang bekerja menghambat reseptor androgen, sehingga menurunkan produksi hormon androgen.

Penurunan hormon androgen dalam tubuh dapat menekan produksi minyak berlebih pada kulit dan mencegah jerawat radang. Hiperandrogenisme juga dapat menyebabkan pertumbuhan eambut berlebih, yang disebut hirsutisme.

Jika Anda sedang mempertimbangkan untuk minum pil KB, diskusikan lebih lanjut dengan dokter untuk mengetahui mana yang paling tepat untuk Anda.

Gallery


80e852b509b2259134bc909383a19c37

yasmin

pil kb diane

 

Alat Kontrasepsi

KHUSUS PASUTRI


ilustrasi-kb-2_20160115_140800

Pilihan Alat and Mothode Kontrasepsi

alat-kontrasepsi-yang-aman-untuk-ibu-menyusui


Pil KB


KB Suntik


IUD/Spiral


Alat Kontrasepsi Darurat


Spermisida


Diafragma

Kondom


Methode Kontrasepsi Untuk Ibu Menyusui

 

 

 

Ingin Tahu Efek Samping Pil KB?

PASUTRI 150

ingin-tahu-efek-samping-pil-kb-alodokter

Alat kontrasepsi memiliki ragam jenis, di antaranya alat kontrasepsi hormonal, seperti pil. Di Indonesia, pil tersebut lebih dikenal dengan pil KB atau pil Keluarga Berencana. Pengguna pil ini cukup banyak karena terbukti efektif.

Ketika dikonsumsi dengan tepat, pil KB dapat mencegah kehamilan hingga lebih dari 99 persen. Artinya dari 1000 wanita yang mengonsumsi pil KB sebagai metode kontrasepsi, kurang dari sepuluh orang yang mengalami kegagalan berupa kehamilan. Namun di balik efektivitas pil KB tersebut, adakah risiko bagi penggunanya?

Pil KB mencegah kehamilan melalui kandungan hormon estrogen dan progestin, dengan menghambat indung telur berovulasi atau melepaskan sel telur. Selain itu, pil juga akan membuat sperma kesulitan mencapai sel telur atau menghalangi sel telur menempel pada lapisan rahim.

Sejalan dengan cara kerja pil KB tersebut, tidak jarang menimbulkan efek samping bagi penggunanya. Mulai dari yang sangat ringan, hingga dampak yang cukup mengganggu. Berikut ini beberapa risiko efek samping yang dapat dipicu oleh penggunaan pil KB.

Mual

Reaksi ini kemungkinan akan hilang dalam dua bulan. Cobalah untuk mengonsumsi bersama dengan makanan sebelum beralih ke metode kontrasepsi lain.

Sakit kepala dan rasa tidak nyaman pada payudara

Efek ini biasanya akan terasa pada awal mengonsumsi pil KB. Jika efek tersebut tidak berkurang, pertimbangkan untuk berganti merek obat atau metode kontrasepsi dan konsultasikan dengan dokter.

Pendarahan secara tiba-tiba di luar masa haid

Pengguna pil KB bisa saja mengalami pendarahan yang terjadi tanpa diduga, di luar masa haid. Mengonsumsi pil KB dengan waktu yang sama tiap hari kemungkinan bisa membantu meringankan. Namun jika Anda merasa khawatir atau tidak nyaman, konsultasikan dengan dokter.

Peningkatan berat badan

Walau tergolong efek samping yang jarang, beberapa wanita mengalami kenaikan berat badan tubuh. Hal ini umumnya terjadi karena penumpukan cairan. Efek samping ini biasanya tidak berlangsung lama dan berat badan bisa kembali normal setelah beberapa waktu menggunakan pil KB.

Gairah seks yang menurun

Jika mengalami hal ini, Anda bisa mencoba jenis pil KB yang berbeda. Sebagian wanita bisa terbantu jika menggunakan pil yang mengandung hormon androgen. Apabila hal tersebut tidak berhasil, ganti metode kontrasepsi Anda.

Perubahan suasana hati yang terjadi secara mendadak

Jika tidak ada hal lain yang menyebabkan hal itu dan pil KB dirasa sebagai penyebab utama, Anda dapat beralih ke metode kontrasepsi nonhormonal.

Ketika baru mulai mengonsumsi obat, efek samping yang terjadi bisa mengganggu. Tapi pada umumnya gejala efek samping akan berkurang seiring tubuh menyesuaikan diri dengan penggunaan obat. Namun jika Anda tidak tahan atau gejala tidak mereda, Anda dapat beralih ke merek atau metode kontrasepsi lain.

Kemungkinan Dampak Lebih Serius

Bagi sebagian besar wanita, pil KB aman untuk dikonsumsi dan hanya menimbulkan efek samping yang ringan. Meski demikian, perlu diketahui bahwa alat kontrasepsi ini memiliki risiko lain yang tergolong tinggi, terutama bagi wanita dengan kondisi tertentu.

Kandungan hormon estrogen dalam pil KB dapat menyebabkan darah lebih mudah menggumpal. Jika sampai terbentuk gumpalan darah beku, maka dapat menyebabkan trombosis vena pada kaki, gumpalan darah beku pada paru-paru atau memicu serangan jantung atau stroke.

Risiko ini memang tergolong sangat jarang dialami, namun konsultasikan kembali dengan dokter jika Anda memiliki faktor risiko yang membuat Anda lebih rentan.

Sementara itu, penelitian mengenai kaitan efek samping pil KB dengan kanker payudara masih terus dilakukan. Ada yang menyebutkan pengguna alat kontrasepsi hormonal,  termasuk pil, memiliki kemungkinan sedikit lebih tinggi untuk terdiagnosis kanker payudara.

Namun dengan berhenti mengonsumsi pil KB selama 10 tahun, risiko terkena kanker payudara akan kembali menurun seperti mereka yang tidak pernah mengonsumsi pil KB. Sementara untuk risiko kanker serviks dan sejenis kanker hati, belum terbukti sepenuhnya terkait dengan penggunaan pil KB.

Untuk itu, penting untuk mengetahui tentang adanya beberapa kondisi yang dapat terjadi akibat efek samping pil KB yang serius, antara lain:

  • Nyeri di bagian dada.
  • Sakit perut.
  • Gangguan pandangan, misalnya pandangan kabur atau samar.
  • Sakit kepala yang tidak tertahankan.
  • Bengkak atau nyeri pada kaki dan paha.

Jika Anda mengalami gejala seperti di atas, segera temui dokter atau pergi ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Gejala tersebut bisa merupakan indikasi penyakit berbahaya, seperti gangguan pada organ hati, empedu, hati, pembekuan darah, stroke, tekanan darah tinggi, atau penyakit jantung.

Faktor-faktor Risiko yang Perlu Diperhatikan

Metode kontrasepsi pil ini terbilang praktis karena dapat dibeli secara bebas. Namun, sebelum memutuskan menggunakannya, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan ahli medis atau dokter. Bagi wanita dengan dua atau lebih ciri-ciri berikut sebaiknya menghindari konsumsi pil KB:

  • Berusia lebih dari 35 tahun.
  • Berat badan berlebih atau obesitas dengan indeks massa tubuh atau body mass index 35 atau lebih
  • Perokok atau baru saja berhenti merokok selama satu tahun.
  • Memiliki saudara dekat yang memiliki riwayat gumpalan darah beku pada usia kurang dari 45 tahun.
  • Tidak mampu bergerak untuk periode yang panjang, misalnya karena menggunakan kursi roda atau kaki yang harus menggunakan gips.

Jika Anda hanya mengalami satu dari faktor-faktor yang disebutkan di atas, Anda bisa mengonsumsi pil KB, tapi secara berhati-hati. Kenali efek samping yang telah disebutkan di atas dan konsultasikan dahulu pada dokter sebelum mulai mengonsumsi pil KB.

Anda juga sebaiknya menghindari pil KB jika:

  • Memiliki riwayat penggumpalan darah.
  • Menderita serangan migrain yang parah
  • Memiliki gangguan empedu atau hati.
  • Memiliki kelainan jantung atau sakit jantung, termasuk tekanan darah tinggi.
  • Mengidap diabetes dengan komplikasi atau terserang diabetes lebih dari 20 tahun.
  • Mengidap kanker payudara.

Konsultasikan  dengan dokter mengenai pilihan kontrasepsi paling sesuai berdasarkan riwayat kesehatan Anda dan pasangan, guna menekan efek samping dan risiko.

 

 

 

 

Pil KB – Manfaat, Efek Samping, dan Kontraindikasinya

PASUTRI 150

 

 

Adakah Manfaat Pil KB Selain Mencegah Kehamilan?

Pil KB tidak hanya mencegah kehamilan, tetapi juga memiliki beberapa manfaat kesehatan. Beberapa manfaat kesehatan dari pil KB antara lain:

  1. Periode menstruasi yang teratur dan ringan. Pil KB dapat membantu mengatur siklus menstruasi sehingga periodanya sekitar 28 hari. Pil KB juga menyebabkan haid yang lebih ringan.
  2. Kulit yang lebih bersih. Pil KB dapat memperbaiki kulit berjerawat. Hormon-hormon yang terdapat dalam pil KB umumnya dapat menghentikan pembentukan jerawat. Namun efek ini biasaya baru terlihat beberapa bulan setelah penggunaan pil KB.
  3. Mengurangi kram. Pil KB dapat mengurangi bahkan menghilangkan kram yang sering terjadi pada saat menstruasi.
  4. Manfaat lainnya. Pil KB mengurangi resiko anemia, karena pil KB dapat mengurangi pendarahan menstruasi. Pil KB juga mengurangi resiko kanker endometrium (kanker selaput lendir rahim), kanker rahim, dan kista rahim. Pil KB juga melindungi tuba fallopi terhadap penyakit radang panggul (pelvic inflammatory diseases, PID). Pil KB juga mencegah terjadinya kehamilan di luar rahim.

Efek Samping Penggunaan Pil KB

Kebanyakan wanita yang menggunakan pil KB tidak mengalami efek. Namun ada juga wanita yang mengalami menstruasi yang tidak teratur, mual, sakit kepala, atau perubahan berat badan. Masing-masing jenis pil KB mungkin memberikan efek samping yang berbeda. Beberapa efek samping yang mungkin dialami pengguna pil KB adalah:

  • Pendarahan (spotting). Ini dapat terjadi selama minggu pertama sampai minggu ketiga sejak penggunaan pertama pil KB atau jika anda lupa minum pil KB tersebut. Jika pendarahan semakin parah atau berlangsung lebih dari tiga hari padahal anda telah nenggunakannya selama beberapa bulan, sebaiknya segera hubungi dokter anda.
  • Mual. Mual sering terjadi ketika anda pertama kali mulai menggunakan pil KB, dan biasanya akan lenyap dalama beberapa hari. Hal ini biasanya jarang terjadi jika anda minum pil KB setelah makan malam atau anda makan snack sebelum tidur.
  • Sakit Kepala. Sakit kepala dapat terjadi karena stress, kurang tidur, infeksi sinus, atau migraine. Pil KB dapat membuat sakit kepala lebih baik atau lebih buruk. Jika dokter anda menduga sakit kepala anda disebabkan karena pil KB, ia akan membuat resep pil kontrasepsi dengan jumlah estrogen yang lebih kecil atau meminta anda menghentikan penggunaan pil KB untuk sementara waktu.
  • Perubahan Mood. Emosi naik dan turun dapat terjadi dan sebenarnya sangat jarang disebabkan oleh pil KB. Berolahraga dan makan makanan sehat dapat membantu disamping konsultasi dengan dokter. Biasanya dokter dapat membantu jika anda menjelaskan kondisi yang anda alami.
  • Payudara sakit atau membesar. Sangat jarang terjadi, payudara menjadi lebih lembek dan/atau membesar.
  • Perubahan berat badan. Ada wanita yang mengalami kenaikan berat badan dan ada pula wanita yang mengalami penurunan berat badan setelah menggunakan pil KB.
  • Pembekuan darah. Pembekuan darah di kaki atau di paru-paru merupakan efek samping serius yang sangat jarang terjadi. Jika anda tiba-tiba mengalami nyeri atau pembengkakan di kaki atau sesak napas dan nyeri dada, segera ke dokter untuk diperiksa. Jika anda pernah mengalami penggumpalan darah di kaki anda tidak boleh minum pil KB.

Jika efek samping terjadi, biasanya efek tersebut ringan dan hilang dengan sendirinya dalam tiga atau empat siklus pertama. Jika anda mengalami efek samping segera hubungi dokter anda untuk mendapatkan penjelasan. Jika efek samping tersebut membuat anda tidak nyaman atau efek tersebut tidak segera hilang, dokter anda mungkin menyarankan untuk mengganti pil KB anda dengan pil KB jenis lainnya.

Kontraindikasi Menggunakan Pil KB Kombinasi

Orang-orang dengan kondisi berikut tidak boleh menggunakan pil KB:

  • Pernah mengalami pembekuan darah
  • Sakit kepala migraine dengan aura (migraine dengan “melihat” bintik atau cahaya silau atau kesulitan melihat 5 sampai 30 menit sebelum sakit kepala terasa), atau gejala kelainan syaraf seperti mati rasa atau tidak bisa bicara.
  • Penyakit jantung tipe tertentu
  • Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dengan pengobatan medis
  • Pernah mengalami penyakit kuning (jaundice) saat hamil

 

Related Posts

  1. Tips Memilih Alat Kontrasepsi Yang Aman
  2. Ini 9 Hal yang Harus Wanita Ketahui Soal Alat Kontrasepsi
  3. Wanita-wanita yang Tak Boleh Pakai KB Hormonal
  4. Sudah Minum Pil KB Kok Masih Hamil?

Sudah Minum Pil KB Kok Masih Hamil?

PASUTRI 150

20 Agustus 2013

184916_womaneatpillts

Pil kontrasepsi atau pil KB merupakan salah satu kontrasepsi yang cukup efektif untuk mencegah kehamilan. Tapi pada beberapa kasus, kenapa masih ada wanita yang hamil meski sudah minum pil KB?

“Sebetulnya pil KB sangat efektif bila penggunaannya tepat dan kepatutannya tinggi,” jelas dr Shanty Olivia, Sp.OG, dokter dari RSCM dalam acara ‘Seminar Nasional Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan Bidan Praktik Mandiri dalam Program KB Nasional’, dalam rangka Hari Keluarga XX Tingkat Nasional, di Universitas Haluoleo, Kendari, Kamis (27/6/2013).

Menurut dr Shanty, kehamilan setelah minum pil KB sering terjadi akibat ketidakpatutan klien untuk minum pil. ” Ada beberapa ibu hamil yang pakai pil KB tapi minum pil sesukanya. Jadi misal, dalam siklus haid dia minum sembarangan,” lanjut dr Shanty.

Kontrasepsi menggunakan pil juga disebut kontrasepsi oral, tipenya adalah meminum pil yang mengandung hormon yang bisa mencegah ovarium perempuan mengeluarkan sel telur sehingga mencegah kehamilan.

Perempuan yang menggunakan kontrasepsi ini harus mengonsumsi pil tersebut setiap hari, bahkan pada waktu yang sama setiap harinya.

Pil kontrasepsi merupakan alat kontrol kelahiran yang paling dapat dipercaya dan tetap tidak mengurangi sensasi terhadap pasangan. Keuntungan lain dari kenyamanan ini adalah perempuan bisa tetap mendapatkan siklus menstruasi yang teratur dan bisa diprediksi, meskipun ada juga yang tidak mendapatkan siklus teratur.